Pemilu 2024
Putri Gus Dur Siap Jadi Bakal Calon Wakil Presiden, Pengamat: Sinyal Positif untuk Semua Bacapres
Putri Gus Dur Siap Jadi Bakal Calon Wakil Presiden, Pengamat Menilai Hal Tersebut Merupakan Sinyal Positif Bagi Semua Bakal Calon Presiden
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dwi Rizki
Terdapat sejumlah nama yang mencuat untuk mendampingi Cawapres dari koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat dan Partai NasDem itu.
Satu di antaranya adalah Yenny Wahid.
Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu disodorkan NasDem untuk menjadi Cawapres Anies dalam Pilpres 2024.
Munculnya sosok Yenny Wahid dalam bursa Cawapres Anies memicu beragam tanggapan dan spekulasi.
Mulai dari bubarnya Koalisi Perubahan untuk Persatuan, kehilangan dukungan Partai Demokrat hingga besarnya dukungan dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Gus Durian.
Baca juga: Beda Gaya Ketika Blusukan ke Pasar, Anies Belanja Masalah-Ganjar Tuntaskan Masalah
Baca juga: Beda Kualitas Udara Jakarta Setelah dan Sebelum Ditinggal Anies, Hotman Paris: Gawat Polusi

Beragam kemungkinan tersebut disampaikan Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga, Henri Subiakto.
Lewat status twitternya @HenrySubiakto pada Rabu (9/8/2023), Henri menyampaikan besarnya kekuatan NU dan Gus Durian yang berada di belakang Yenny.
Sehingga, apabila bisa berdampingan dengan Yenny, suara NU akan mengalir menuju Anies.
"Mbak Yeni itu punya banyak pendukung. Kekuatan Gus Durian di NU cukup besar yang loyal ke Yeni Wahid. Kalau sukses menggandengnya bisa jadi pull faktor yang membawa suara pemilih pada pasangan yang didukung putri Gus Dur ini ke Anies," tulis Henri Subiakto.
Namun, keputusan Anies untuk menggandeng Yenny menurutnya akan berdampak buruk terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
"Persoalannya apa partai Demokrat bisa menerima, jika AHY yang sudah sejak awal disodorkan dan menyiapkan diri sebagai Cawapres Anies ditinggalkan diganti figur lain?" tanya Henri.
"Apa partai Demokrat tidak merasa diremehkan dan dibiarkan losing face karena jagoannya gak kepakai sebagai cawapres?" tambahnya.
Gagal jadi Cawapres Anies, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat diyakininya akan menarik diri dari koalisi.
Akibatnya, Koalisi Perubahan untuk Persatuan tanpa Partai Demokrat itu nantinya tidak akan memenuhi persyaratan Presidential Threshold sebesar 20 persen.
"Nah jika Demokrat merasa dirugikan, tentu akan berpikir ulang dengan tetap bertahan di koalisi perubahan. Jika Partai Demokrat pergi, maka jumlah persyaratan untuk mengusung capres bisa tidak memenuhi 20 persen," ungkap Henri.
Sekretaris KPU Jakarta Dirja Abdul Kadir Ungkap Pekerjaan KPUD Jakarta Belum Selesai |
![]() |
---|
Sempat Khawatir pada Kerawanan, KPU Jakarta Apresiasi Kinerja Polri Amankan Pelaksanaan Pilkada 2024 |
![]() |
---|
DKPP Prihatin Masih Banyak Penyelenggara Pemilu Tidak Netral di Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Kabupaten Bekasi Rilis Laporan Akhir Pengawasan Pemilu 2024, Ini Hasilnya |
![]() |
---|
Gugatan Kader PKB Calon Anggota DPR Terpilih yang Dipecat Cak Imin Dikabulkan Bawaslu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.