Pilpres 2024

BREAKING NEWS: Respon AHY terhadap Deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024

Ketua Umum Partai Demokrat AHY) ngsung merespon deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai Capres-Cawapres pada Pilpres 2024.

|
Editor: Suprapto
foto capture youtube wartakotaproduction
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Senin (5/9/2023) langsung merespon deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai Capres-Cawapres pada Pilpres 2024. AHY akan memaafkan Anies Baswedan, tetapi sulit untuk melupakan. 

Sahroni juga angkat bicara terkait deklarasi Anies-AHY pada awal September.

Baca juga: Ahmad Sahroni: Banyak Nama Cawapres Anies, Demokrat Terus Paksa AHY Jadi Cawapres Anies Baswedan

"Mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh Pak SBY bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September," kata dia. 

"Omongan itu saya katakan enggak ada. Tapi Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar. Jadi apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya itu adalah bohong belaka," lanjutnya.

Sahroni mengaku hanya menerima cerita kontestasi politik pada 2004 lalu dalam perjumpaanya dengan SBY.

Bukan pembicaraan perihal deklarasi Anies-AHY.

Sahroni pada akhirnya mengurungkan niat untuk melaporkan SBY atas dugaan penyebaran berita bohong.

Namun, hal itu mendapat larangan dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

"Tadi saya di jalan menelepon Ketua Umum bahwa saya akan melakukan pelaporan," ucapnya.

"Tapi pak Surya memerintahkan kepada saya untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan," lanjut Sahroni. 

Cocok Dukung Prabowo

Sementara itu, pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin mengatakan, Demokrat harus melakukan kalkulasi secara matang dalam memilih koalisi agar tidak merasa dirugikan dan dikhianati lagi.

Namun menurut Ujang, Demokrat lebih cocok untuk gabung mendukung capres dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.

Sebab partai berlambang bintang mercy itu belum bisa bersatu dengan PDI Perjuangan.

Terkait hal itu, ia menjelaskan mengenai hubungan yang tidak baik antara Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

"Saya sih melihat bahwa kalau yang lebih bagus, yang lebih cocok ya kelihatannya (Demokrat) ke Prabowo. Karena hubungan tidak baik, tidak bagus antara SBY dan Mega itu ya belum bisa ketemu antara Demokrat dengan PDIP," kata Ujang, saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (3/9/2023).

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved