Pemilu 2024

Cak Imin Dipilih Surya Paloh Jadi Cawapres Anies, Bagaimana Nasib Susi Pudjiastuti?

Cak Imin Dipilih Surya Paloh Jadi Cawapres Anies, Bagaimana Nasib Susi Pudjiastuti? Sosok Susi Sebelumnya Dijagokan karena memiliki karakter pendobrak

Editor: Dwi Rizki
Ist
Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan saat bertemu dengan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti. Pertemuan ini diketahui melalui unggahan foto Anies di akun Twitter pribadinya, @aniesbaswedan pada Selasa (25/7/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Keputusan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh yang menunjuk Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan menghebohkan publik.

Sebab, Partai NasDem kini terikat kontrak politik dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Oleh karena itu, penetapan bacawapres Anies harus sesuai dengan kesepakatan partai koalisi.

Di sisi lain, Cak Imin berstatus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

PKB juga diketahui baru saja menjalin kerjasama politik dengan Partai Gerindra, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN). 

Cak Imin bersama para pimpinan partai menyatakan dukungan pencapresan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).

Tak hanya mengubah peta politik, penetapan Cak Imin sebagai Cawapres Anies mengugurkan sejumlah nama yang disodorkan untuk sebagai Cawapres.

Sebut saja Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ahmad Heryawan (Aher) yang berasal dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Sedangkan, sosok dari luar KPP di antaranya, Susi Pudjiastuti, Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa, Andika Perkasa hingga Yenny Wahid.

Sosok Mantan Menteri Kelutan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti menjadi pilihan yang paling menonjol sebelum Cak Imin ditunjuk Surya Paloh.

Meski menolak dan mengaku belum terpikirkan berpolitik, sosok Susi diperhitungkan banyak pihak.

Baca juga: Beda dengan Demokrat, Ini Sikap Prabowo Ketika Tahu Surya Paloh Pilih Cak Imin Jadi Cawapres Anies

Baca juga: Kisah Korban PINPRI, Akui Kehilangan Kerja hingga Nyaris Akhiri Hidup karena Diteror Debt Collector

Kolase Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Anies Baswedan
Kolase Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Anies Baswedan (Istimewa)

Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam, menambahkan calon yang tepat salah satunya harus memiliki corak politik nasionalis karena Anies telah terstreotipe sebagai representasi dari kekuatan politik Islam.

Hal senada disampaikan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera.

Mardani mengatakan, Susi memiliki karakter pendobrak yang diperlukan di tengah kondisi Indonesia yang dia sebut sedang tidak baik-baik saja.

“Basis sosiologis dan geografis penting. Tapi Ibu Susi kuat di basis spirit perubahan. Kondisi Indonesia yang berjalan tapi tidak ada rasa, cocok dengan karakter militan dan pendobrak Ibu Susi,” kata Mardani dikutip dari BBC pada Rabu (2/8/2023).

“Strong poinnya, dia adalah sosok, karakter perubahan dan cueknya Ibu Susi yang bisa memberi rasa pada #2024GerakanPerubahan… Peluang [menjadi pendamping Anies] selalu ada, apalagi jika publik meyambut,” kata Mardani.

Dukungan terhadap Susi juga muncul dari partai koalisi.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim menyebut, Susi memenuhi kriteria sebagai bacawapres Anies.

Serupa dengan pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Andi Arief yang menegaskan partainya tak mempersoalkan munculnya Susi sebagai cawapres Anies.

"Jadi itulah yang membuat kami merespons positif saja, silakan siapa saja, Bu Susi dan tokoh-tokoh lain untuk dinominasikan untuk menjadi capres dari Pak Anies. Tapi yang jelas bahwa kami bersiap jika panggilan sejarah itu datang kepada Partai Demokrat, kepada Ketum Mas AHY. Begitu juga sebaliknya kalau tidak terjadi," katanya.

Terkait dengan pencalonan dirinya, Susi menegaskan dirinya belum mau berpolitik.

Hal tersebut terekam dalam sesi wawancara dengan Rossy beberapa waktu lalu.

"Rossy kamu tuh kan udah tahu negeri ini tidak mungkin itu, partai apa? partai ikan?" disambut senyum Rossy.

"Gua nggak punya modal politik dan gua juga terlalu kontroversial untuk negeri yang terlalu hebat," ungkap Susi.

Mendengar pernyataan Susi, Rossy pun menegaskan nama Susi kini mengisi sejumlah bursa Cawapres 2024.

Susi pun dijagokan dapat mendampingi salah satu bacapres terpilih saat ini.

"Saya pikir karena orang udah kehabisan pikir, makanya jadi ingat Si Susi ya," ujarnya sembari tertawa.

PKS: Enggak bakal bisa bikin poros sendiri

Terpilihnya Cak Imin sebagai Cawapres Anies ditanggapi Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Alhabsyi.

Dirinya meyakini Partai NasDem dan PKB tidak akan membuat poros baru tanpa melibatkan PKS dan Partai Demokrat.

Menurutnya kerja sama PKS dengan Demokrat dan Nasdem selama ini baik-baik saja.

Mereka juga membentuk Tim 8 yang bertugas menyaring bakal calon wakil presiden yang akan dipasangkan dengan Anies Baswedan.

Seperti diketahui tiga partai tersebut tergabung dalam Koalisi Persatuan untuk Perubaha (KPP).

Koalisi sepakat mendukung Anies sebagai calon presiden dan memberi wewenang kepada mantan Gubernur DKI itu untuk memilih pasangannya.

“Enggak bakal bisa bikin poros sendiri. Kita sudah jauh, emosional kita sudah terbentuk, kami kompak dan makin mantap,” ujar Aboe di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Ia mengaku tak mengetahui apakah Nasdem benar-benar tengah menjajaki pembentukan poros baru bersama PKB.

Namun, Aboe mengaku pihaknya terbuka jika PKB ingin bergabung dengan KPP yang diisi Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.

“Semua serba mungkin, bisa,” tutur dia.

Beda dengan Demokrat, Ini Sikap Prabowo Ketika Tahu Surya Paloh Pilih Cak Imin Jadi Cawapres Anies

Prabowo Subianto memilih untuk menyikapi secara santai perihal pernyataan Demokrat yang menyatakan Anies Baswedan menggandeng Cak Imin sebagai cawapres.

Prabowo menilai keputusan tersebut sebagai bagian dari demokrasi.

Adapun Prabowo mengaku belum tahu perihal duet Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.

"Ya inilah namanya demokrasi kita, demokrasi kita musyawarah. Saya sendiri belum dengar rencana-rencana itu. Tapi itu demokrasi, kita negosiasi, kita musyawarah, santai-santai saja," ujar Prabowo saat ditemui di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat pada Kamis (31/8/2023) malam.

sambutan Prabowo di Golkar Institute
sambutan Prabowo di Golkar Institute (Warta Kota/Alfian Firmansyah)

Dikutip dari Kompas.com, Prabowo menegaskan, pada saatnya, dia pasti akan mengumumkan siapa cawapresnya.

"Wakil presiden nanti saatnya ada. Terus wakil presiden ditanyain," ucap Prabowo

Adapun Cak Imin merupakan Ketua Umum partai yang berkoalisi dengan Prabowo pertama kali untuk Pilpres 2024.

Bahkan, Cak Imin berkali-kali disebut Gerindra sebagai cawapres yang paling berpeluang mendampingi Prabowo.

Cak Imin Dipilih Jadi Cawapres, Partai Demokrat: Anies Berkhianat

Beda sikap ditunjukkan oleh pimpinan Partai Demokrat.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, keputusan Surya Paloh menunjuk Cak Imin sebagai bacawapres Anies adalah sepihak.

Keputusan itu diambil setelah Surya dan Cak Imin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

“Secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya (Kompas.com)

Ia mengatakan, Surya langsung memanggil Anies pada malam itu juga untuk menyampaikan keputusan tersebut.

Sehari setelahnya, Rabu (30/8/2023), Anies tak mengatakan informasi itu pada Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

“Melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” ucap dia.

Terakhir, Riefky menganggap bahwa tindakan tersebut adalah wujud pengkhianatan Nasdem dan Anies atas piagam pembentukan KPP.

Padahal, dalam piagam itu disebutkan, ketiga parpol KPP memberikan mandat pada Anies untuk menentukan bacawapresnya sendiri.

Riefky mengklaim Anies sebenarnya sudah memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendampingnya pada Pilpres 2024 pada 14 Juni 2023.

“Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” imbuh dia.

PAN, Gerindra, PKB dan Golkar Resmi Berkoalisi

Diberitakan sebelumnya, Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi berkoalisi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Tak hanya berkoalisi, mereka juga menyatakan dukungan pencapresan terhadap Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam acara pernyataan dukungan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).

Koalisi ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama politik oleh empat ketua umum partai politik masing-masing, yakni Muhaimin Iskandar dari PKB, Zulkifli Hasan dari PAN, dan Airlangga Hartarto dari Golkar, serta Prabowo sendiri.

Prabowo menyampaikan bahwa dipilihnya tanggal ini tak terlepas sebagai momentum peringatan koalisi Gerindra dan PKB yang telah lebih dulu dibangun persis setahun silam.

"Pada tanggal yang baik ini, 13 Agustus 2023, persis satu tahun tanda tangan kerja sama politik Gerindra dan PKB. Dan satu tahun kemudian kerja sama politik ini diperkuat dua partai bersejarah, partai yang besar," kata Prabowo.

Dalam kerja sama politik ini, menurut Menteri Pertahanan itu, masing-masing partai politik akan diberikan porsi yang sama untuk membahas nama calon pendamping Prabowo di Pilpres 2024.

Sebelum kerja sama politik ini ditandatangani setiap ketum parpol, mulai dari Airlangga, Zulkifli Hasan, dan Muhaimin terlebih dulu menegaskan pernyataan dukungan partainya masing-masing kepada Prabowo.

Airlangga mengatakan, Prabowo adalah sosok yang tepat untuk menjemput cita-cita Indonesia menjadi negara maju dari segi ekonomi.

"Partai Golkar melihat kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto sangat tepat untuk membawa Indonesia lolos dari middle income trap," kata Airlangga dalam sambutan dukungannya.

Zulkifli Hasan menyampaikan pandangan serupa.

Ia juga menambahkan riwayat PAN yang setia mendukung Prabowo sejak Pilpres 2014.

"Kami sudah sepuluh tahun bareng-bareng Pak Prabowo. Kalau tinggal sedikit kenapa tidak sabar. Kami melihat ini perjuangan 10 tahun akan tuntas karena kita sekarang sudah bersama-sama di istana," ujar Zulhas.

Sementara itu, Muhaimin Iskandar mengaku gembira dengan bertambahnya rekan koalisi. Ia juga memuji Prabowo.

"Pak Prabowo punya dua hal, keikhlasan dan pengabdian yang panjang. Insya Allah wujud kebersamaan kita menuju Indonesia yang lebih adil dan sejahtera dan maju," kata Muhaimin.

Muhaimin Iskandar Deg-degan

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku deg-degan karena Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar bergabung ke koalisi PKB dengan Partai Gerindra.

Sebagai informasi, PAN dan Golkar bergabung pada hari ini, Minggu (13/8/2023), bertepatan dengan satu tahun pembentukan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) antara PKB dan Gerindra.

"Kalau ada saudara baru tuh deg-degan," kata Muhaimin sebelum penandatanganan kerja sama politik antara empat partai politik itu di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).

Namun demikian, Muhaimin juga mengaku bahagia dengan bertambahnya rekan koalisi karena hal tersebut bakal menambah kekuatan koalisi.

"Mudah-mudahan kebahagiaan bercampur deg-degan ini terus sampai akhir," ujar dia.

Ia mengucapkan selamat datang kepada Golkar dan PAN serta menyebut Prabowo memiliki keikhlasan dan pengabdian yang panjang.

"Bergabung bersama Pak Prabowo insya Allah mulia dunia dan akhirat," kata Muhaimin.

Bergabungnya PAN dan Golkar membuat posisi Muhaimin, yang ngotot maju mendampingi Prabowo di Pilpres 2024, semakin sulit.

Sebab, sebelumnya, bakal cawapres Prabowo hanya akan ditentukan bersama Prabowo dan Muhaimin selaku anggota koalisi.

Namun, dengan kedatangan Golkar dan PAN, maka porsi kewenangan Muhaimin otomatis ikut terkorting.

Dalam jumpa pers hari ini, para ketua umum partai politik tersebut mengatakan, bakal cawapres Prabowo akan ditentukan bersama-sama.

Sama halnya dengan Muhaimin dan PKB, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga mengantongi mandat partai untuk maju di Pilpres 2024.

Sementara itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang dekat dengan Erick Thohir, berulang kali menjagokan Menteri BUMN itu untuk maju Pilpres 2024. Prabowo pun belakangan ini pamer kedekatan dengan Erick.

Baca Berita WARTAKOTALIVE.COM lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved