Polusi Udara

Tekan Polusi Udara, Transjakarta Terapkan Retrofitting untuk Percepat Elektrifikasi Bus

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bakal melakukan retrofit atau mengonversi bus konvensional menjadi tenaga listrik untuk menekan polusi udara.

Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bakal melakukan retrofit atau mengonversi bus konvensional menjadi tenaga listrik untuk menekan polusi udara. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bakal melakukan retrofit atau mengonversi bus konvensional menjadi tenaga listrik.

Upaya ini dilakukan untuk menekan polusi udara yang disebabkan emisi gas buang kendaraan.

Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan, saat ini pihaknya masih menjajaki kerjasama dengan beberapa perusahaan otomotif.

Transjakarta akan memilih perusahaan yanh memiliki rekam jejak baik dalam upaya elektrifikasi bus.

“Ada perusahaan dari Jerman datang ke kami, katanya dia sudah melakukan itu di beberapa negara, terutama pengalaman mereka di Brand Mercy,” ujar Welfizon pada Jumat (18/8/2023).

Baca juga: Pindahkan Industri ke Jawa Barat Tidak Mudah, Ridwal Kamil Usulkan Scrubber untuk Redam Polusi Udara

“Ada juga perusahaan lokal, success story-nya tapi di kendaraan pribadi, sementara bus kan spesifikasinya beda,” lanjutnya.

Welfizon menargetkan, program ini ajan berlangsung pada tahun 2024 mendatang. Tahap awal retrofitting difokuskan untuk bus dengan panjang 12 meter.

“Karena dari yang Jerman itu bilang retrofitting bisa ekonomis kalau populasi (penumpang) busnya 100 orang. Lalu tahun 2025 itu mulai untuk kendaraan medium,” ucapnya.

Berdasarkan pengalaman di beberapa negara di dunia, kata dia, retrofitting dilakukan untuk mempercepat elektrifikasi.

Selain itu, biayanya juga jauh lebih rendah dibanding mengganti armada secara keseluruhan dengan tenaga listrik.

Baca juga: Annisa Pohan Istri AHY Kritik Soal Polusi Udara dan Artikel soal PLTU yang Nyatanya Diresmikan SBY

“Ini yang kami sekarang sedang eksplor dengan beberapa perusahaan. Ada yang dari dalam negeri dan luar negeri, untuk mencoba mempelajari. Nanti kami akan coba beberapa unit, begitu bisnis modelnya kami sudah tahu, dampak teknisnya sudah kami siapkan, mungkin kami akan coba,” jelas Welfizon.

Selain itu, Transjakarta juga berharap adanya regulasi dari pemerintah terkait masa pakai bus yang telah dikonversi.

Nantinya sisa masa pakai bus konvensional yang telah dikonversi bisa diperpanjang.

“Kami berharap pada saat retrofitting dilakukan, bisa direset umurnya menjadi 0 lagi. Perda kan membatasi 10 tahun (umur bus beroperasi), kalau misalnya ada bus di tahun ketujuh, terus di-retrofitting, kami berharap dari 0 lagi,” imbuhnya.

“Jadi bisa dipakai 10 tahun ke depan. Kalau cuma menghabiskan sisa tiga tahunnya, ya menjadi tidak ekonomis. Kami berharap ada aturan yang membolehkan bus bisa direset umurnya ketika retrofitting, karena itu kan sasis dan karoserinya masih menggunakan yang lama tapi engine-nya diganti yang tadinya menggunakan solar, itu diganti dengan baterai,” sambungnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved