Berita Bekasi
Sosok Tri Adhianto Plt Wali Kota Bekasi dan Kader PDIP, Cabut Izin Stadion untuk Anies Baswedan
Sosok Tri Adhianto Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi dan Plt Wali Kota Bekasi, batalkan izin penggunaan stadion untuk kegiatan Anies Baswedan
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Suprapto
Masa kecil dilaluinya di kawasan Karet, Tanahabang, Jakarta Pusat, Mentengatas, Tebet, Jakarta Selatan, dan Bekasi, Jawa Barat.
"Saya tinggal di lingkungan perumahan kampung di Jakarta, rumahnya petak," ujar Tri.
Tri waktu kecil ikut bersama budenya sebelum bisa mebeli rumah sendiri.
"Rumah itu kayak kontrakan gitu, ada tiga kamar dijadiin satu. Karena kita tuh enam bersaudara, saya sendirian laki-laki anak ketiga. Orang tua saya bilang 'kamu punya tanggung jawab lebih, karena kamu laki-laki, jadi kamu harus jadi orang yang berhasil' itu yang selalu terngiang dalam benak saya," katanya kepada Warta Kota.
Ayah Tri berprofesi sebagai guru pelajaran Biologi. Meski berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), gajinya tergolong pas-pasan untuk menghidupi keluarga dengan 6 orang anak.
Baca juga: Anies Baswedan Unggah Foto Bareng Ganjar Pranowo di Silde Terakhir Akun Instagramnya: Sobat Lama
Karena itu sang ayah selalu berpesan kepada anak-anaknya agar bersekolah di sekolah negeri yang uang sekolahnya murah.
Pesan ini diingat terus oleh Tri, sehingga dia selalu berusaha agar bisa diterima di sekolah negeri.
"Perjalanan sejak, SD saya dimotivasi untuk selalu masuk ke sekolah negeri, karena kan biayanya murah," tutur Tri.
Tri lulus dari SMAN 3 Jakarta tahun 1989, namun dia tak langsung kuliah karena ingin meringankan beban ekonomi keluarga dulu.
Ketika itu dua kakaknya telah kuliah di universitas swasta, sehingga agak berat bagi keluarganya bila Tri juga kuliah di universitas swasta pada tahun itu.
Apalagi orangtuanya juga harus membiayai sekolah ketiga adiknya.
"Dua orang kakak saya sudah kuliah di swasta, tentunya enggak mungkin saya swasta lagi. Kakak pertama di Universitas Atmajaya (jurusan) Psikologi, kakak kedua di UNAS ngambil (jurusan) Biologi. Akhirnya saya menganggur setahun karena masalah keuangan karena Bapak belum bisa membiayai saya kuliah," ujar Tri.
Di tahun 1990, Tri kembali mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) dan berhasil diterima di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
"Tahun berikutnya saya sama adik kan mau masuk kuliah tuh. Nah gimana nih? Akhirnya adik saya dorong masuk ke kedokteran hewan di UGM supaya dia bisa masuk ke negeri. Saya juga yang tadinya obsesi ke ITB, saya turunkan obsesinya untuk masuk ke Universitas Soedirman. Biar murah maksudnya, Alhamdulillah masuk," katanya.
Selain mengikuti UMPTN, Tri juga mendaftar ke Sekolah Tinggi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), yang kini bernama Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD).
Pemkab Bekasi Bikin Terobosan, Pelebaran Jalan Exit Tol Gabus Tambun Diaspal Pakai Limbah Plastik |
![]() |
---|
Tren Viral Klinik Kecantikan, Pasien Kerap Minta Dokter Ubah Wajah Seperti Filter di Media Sosial |
![]() |
---|
Salah Gunakan Izin Tinggal dengan Modus Investasi Fiktif, Tujuh WNA Ditangkap Imigrasi Bekasi |
![]() |
---|
Takut Dihadang, Sopir Truk Boks di Cikarang Bekasi Terpaksa Angkut Puluhan Pelajar Menuju DPR RI |
![]() |
---|
Polres Metro Bekasi Kota Amankan 121 Pelajar yang Mau Ikut Demo di Depan Gedung DPR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.