Polusi Udara
Pindahkan Industri ke Jawa Barat Tidak Mudah, Ridwal Kamil Usulkan Scrubber untuk Redam Polusi Udara
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, memindahkan industri ke luar Jakarta dan Jawa Barat tidak mudah dan mengusulkan penggunaan scrubber.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, MENTENG - Kualitas udara di Jabodetabek sedang tidak baik-baik saja dan menjadi salah satu pemicu masyarakat jatuh sakit.
Banyak yang menyarankan agar industri dipindahkan ke luar Jakarta dan Jawa Barat agar memperbaiki kualitas udara.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, memindahkan industri ke luar Jakarta dan Jawa Barat tidaklah mudah.
"Karena nyangkut urusan pekerjaan, solusinya enggak mindahin industri semata, sekarang ada teknologi, cerobong itu dikasih peredam yang membuat partikelnya itu tidak ke udara dan jadi cairan yang bisa dikonversi," ucap Ridwan Kami di usai rapat dengan Menteri Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di kawasan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/8/2023).
Baca juga: Luhut Binsar Pandjaitan Perintahkan Ridwan Kamil Evaluasi PLTU di Jawa Barat Terkait Polusi Udara
Menurutnya, peredam cerobong asap itu bisa menekam banyak asap yang keluar dengan nama scrubber.
Bahkan, dalam jangka pendek scrubber ini bakal jadi solusi sementara untuk menekan asap pada ceronong maupun knalpot kendaraan.
"Minimal sekian persen yang tadinya asep langsung ke atas akan diredam jadi cairan," tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil rapat bersama Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Jumat (18/8/2023).
Baca juga: PDIP Tolak Kebijakan ERP untuk Atasi Masalah Kemacetan dan Polusi Udara di Jakarta
Rapat tersebut digelar di kantor Kementerian Investasi kawasan Thamrin, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Ridwan Kamil menjelaskan, dirinya bersama Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono hadir untuk mendengar arahan dari Presiden RI Joko Widodo melalui Luhut Binsar Pandjaitan.
"Salah satunya evaluasi PLTU, apa dampaknya, dan harus secara ilmiah, ukuran yang sering dikutip media itu tidak semuanya terakreditasi, cuma bikin heboh, karena dikutip seakan-akan ilmiah," jelas Ridwan Kamil usai rapat, Kamis (18/8/2023). (m26)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Bikin Polusi Udara, Kementerian Lingkungan Hidup Segel Dua Perusahaan di Bekasi |
![]() |
---|
Cegah Polusi Udara, Dinas LH DKI Periksa Cerobong Asap Pabrik Pelebur Besi Baja di Jaktim |
![]() |
---|
Polusi Udara Bikin Cuaca Ekstrem Tambah Runyam, Menkes Budi: Waspada Kanker Paru-paru |
![]() |
---|
Hasil Riset, 71 Persen Pengendara Motor Setuju Tilang ETLE untuk Kendaraan Tak Lulus Uji Emisi |
![]() |
---|
Dinas LH DKI Catat Terjadi Kenaikan Kendaraan Uji Emisi di Tahun 2023 Mencapai 18.843 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.