Pemilu 2024

Putri Gus Dur Siap Jadi Bakal Calon Wakil Presiden, Pengamat: Sinyal Positif untuk Semua Bacapres

Putri Gus Dur Siap Jadi Bakal Calon Wakil Presiden, Pengamat Menilai Hal Tersebut Merupakan Sinyal Positif Bagi Semua Bakal Calon Presiden

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dwi Rizki
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Bakal calon presiden (bacapres) PDI-P Ganjar Pranowo (kiri), Yenny Wahid (tengah) dan Sinta Nuriyah (kanan) saat berbincang di kediaman keluarga Gus Dur, Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (13/8/2023) malam. 

Terdapat sejumlah nama yang mencuat untuk mendampingi Cawapres dari koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat dan Partai NasDem itu. 

Satu di antaranya adalah Yenny Wahid

Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu disodorkan NasDem untuk menjadi Cawapres Anies dalam Pilpres 2024.

Munculnya sosok Yenny Wahid dalam bursa Cawapres Anies memicu beragam tanggapan dan spekulasi. 

Mulai dari bubarnya Koalisi Perubahan untuk Persatuan, kehilangan dukungan Partai Demokrat hingga besarnya dukungan dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Gus Durian.

Baca juga: Beda Gaya Ketika Blusukan ke Pasar, Anies Belanja Masalah-Ganjar Tuntaskan Masalah

Baca juga: Beda Kualitas Udara Jakarta Setelah dan Sebelum Ditinggal Anies, Hotman Paris: Gawat Polusi

Yenny Wahid turut hadiri pernikahan putri Anies Baswedan di Ancol, Jumat (30/7/2022)
Yenny Wahid turut hadiri pernikahan putri Anies Baswedan di Ancol, Jumat (30/7/2022) (Wartakotalive/Indri Fahra Febrina)

Beragam kemungkinan tersebut disampaikan Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga, Henri Subiakto. 

Lewat status twitternya @HenrySubiakto pada Rabu (9/8/2023), Henri menyampaikan besarnya kekuatan NU dan Gus Durian yang berada di belakang Yenny. 

Sehingga, apabila bisa berdampingan dengan Yenny, suara NU akan mengalir menuju Anies.

"Mbak Yeni itu punya banyak pendukung. Kekuatan Gus Durian di NU cukup besar yang loyal ke Yeni Wahid. Kalau sukses menggandengnya bisa jadi pull faktor yang membawa suara pemilih pada pasangan yang didukung putri Gus Dur ini ke Anies," tulis Henri Subiakto.

Namun, keputusan Anies untuk menggandeng Yenny menurutnya akan berdampak buruk terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

"Persoalannya apa partai Demokrat bisa menerima, jika AHY yang sudah sejak awal disodorkan dan menyiapkan diri sebagai Cawapres Anies ditinggalkan diganti figur lain?" tanya Henri. 

"Apa partai Demokrat tidak merasa diremehkan dan dibiarkan losing face karena jagoannya gak kepakai sebagai cawapres?" tambahnya.

Gagal jadi Cawapres Anies, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat diyakininya akan menarik diri dari koalisi. 

Akibatnya, Koalisi Perubahan untuk Persatuan tanpa Partai Demokrat itu nantinya tidak akan memenuhi persyaratan Presidential Threshold sebesar 20 persen. 

"Nah jika Demokrat merasa dirugikan, tentu akan berpikir ulang dengan tetap bertahan di koalisi perubahan. Jika Partai Demokrat pergi, maka jumlah persyaratan untuk mengusung capres bisa tidak memenuhi 20 persen," ungkap Henri.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved