Pemilu 2024

Gibran dan Bobby Ajak Coblos Ganjar, Hasto Berkelit: Tim Kampanye Belum Terbentuk

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya tak bisa berbuat apa-apa terkait Gibran dan Bobby yang melanggar kampanye.

KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya tak bisa memberi sanksi pada Gibran dan Bobby yang telah melanggar kampanye, karena ternyata PDIP belum membentuk tim kampanye. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jangan jadi politisi jika tak bisa berkelit. Apa pun pelanggaran atau kesalahan yang dilakukan kader harus bisa dibela.

Hal itu yang kini terjadi pada PDIP. Seperti diketahui, kader partai besar itu melakukan pelanggaran kampanye Pemilu 2024, berupa mengajak masyarakat untuk mencoblos Ganjar Pranowo.

Yang jadi soal, pelanggaran kampanye itu dilakukan oleh keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution.

Keduanya terang-terangan dan viral di medsos melakukan ajakan mencoblos Ganjar.

Sementara berdasarkan jadwal, masa kampanye Pemilu 2024 masih lama.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto buka suara terkait hal itu.

Dia menjelaskan bahwa aturan dalam pemilu yang tidak boleh dilakukan adalah melakukan kampanye sebelum waktunya dan hal itu dilakukan oleh tim kampanye.

Baca juga: Bawaslu Takut, Gibran dan Bobby Ajak Coblos Ganjar Pranowo, Pengamat: Harusnya Jangan Diam saja!

Menurut Hasto, saat ini pihaknya belum memiliki tim kampanye.

"Kami belum memiliki tim kampanye, karena tim kampanye nanti pasti didaftarkan di KPU setelah terbentuk pasangan calon presiden dan cawapres," ucapnya, Selasa (29/8/2023).

Hasto menjelaskan partai berlambang banteng moncong putih itu hanya melakukan komunikasi politik kepada masyarakat.

"Ini kan belum ada yang ditetapkan oleh KPU sehingga melakukan komunikasi politik dengan rakyat itu merupakan tugas dari partai politik," jelas dia.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Menkomarves Luhut Turun Tangan Selesaikan Masalahan Polusi Udara Jabodetabek

Dia menjelaskan bahwa ajakan yang dilakukan oleh kepala daerah merupakan sosialisasi terhadap calon pemimpin yang diusung oleh setiap partai politik. Hal ini juga agar masyarakat tahu mengenai sosok capres tersebut.

"Termasuk kepala daerah yang diusung partai politik melakukan sosialisasi terhadap calon yang diusung oleh masing-masing partainya agar rakyat tahu. Ini bagian dari pendidikan politik kepada seluruh rakyat Indonesia," ucapnya.

Bawaslu Harus Berani

PDI Perjuangan memposting video Wali Kota Medan, Bobby Nasution dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengajak masyarakat untuk memilih PDIP dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
PDI Perjuangan memposting video Wali Kota Medan, Bobby Nasution dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengajak masyarakat untuk memilih PDIP dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. (Tangkapan video youtube kompastv, pdi perjuangan)

Pengamat sekaligus pengajar Hukum Pemilu Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), Titi Anggraini buka suara terkait hal itu.

Dia meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI agar proaktif dalam menangani dugaan tindak pelanggaran pemilu.

"Minimal Bawaslu itu kalau temuan kan begini ya, ketika ada masyarakat sudah resah kan harus bisa ditangkap oleh Bawaslu," ucap Titi kepada wartawan dikutip, Selasa (29/8/2023).

"Ada situasi yang tidak sesuai dengan kompetisi yang diinginkan oleh masyarakat, kompetisi yang berkeadilan gitu, nah itu yang harusnya dikaji," imbuhnya.

Dia menyebut masyarakat berharap Bawaslu melakukan langkah yang progresif dan kreatif dalam menindaklanjuti pelanggaran.

Bahkan, kata dia, pada saat ada masyarakat yang merasa adanya ketidakadilan dan ketidaksetaraan perlakukan dalam tahapan pemilu, tentu Bawaslu harus mengambil langkah elaborasi.

Ia pun merasa khawatir jika Bawaslu terlalu bertindak tekstual akan berakhir dengan tidak terjawabnya tantangan dinamika kepemiluan.

"Masyarakat nanti bukan tidak mungkin menuntut Bawaslu, sama saja kembali ke Bawaslu sebelumnya karena tidak menunjukkan perubahan begitu," jelas dia.

Diketahui, berdasarkan jadwal, saat ini masa pemilu masih belum masuk tahapan kampanye.

Dalam kasus partai berlogo moncong banteng putih itu ajakan itu beredar dalam bentuk video yang diunggah oleh akun X resmi PDIP @PDI_Perjuangan.

Adapun di beberapa video ajakan itu dilontarkan oleh Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution, hingga Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O E Kandouw.

Selain itu masih banyak video lainnya yang berisi ajakan untuk memilih Ganjar di Pemilu 2024 baik oleh kepala daerah hingga jajaran DPD dan DPC PDIP.

Dalam video itu seluruh elite yang melakukan ajakan memilih serempak menggunakan baju berwarna merah berlogo PDIP.

"Saya Gibran Rakabuming mengajak seluruh warga untuk berbondong-bondong ke TPS (tempat pemungutan suara) di 14 Februari nanti untuk memilih PDI Perjuangan dengan pak Ganjar, terima kasih," ucap Gibran dalam salah satu video.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved