Berita Jakarta
Transjakarta Terapkan Sistem Pangkat Bagi Sopir untuk Tekan Kecelakaan
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bakal memberlakukan sistem pangkat bagi pramudi atau sopir bus Transjakarta untuk menekan kasus kecelakaan
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bakal memberlakukan sistem pangkat bagi pramudi atau sopir bus Transjakarta.
Upaya ini dilakukan untuk menekan banyaknya kasus kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan sopir atau human error.
Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan ada tiga jenjang pangkat yang akan diberikan ke pramudi atau sopir Transjakarta.
Dari yang tertinggi adalah pangkat gold (emas), lalu menengah pangkat perak (silver) dan terendah pangkat bronze (perunggu).
“Akan ada pangkatnya, ada yang gold, silver dan bronze di seragamnya. Itu biar menunjukkan kalau dia sudah ada gold di pangkatnya, ya dia jaga,” kata Welfizon, Senin (21/8/2023).
Menurutnya, setiap pramudi yang mengalami kecelakaan maka pangkat yang diperoleh akan turun secara otomatis.
Baca juga: Tekan Polusi Udara, Transjakarta Terapkan Retrofitting untuk Percepat Elektrifikasi Bus
Karena itu pangkat dibuat agar mereka berupaya menjaga nama baik perusahaan maupun pribadi sendiri saat bekerja membawa penumpang.
“Nanti ada nilai tunjangan kinerja operasi (TKO) yang berbeda, dan gold yang lebih tinggi,” ujarnya.
Meski nantinya penumpang mendapatkan pramudi dengan pangkat bronze, namun Welfizon meminta mereka tak perlu khawatir.
Baca juga: Imbas Kebakaran Halte Tendean, Transjakarta Alihkan Rute Ciledug-Jakarta Maupun Sebaliknya
Soalnya seluruh pramudi Transjakarta mendapat skrining kesehatan terlebih dahulu sebelum mengantar penumpang.
“Begitu dia (sopir) beroperasi maka dikasih surat tugas dan dia sudah memenuhi standar requirement. Jadi nggak usah khawatir,” imbuhnya.
Welfizon mengatakan, pemberian pangkat menjadi salah satu solusi agar para pramudi bersikap baik dalam berkendara.
Baca juga: Jalanan Sekitar Lokasi Halte Transjakarta Tendean Jaksel Kebakaran Macet Parah
Karena ada sekitar 8.000 pramudi yang diawasi dan jumlah ini merupakan gabungan dari 3.800-4.000 bus Transjaakrta serta Mikrotrans dalam sehari.
Selain itu, Transjakarta juga terus mengoptimalkan profiling sopir di sistem database.
Termasuk pencatatan pramudi yang pernah mengalami kecelakaan, dan sopir yang pernah dipecat oleh mitra operator.
“Jadi kalau dipecat di satu operator, itu nggak bisa masuk di operator lain. Kalau dulu masih kejadian, keluar dari satu operator masuk ke operator lain karena secara datanya belum ke-link (terkoneksi) semua,” pungkasnya. (faf)
BACA berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Pramono Diminta Revisi Pergub KJMU untuk Jangkau Mahasiswa dari Kampus Akreditasi B dan C |
![]() |
---|
Kebutuhan Mendesak, Golkar DKI Jakarta Dukung Pembangunan RS Royal Batavia Cakung |
![]() |
---|
Meninggal Dilindas Rantis Brimob, Cerita Affan Kurniawan Tinggal di Balik Megahnya Gedung Jakarta |
![]() |
---|
BPJS Ketenagakerjaan Mampang Tekankan Pentingnya Perlindungan Jaminan Sosial bagi Siswa Magang |
![]() |
---|
Affan Kurniawan Tulang Punggung Keluarga, Pramono Janji Berikan KJP untuk Adik Almarhum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.