Pilpres 2024
Budiman Sudjatmiko Berharap Tak Dipecat Partai usai Dukung Prabowo: Saya PDI Perjuangan Sejati
Budiman menjelaskan, jika dirinya sudah mempelajari dengan serius ajaran Bung Karno sejak duduk di bangku SMP.
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko menegaskan, bahwa dirinya belum berpikir pindah ke Partai Gerindra, walaupun sudah mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Budiman pun menegaskan, jika dirinya adalah kader PDI Perjuangan sejati.
Sebagai informasi, Prabowo dan Budiman telah mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) untuk mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024, di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2024) lalu.
"Tidak terpikir pindah, saya masih PDIP, saya masih ada hak dan kewajiban. Saya ini merasa bahwa saya PDIP sejati," ujar Budiman saat dihubungi wartawan, Senin (21/8/2023).
Budiman menjelaskan, jika dirinya sudah mempelajari dengan serius ajaran Bung Karno sejak duduk di bangku SMP.
Baca juga: Dituding Drama, Guntur Romli Jelaskan Alasan Mendadak Jadi Caleg PDIP: PSI Plin-plan soal Ganjar
Karenanya, menurut Budiman di PDIP bukan sekadar menjalankan karier politik semata.
"Saya sejak kelas 6 SD sudah ikut PDI, ikut ajaran Bung Karno sejak SMP secara serius, jadi secara ideologis PDIP adalah alat perjuangan saya," kata Budiman.
"Bukan sekadar organisasi tempat saya berkarier politik, tetapi organisasi ideologis," lanjutnya.
Selanjutnya, Budiman juga menuturkan, kalaupun nanti status keanggotaannya dipecat dari PDIP, namun secara ideologisnya masih sama
"Jadi kalau saya dipecat, paling banter itu hanya akan menghapus status administratif saya sebagai PDIP, tapi ideologi saya sama," tegasnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan, kalau dirinya memiliki pertimbangan membentuk relawan Prabowo-Budiman (Prabu).
"Pilihan saya secara politik yaitu pertimbangannya ideologis dan strategis ketika membentuk Prabu kemarin," ungkapnya.
Diketahui, Senin (21/8/2023) politisi Budiman Sudjatmiko dipanggil untuk menghadap ke kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
Budiman dipanggil setelah mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres).
Namun, pantauan di lokasi hingga pukul 14.30 WIB Budiman tak kunjung terlihat kedatangannya.
Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani bicara soal peluang politikus PDIP Budiman Sudjatmiko gabung ke Partai Gerindra usai relawan Prabowo-Budiman (Prabu) resmi mendukung bakal capres Prabowo Subianto di 2024.
Muzani menyebut Partai Gerindra merupakan partai terbuka.
Hal tersebut disampaikan oleh Muzani usai melakukan pertemuan dengan Partai Gelora di Media Center Partai Gelora, di Kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (19/8/2023).
"Partai Gerindra partai terbuka, bisa menerima siapapun. Yang penting satu, menerima dengan seluruh yang sudah kita putuskan, baik anggaran dasar, anggaran rumah tangga, calon presiden, manifesto perjuangan dan seterusnya," ujar Muzani
Muzani menuturkan, jika Budiman adalah sosok aktivis yang menginspirasi. Terlebih, Budiman memiliki integritas yang tinggi.
Baca juga: Dikomandoi Habil Marati, Ribuan Konstituen PPP Jateng Ikuti Deklarasi Akbar Dukung Anies Baswedan
"Tapi Budiman adalah sosok aktivis yang menurut saya sangat inspiratif, orang yang pernah jadi simbol perlawanan di zaman Orde Baru, sosok anak muda, aktivis yang punya kemampuan dan tingkat integritas yang tinggi," kata Muzani.
"Sehingga bagi kami itu sosok yang penting untuk berikan inspirasi buat kami semuanya," lanjutnya.
Kemudian, saat ditanya soal deklarasi di Jawa Tengah, Muzani mengungkapkan, bahwa memang sosok Budiman berasal dari Cilacap, Jawa Tengah.
Muzani menyebut jika deklarasi di Jawa Tengah yang dikenal sebagai sebagai Kandang Banteng hanyalah kebetulan.
"Karena Mas Budiman orang Jawa Tengah, orang Cilacap. saya kira kebetulan saja di situ," ujar Muzani.
Eks Sekjen PRD Sebut Budiman Sudjatmiko Khianati Korban Penculikan
Dukungan politisi PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko ke bacapres Prabowo Subianto berbuntut panjang.
Budiman mendapat kecaman dari partainya, termasuk mantan Sekjen Partai Rakyat Demokratik (Sekjen PRD), Petrus Hariyanto.
Petrus mengingatkan Budiman bahwa masih ada 13 teman mereka yang hilang imbas dari politik Orde Baru (Orba).
Seperti dikutip Tribunnews.com, Senin (21/8/2023), Petrus keluarkan pernyataan itu untuk merespons sikap Budiman yang mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo Subianto.
Menurut Petrus, deklarasi Budiman Sudjatmiko terhadap pemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 menunjukan sebuah pengkhianatan kepada teman-teman seperjuangannya.
Budiman juga dianggap telah mengkhianati keluarga korban penculikan dan nilai-nilai kemanusiaan.
"Deklarasi tersebut bukan hanya menunjukkan Budiman mengkhianati kawan-kawan seperjuangannya, tapi juga mengkhianati keluarga korban penculikan, lebih dalam lagi, dia telah mengkhianati demokrasi dan nilai-nilai kemanusian," jelas Petrus.
Baca juga: VIDEO : Mantan Aktivis 98 Wanto Sugito Sebut Budiman Sudjatmiko Lupa Sejarah : Prabowo Akui Menculik
Petrus mengingatkan Budiman bahwa masih ada 13 aktivis yang empat di antaranya merupakan kader PRD yang hingga kini belum diketahui nasibnya.
Petrus menerangkan bahwa hal ini seharusnya menjadi tugas Budiman dan kader PRD lainnya untuk menuntaskan hal tersebut.
Sebab masih ada utang di masa lalu yang harus tetap dilunasi dan bukannya malah dikubur dalam-dalam oleh sesama aktivis.
“Seharusnya menjadi tugas Budiman dan kader PRD lainnya untuk menuntaskan hal ini. Masih ada utang masa lalu yang tetap harus dilunasi. Bukannya malah dikubur dalam-dalam oleh Budiman Sudjatmiko," terang Petrus.
Baca juga: Tolak Mundur dari PDIP, Budiman Sudjatmiko Merasa Masih Tegak Lurus dengan Strategi Megawati
Maka menurut Petrus, Prabowo seharusnya tidak cukup hanya diberhentikan dari militer pada tahun 1998, tetapi juga harus diproses sampai ke meja hijau.
Petrus menganggap dukungan Budiman ke Prabowo merupakan upaya untuk mencuci dosa sejarah Menteri Pertahanan itu pada masa lalu.
"Itu adalah langkah politik yang ingin menghapus jejak hitam pelaku pelanggaran HAM, meneguhkan politik impunitas," papar Petrus.
Devide at Impera
Diberitakan sebelumnya bahwa Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto buka suara terkait dukungan Budiman Sudjatmiko kepada bacapres Prabowo Subianto.
Dukungan itu dilakukan Budiman saat turut mendeklarasikan relawan Prabowo Subianto yakni Prabowo-Budiman (Prabu) di Semarang, pada Jumat (18/82023).
Hasto mengatakan bahwa kasus pembajakan Budiman Sudjatmiko oleh kubu Prabowo Subianto justru membuktikan ketidakpercayaan diri.
"Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera," kata Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur di Balikpapan, Minggu (20/8/2023).
"Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan," tutur Hasto.
Hasto juga memberi catatan soal lokasi deklarasi dukungan itu di Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga: Hasto: Pimpin Keluarga Saja Tidak Bisa, Bagaimana Pimpin Indonesia, PDIP Sindir Prabowo?
Hasto menerangkan, tindakan yang dilakukan Budiman dan Prabowo di Semarang, justru akan membuat kader PDIP di Jawa Tengah semakin solid.
Tindakan seperti ini justru akan membuat semangat kader Banteng semakin bergelora.
Diketahui, kejadian yang mirip pernah terjadi ketika Pemilu 2019 lalu.
Saat itu, kubu Prabowo membangun posko di wilayah Solo, yang merupakan tempat asal Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu menjadi lawannya.
Hasilnya, kubu Prabowo justru harus melenggang kalah.
Baca juga: Dukung Prabowo Subianto, Budiman Sudjatmiko dan Effendi Simbolon Didepak Dari Daftar Caleg PDIP
Sebab tindakan itu justru makin membuat semangat serta militansi kader dan pendukung semakin besar.
"Apa yang terjadi itu justru malah membangunkan spirit seluruh kader-kader PDI Perjuangan, apalagi pengumumannya dilakukan di Jawa Tengah. Ini membangkitkan militansi seluruh kader-kader PDI Perjuangan," kata Hasto.
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.