Berita Jakarta

Genjot Pemasangan Alat Water Mist, Pemkot Jaksel Kumpulkan Ratusan Pengelola Gedung Bertingkat

Munjirin menyebut, pihaknya telah mengumpulkan manajemen gedung bertingkat untuk mensosialisasikan pemasangan alat water mist.

Editor: Feryanto Hadi
Dok. Pemprov DKI Jakarta
Ilustrasi: Penyemprotan air menggunakan pompa bertekanan tinggi (water mist generator) buatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Gedung Balai Kota DKI, Jumat (1/9/2023). 

Metode ini jauh lebih efisien dan murah dalam menyapu zat polutan di udara.

Dia menjelaskan, water mist generator memiliki kapasitas output 5-10 liter per menit sehingga mampu menghasilkan butiran air yang halus dalam jumlah besar.

Jika dipasang di atas gedung ketinggian 20-200 meter, efektif mengurangi kepekatan polusi udara

"Jadi dalam waktu dekat seluruh gedung-gedung di Jakarta yang sudag pasang water mist serempak menyemprotkan ke udara menjadi hujan buatan untuk menyapu polutan," ujarnya.

Lebih efektif

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, pihaknya bersama pemerintah pusat telah melakukan uji coba water mist dari atas gedung Pertamina, Jakarta Pusat pada Minggu (27/8/2023) lalu.

Berdasarkan alat ukur dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kata dia, PM 2,5 cenderung menurun.

“Kami melakukan penyemprotan dari atas Gedung Pertamina dan di bawahnya langsung diukur dengan alat PM 2,5. Itu ternyata bisa menurunkan kadar PM 2,5 yang ada di sekitaran gedung tersebut,” kata Asep pada Selasa (29/8/2023).

Meski demikian, Asep tak menjelaskan penurunan jumlah PM 2,5.

Dia hanya menyebut, konsentrasi PM 2,5 menurun paasca dilakukan water mist.

“KLHK mengukur sebelum dilakukan uji water mist dan setelah dilakukan uji water mist. Itu informasi dari KLHK terjadi penurunan PM 2,5,” ujar Asep.

“BRIN diminta oleh Kemenko Marves untuk membuat alat namanya water mist generator, dan itu diujicobakan kemarin di gedung Pertamina,” lanjut Asep.

Menurut dia, pemerintah telah melakukan beberapa uji coba jangka pendek untuk menekan polusi udara, pertama penyemprotan di jalan raya menggunakan mobil, dan kedua penyemprotan di atas gedung atau water mist.

“Dibandingkan dengan penyiraman atau penyemprotan (di jalan) itu memang dirasa lebih efektif dengan kami menerapkan water mist tersebut,” ungkap Asep.

Dia menambahkan, pemerintah daerah dan pemerintah pusat akan membahas lebih lanjut untuk memasifkan water mist.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved