Berita Jakarta

PDIP Anggap Penyataan Sekda DKI Soal JIS dan TIM Bermasalah Sejak Lahir Dianggap Objektif

Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Prof. Gilbert Simanjuntak meyakini, pernyataan Joko objektif, karena dia berpengalaman di bidangnya.

|
Warta Kota/Rendy Rutama
Jakarta Internasional Stadium (JIS), Sabtu (9/7/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta beraksi atas, pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setyono soal pengelolaan Jakarta International Stadium (JIS) Jakarta Utara dan Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat yang mengalami kesalahan sejak lahir.

Diketahui, kedua proyek itu rampung di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (2017-2022).

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Prof. Gilbert Simanjuntak meyakini, pernyataan Joko objektif, karena dia berpengalaman di bidangnya.

Sebelum menjadi Sekda, Joko merupakan auditor dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta, dan jabatan terakhirnya adalah Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Bali.

“Pernyataan Sekda DKI adalah pernyataan yang disampaikan secara profesional oleh seorang auditor yang jadi Sekda. Sebagai auditor, objektivitas melihat persoalan sangatlah penting sebagai bagian dari profesionalitas,” kata Gilbert pada Minggu (6/8/2023).

Baca juga: PKS Protes Pernyataan Sekda DKI Terkait Sebut Proyek JIS dan TIM Salah sejak Lahir

Menurutnya, pengelolaan JIS dan TIM memang sudah bermasalah sejak awal.

Bahkan, kata dia, Komisi B DPRD DKI Jakarta sudah berkali-kali menyampaikan persoalan ini melalui rapat ataupun media.

“Perhatian (concern) agak bergeser menjadi politis, bukan lagi substansi,” imbuh anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini.

Gilbert menambahkan, pernyataan Sekda lebih ke arah substansi.

Diharapkan ini menular kepada jajaran di bawahnya untuk melihat substansi daripada polemik yg sifatnya politis.

“Jajaran di bawahnya diharapkan mampu mengikuti irama kerja profesional. DKI Jakarta akan mengalami perubahan status dengan adanya IKN,” ujarnya.

Baca juga: Desak Akses JIS Diperlebar Sambut Piala Dunia U-17, Warga: Malu Kalau Ada Penonton Terjebak Macet

Perubahan paradigma jajaran di bawah Sekda akan menjadi pekerjaan rumah penting.

Tindak lanjut pengelolaan JIS dan TIM yang sarat beban karena tidak berorientasi untung, sepatutnya digeser ke Pemprov.

Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin, di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat.
Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin, di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat. (Warta Kota/Leonardus Wical Zelena Arga)

“BUMD perlu dibuat fokus seperti membuat holding, misalnya pangan, transportasi, infrastruktur dan lain-lain. Sifat BUMD sebagai PT yang berorientasi untung, sebenarnya jadi ganjil kalau kegiatan yang tidak menguntungkan seperti Velodrome, TIM dan lain-lain dibebankan ke BUMD yang jadi PT. Sifat Perumda yang memiliki orientasi sosial lebih sesuai,” jelasnya.

Diberitakan, proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat dan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara dianggap membebani keuangan korporasi.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved