Pilpres 2024

Pertemanan Rusak gegara Beda Pilihan Capres, Guntur Romli Sebut Abu Janda 'Penjilat' Prabowo

Guntur Romli mengingatkan netizen kenapa Abu Janda yang dulu mengejek Prabowo Subianto di Pilpres 2019 kini justru menjilat

|
Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto Hadi
Permadiaktivis2
Prabowo Subianto bersama Abu Janda 

Guntur Romli dalam cuitannya di Twitter juga menyinggung soal penculikan aktivis di masa lampau

"Ternyata menurut UU tidak boleh mengadakan Aktivitas Politik di Museum Naskah Proklamasi. Tapi kalau Prabowo ada maunya semuanya bisa ditabrak, jangankan cuma aturan, aktivis aja dulu diculik," tulis Guntur Romli dikutip pada Senin (14/8/2023)

Penjelasan pihak museum

Salah satu pegawai berinisial E mengaku diberi tahu pada Sabtu (12/8/2023) sore, bahwa akan ada kegiatan di museum pada Minggu pagi. 

"Saya enggak ngerti juga perihal itu karena perizinannya langsung ke pimpinan. Kita juga enggak tahu, tahu-tahu (bahwa acara) parpol," ujar E kepada wartawan, Minggu.

Dalam acara tersebut, para elite partai politik menggunakan beberapa fasilitas museum. Salah satunya, tenda yang berada di halaman.

E menyebut, tenda itu tidak direncanakan untuk menyambut hajatan parpol ini, melainkan dipersiapkan untuk acara pembukaan pameran yang berlangsung pada hari ini, Senin (14/8/2023).

Pameran tersebut bakal menampilkan peristiwa yang terjadi seputar Kemerdekaan.

"Dari pihak (penyedia) tenda, itu biasanya H-1 kan (dikirim), ternyata kemarin (Sabtu) sore tendanya datang, (mungkin karena) hari Minggu tutup. Kami kegiatannya di Senin, maka Sabtunya dipasang," ucap E.

"Bukan untuk berkegiatan kayak gini, bukan," lanjutnya.

Tak hanya itu, 4 ketua umum parpol itu, yakni Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, Muhaimin Iskandar, dan Prabowo sendiri sempat naik ke lantai atas museum.

Kita Hormati Setelah mereka pergi, baru diketahui bahwa akses tangga menuju lantai atas rupanya sedang ditutup bagi pengunjung.

Namun demikian, E tak dapat mengonfirmasi apakah kursi dan meja yang digunakan 4 ketum parpol itu untuk mendeklarasikan dukungan merupakan koleksi museum.

Yang jelas, ia menegaskan, koleksi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi itu tak boleh disentuh. "Jangankan duduk. Memegang saja tidak boleh," ucapnya.

Pengamat singgung peran Jokowi  

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved