Kecelakaan

Sultan Rifat Stres Terjerat Kabel Bali Tower, Brigjen Hariyanto: Harus Didampingi Psikolog

Sultan Rifat, korban terjerat kabel Bali Tower, mentalnya kian drop. Ini sangat berbahaya dan harus segera dibantu.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Valentino Verry
warta kota/rendy rutama
Kepala RS Polri, Brigjen Pol Hariyanto, mengatakan kondisi mental Sultan Rifat, korban terjerat kabel Bali Tower, kian menurun, karena itu harus didampingi psikolog. 

Saat ini, berat badan Sultan menurun hingga 22 Kilogram.

Hariyanto mengatakan penurunan berat badan Sultan dikarenakan imbas dari kejadian tersebut yang melukai bagian kerongkongan, dan proses makan dan minimnya pun menjadi terganggu.

Baca juga: Leher Terjerat Kabel dan Belum Bisa Bicara, Ini Cara Sultan Berkomunikasi Saat Dijenguk Mahfud MD

“Jadi ini sekunder dari gangguan yang terjadi langsung ya itu kabel itu kena laring atau jalur nafas dan kerongkonmgan, karena terjadi gangguan itu maka ananda ini untk makannya terganggu, beratnya menurun sejak Januari 2023 udah banyak, dari 68 Kg jadi 46 Kg,” ujarnya.

Kini, pihak RS tengah memfokuskan terhadap pengaturan gizi Sultan terlebih dahulu.

Selain itu, Sultan juga akan mendapatkan pendampingan khusus dari para medis guna kelangsungan penyembuhan.

“Kita lihat ananda ini kan rawat jalan di rumah barangkali pengaturan gizi, dan sebagainya perlu kira dampimgi, jadi saat ini ke sini kita fokus perbaikan secara umumnya dulu, untuk nanti secara bersama-sama dengan RS atau ahli yang sebelumnya merawat,” tuturnya.

Sultan Rifat, mahasiswa Brawijaya Malang, bernasib naas yakni mengalami kecacatan setelah terjerat kabel di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan 5 Januari 2023. Kini, dia sulit bernapas dan makan, hingga bobot tubuhnya kurus.
Sultan Rifat, mahasiswa Brawijaya Malang, bernasib naas yakni mengalami kecacatan setelah terjerat kabel di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan 5 Januari 2023. Kini, dia sulit bernapas dan makan, hingga bobot tubuhnya kurus. (warta kota)

Tiga pihak RS berkolaborasi menangani secara intensif Sultan yang kini dipindah rawat ke RS Polri Kramat Jati.

Hariyanto mengatakan kolaborasi itu melibatkan tim dokter yang merawat sebelumnya dari RS Fatmawati, RSCM, dan kini RS Polri Kramat Jati.

Besar harapannya, hal itu dilakukan guna memperbaiki kondisi umum dan tindakan lainnya terkait pemulihan Sultan.

“Untuk dokter spesialisnya itu THT, bedah digestif, bedah penyakit dalam, penyakit dalam konsultan gastro hepatologi, anastesi, anastesi konsultan intensiv care, ahli gizi, fisioterapis, hingga perawat mahir,” kata Hariyanto saat dihubugi awak media, Kamis (3/8/2023).

Kini, proses perawatan terhadap Sultan tengah difokuskan terhadap pemulihan kondisi fisik secara umur, terkhusus berat badan.

"Iya, (Sultan) sedang kita rawat inap. Kita perbaiki kondisi umumnya, seperti meningkatkan berat badan," imbuhnya.

Selanjutnya, Sultan akan dirawat inap di RS Polri sesuai permintaan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dinilai kondisinya memprihatinkan.

Sebagai informasi, Polres Jakarta Selatan bawa mahasiswa korban kabel fiber optik di Jalan Antasari, yakni Sultan untuk jalani perawatan di RS Polri.

Padahal, sebelumnya pihak Polres Metro Jakarta Selatan, sempat menolak laporan ayah Sultan, yakni Fatih dua hari pasca kecelakaan yang menimpa anaknya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved