Pilpres 2024

Tolak Mundur dari PDIP, Budiman Sudjatmiko Merasa Masih Tegak Lurus dengan Strategi Megawati

Budiman Sudjatmiko menolak mundur dari PDIP. Dia merasa dukungan kepada Prabowo masih sejalan dengan pemikiran Megawati terkait ideologi dan strategi.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Rusna Djanur Buana
KOMPAS.com/Dian Erika
Politisi PDI-P Budiman Sudjatmiko memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (17/1/2023). Budiman menolak mundur dari PDIP setelah resmi menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mendapatkan kecaman dari partainya. Pasalnya dia telah mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Atas pilihannya itu, Budiman mendapat dua opsi dari PDIP, mundur atau dipecat dengan tidak hormat. Budiman menegaskan mundur sudah pasti bukan pilihannya.

“Untuk mundur? Saya tidak. Bagi saya kalau mundur itu seperti malah saya tidak mendapatkan penjelasan, tidak punya kesempatan untuk menjelaskan apa yang menjadi argumen saya,” kata Budiman saya dihubungi wartawan, Senin (21/8/2023)

Budiman pun menyatakan, secara ideologi tidak ada yang salah secara terkait dukungannya ke Prabowo Subianto.

Menurutnya, Ia hanya merasa telah menyalahi administrasi, tetapi, dirinya pun mengaku siap mempertanggungjawabkannya atas tindakannya.

“Langkah saya mungkin dianggap salah secara administratif, secara organisasional. Dan karena itu saya siap mempertanggungjawabkannya.

Tetapi, saya meyakini bahwa secara ideologis dan secara strategis, saya sedang menerjemahkan posisi Ibu (Mega) yang selama ini disampaikan.

Jadi saya merasa, secara idoelogis, secara strategis, saya tidak melakukan kesalahan,” tutur Budiman.

“Sehingga menurut saya, tidak layak saya kemudian mundur,” lanjutnya.

Selain itu, Budiman juga mengaku, bahwa belum ada surat pemanggilan secara resmi dari PDI Perjuangan.

Padahal menurutnya, jika ada tindakan kader yang dinilai bertentangan dengan partai, maka didahului pemanggilan lewat surat organisasi.

"Jadi baru peringatan dari Pak Sekjen secara personal dan belum ada surat pemanggilan," kata Budiman.

"Karena biasanya proses jika ada tindakan kepada saya, atau kepada kader lain, pada umumnya didahului oleh pemanggilan resmi secara surat organisasi kepada kader yang dikenakan sanksi, yang setelah melewati tahap peringatan juga melalui surat. Begitu," imbuhnya.

Sebelumnya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partainya akan memanggil Budiman Sudjatmiko. Menurutnya tidak ada ruang bagi kader partai yang melakukan pembangkangan terhadap keputusan DPP Partai dan Ketua Umum.

"Pilihannya cuma ada dua, dia mundur dari kader PDIP atau dipecat dengan tidak hormat oleh partai," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto, Minggu (20/8/2023).

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved