Berita Jakarta

BI Optimistis WFH Tidak akan Ganggu Ekonomi di Jakarta karena Pernah Dilakukan Saat Pandemi Covid-19

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Arlyana Abubakar, buka suara terkait rencana penerapan WFH kepada ASN.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Miftahul Munir
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Arlyana Abubakar bicara soal kualitas udara buruk tak ganggu ekonomi Jakarta di Tugu kustkring, Selasa (15/8/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, MENTENG - Polusi udara di DKI Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan masyarakatnya.

Kondisi itu pun membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) work from hom (WFH) atau bekerja dari rumah.

Penjabat Gubernur DKI Heru Budi ,Hartono telah mengimbau kepada perusahaan swasta untuk menerapkan WFH.

Terkait rencana penerapan WFH itu ditanggapi oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Arlyana Abubakar.

Arlyana mengatakan, jika pekerja kembali diterapkan WFH maka tidak berdampak secara signifikan terhadap perekonomian di Jakarta.

Sebab, selama pandemi Covid-19 lalu Jakarta sudah terbiasa dengan WFH dan melakukan transaksi keuangan melalui digitalisasi.

Baca juga: Ditinggal Anies, Polusi Udara Jakarta Kian Parah, Pakindro: Mirip Gotham City

"Kalau kita lihat (WFH), karena kualitas udara buruk dampak ekonominya tidak seperti kita Covid-19 lalu," kata Arlyana di Tugu Kustkring, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).

Menurut Arlyana untuk menjalankan bisnis di Jakarta saat ini tidak perlu lagi datang ke kantor, karena bisa dilakukan di rumah.

Aktivitas ekonomi selama WFH akibat kualitas udara buruk di Jakarta akan tetap berjalan seperti biasa.

Misalnya soal transportasi ketika di Jakarta tidak lagi mengangkut manusia, maka bisa beralih mengantar makanan.

"Kalau misalkan ke mall, orang tudak lagi tuh buat belanja, tapi buat makan atau sekedar nonton bioskop," ujar Arlyana.

Baca juga: Ratusan Ribu Warga Jakarta Terkena ISPA, Dinkes Pastikan Polusi Udara Bukan Penyebab Utama

Oleh karena itu, kebijakan WFH atau WFO selama kualitas udara buruk di Jakarta tidak akan berdampak secara signifikan terhadap aktivitas ekonomi.

Ia yakin, pemerintah sudah mengukur dan merencanakan kebijakan tersebut selama kualitas udada di Jakarta buruk.

"Apakah WFH mengurangi produktivitas? Ternyata kan tidak, kalau di negara lain bahkan sudah jadi suatu budaya ya, mereka kalau tidak penting banget enggak ke kantor," tutur Arlayana. 

Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dipanggil Presiden RI Joko Widodo ke Istana Negara Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (14/8/2023) siang.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk Hingga Disebut Tercemar di Dunia, PSI Serukan WFH: Sudah Darurat Polusi

Heru Budi Hartono membahas memgenai Work From Home (WFH) demi mengurangi trasportasi yang digunakan oleh pegawai sipil negara (PNS) DKI.

"WFH itu 50 persen - 50 persen atau 40persen - 60 persen untuk mengurangi kegiatan hari-hari di Pemda DKI. Tadi kami minta juga kementerian lain juga bisa lakukan bersama WFH," kata Heru di Jakarta, Senin (14/8/2023).

Heru akan memperketat setiap bangunan harus mendapat izin high rise building meski aturan di Pemprov DKI sudah ada untuk melakukan green building.

BERITA VIDEO: Ganjar Siapkan 7,1 Juta Liter Air Bersih untuk Atasi Kekeringan di Jawa Tengah

Selain itu, Heru Budi Hartono meminta kepada pemilik kendaraan roda empat dengan cc 2.400 untuk gunakan pertamax turbo.

"Pemda DKI dalam rangka mengatasi kondisi cuaca buruk ataupun emisi yan tinggi sudah lakukan langkah antara lain menambah ruang terbuka hijau dari oktober sampai sekarang sudah menambah 800 lokasi, dan berikutnya kami sudah menanam pohon 216 ribu pohon minimal 3 meter," ucap Heru.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved