Berita Nasional
Partai Amanat Nasional Masih Konsisten Perjuangkan Kemaslahatan Guru Madrasah
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasioanl (PAN), Yandri Susanto mengatakan partainya masih konsisten memperjuangkan kemaslahatan guru madrasah.
WARTAKOTALIVE.COM - Partai Amanat Nasioanl (PAN) menyadari guru menjadi kunci hadirnya kualitas yang baik pada pendidikan.
Lantaran itu, partai berlambang matahari terbut ini terus melakukan memperjuangkan agar dapat meningkatkan kesejahteraan guru.
Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto mengatakan terus mendorong pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan guru.
Hal ini merupakan bukti kepedulian PAN dalam memperhatikan dunia pendidikan secara umum, khususnya madrasah sebagai lembaga sekolah Islam.
Baca juga: Partai Amanat Nasional Masih Konsisten Perjuangkan Kemaslahatan Guru Madrasah
Baca juga: Pemilu 2024, Ratusan Pedagang Pasar Jakarta Barat Deklarasikan Dukungan untuk Partai Amanat Nasional
Baca juga: Digandrungi Kaum Millenial, Partai Amanat Nasional Komit Jadi Wadah Kreativitas Anak Muda Masa Kini
"Maju mundurnya bangsa Indonesia tergantung kualitas pendidikannya. Maka dari itu saya mohon kepada pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan guru," kata Yandri Susanto, Selasa (1/8/2023).
Dia mengatakan pemberian TPGM (Tunjangan Profesi Guru Madrasah) tersebut dilakukan karena PAN memandang madrasah punya peran penting dalam memajukan bangsa.
Selama ini madrasah telah terbukti berhasil melahirkan tokoh-tokoh negara intelektual serta berakhlak tinggi.
"Semoga dengan diberikannya Tunjangan Profesi Guru Madrasah, dapat meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik di lingkungan madrasah. Utamanya dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia," ujar Yandri.
PAN sangat menyadari pentingnya pendidikan untuk kemajuan bangsa.
Oleh karena itu PAN jadi parpol yang getol mempertahankan madrasah dalam RUU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) harus terus dipertahankan.
"Kita harus mengawal, agar madrasah tetap menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional, karena memang begitu seharusnya,” pungkas Yandri.
Elektabilitas PAN Geser PKS
Kinerja positif yang ditunjukkan Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan RI turut mendongokrak elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) pimpinanya.
Dalam survei terbaru Indonesian Political Opinion (IPO), elektabilitas PAN pimpinan Zulkifli Hasan menggeser posisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Direktur Indonesian Political Opinion Dedi Kurnia Syah mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan pimpinan Zulkifli Hasan meraih 52,1 persen tingkat kepuasan masyarakat.
Keberhasilan Kementerian pimpinan Zulkifli Hasan itu turut mendongkrak elektabilitas PAN menggeser PKS dalam survei itu.
“Kementerian Perdagangan 52,1 persen,” kata Dedi dalam rilis survei dengan Peta Elektoral Koalisi Partai & Capres-Cawapres Jelang Pemilu 2024 pada Jumat (16/6/2023).
Dalam survei itu, tercatat bahwa PAN berhasil menyalip PKS dengan perolehan suara 5,0 persen.
PKS sendiri hanya mencatatkan perolehan suara sebesar 4,8 persen.
Koresponden sendiri ditanyakan terkait pertanyaan kepada responden 'apabila hari ini dilaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu), maka partai politik manakah yang akan dipilih?
“Partai Amanat Nasional (PAN) 5,0 persen; Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4,8 persen,” jelas dia dalam survei itu.
Tindakan-tindakan politik Zulhas, menurut Dedi, sangat berdampak positif bagi popularitas dan elektabilitas PAN.
"Berkaca dari hasil tadi, semestinya PAN tetap melanjutkan inisiasi-inisiasinya, misalnya membentuk poros keempat, keluar dari Prabowo, Anis Baswedan, dan Ganjar Pranowo, karena Golkar dan PAN sudah cukup untuk mengusung Capres sendiri," terangnya.
Hadirnya poros keempat, lanjut Dedi, akan berdampak baik bagi kedua parpol tersebut, terlebih jika mengusung kader sendiri, karena akan menjaga loyalitas kader untuk memilih Capres dari partainya sendiri.
"Artinya meskipun peluang Airlangga-Zulhas menang Pilpres minum, tapi mereka dapat mempertahankan suara untuk calon anggota legislatifnya. Hal demikian yang saat ini diinginkan oleh banyak parpol lainnya," katanya.
Untuk diketahui, hasil survei terbaru IPO, tingkat elektabilitas parpol untuk 10 besar ketika responden disodorkan pertanyaan jika Pilpres diselenggarakan hari ini, partai politik manakah yang akan Bapak/Ibu pilih, yaitu (10 besar) PDI Perjuangan 21,5 persen, Partai Gerindra 19,7 persen, Partai Golkar 9,3 persen, Demokrat 9,2 persen, PKB 7,7 persen, Nasdem 7,5 persen, PAN 5,0 persen, PKS 4,8 persen, Perindo 4,5 persen, PPP 2,1persen.
Sementara ketika responden disodorkan pertanyaan Jika hari ini dilaksanakan Pilpres, apakah Bapak/Ibu mengenali logo dan nama dari parpol di bawah ini, hasilnya adalah (10 besar) PDI Perjuangan 97,5 persen, Partai Gerindra 95,7 persen, Partai Golkar 92,3 persen, Partai Demokrat 73,6 persen, PAN 72,5 persen, Partai Perindo 72,2 persen, PKB 70,7 persen, Partai Nasdem 68,8 persen, PKS 64,9 persen, PPP 52,1 persen.
Survei IPO tersebut menggunakan teknik wawancara penelitian hybrid secara tatap muka sebanyak 480 responden dan sambungan telepon sebanyak 720 responden, sehingga total ada 1.200 responden.
Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2,90 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen.
Setting pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat.
Survei ini berhasil mengambil representasi sampel yang tersebar proporsional dalam skala nasional.
Kasih Sinyal Dukungan, PAN Harap Prabowo Tidak Kalah Lagi di Pilpres
Partai Amanat Nasional (PAN) beri sinyal akan mendukung Bakal Capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
PAN berharap Prabowo Subianto tidak kalah lagi di Pilpres mendatang.
Hal itu diungkapkan Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Daulay pada Jumat (16/6/2023) seperti dikutip Kompas.com.
Saleh mengungkapkan bahwa partainya memang dekat dengan Partai Gerindra. Apalagi PAN sudah dua kali berokalisi dan mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres).
Maka PAN berharap kali ini apabila PAN kembali mendukung Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra itu tidak kalah lagi di Pilpres dan bisa meraih kemenangan.
"Kedekatan kita dengan Gerindra ini perlu dicatat itu bagus karena kita sudah dua kali ikut sama mereka. Mudah-mudahan ikut sekali ini. Kalau mau ikut ya, kalau jadi ikut ya menang lah, jangan kalah lagi," kata Saleh di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/6/2023).
Saleh mengatakan, PAN masih terus berkomunikasi dan berdialog dengan Gerindra untuk menentukan arah koalisi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Kalau ada kecocokan dalam komunikasi dan dialog yang dilakukan saat ini dengan Gerindra, dan juga partai-partai pendukungnya, ya kita bisa gabung ke sana begitu," ujarnya.
Namun, Saleh mengingatkan bahwa PAN juga membuka komunikasi dengan PDI-P sehingga peluang untuk usung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres juga belum tertutup.
Ia mengatakan, opsi menduetkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga masih terbuka.
"Masih ada kemungkinan itu. Saya dengar sampai sejauh ini iramanya itu masih bagus, orang Golkar belum ada yang menolak soal gagasan itu," kata Saleh.
Ia mengatakan, apa pun keputusan yang akan diambil mengenai arah koalisi, PAN ingin agar visi, misi, dan perjuangan PAN dapat diakomodasi oleh koalisi tersebut.
"Jadi kami datang ke sana bukan hanya melengkapi, tapi tentu untuk mengisi dan bekerja bagaimana untuk menyukseskan pemilunya," ujar Saleh.
Rencana KKIR-KIB Dilebur jadi Satu, Muhaimin Iskandar Buka Pintu PAN Bergabung
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Gus Imin) merespon kabar Partai Amanat Nasional (PAN) yang disebut bakal bergabung seiring mencuatnya peleburan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Gus Imin mengaku membuka pintu seluas-luasnya.
"Tentu kami membuka seluas-luasnya partai-partai (termasuk PAN) yang akan bergabung dan sampai hari ini pertemuan demi pertemuan (dilakukan)," ucap pria yang karib disapa Cak Imin, Jumat (16/6/2023).
Cak imin mengatakan KKIR yang diinisiasi bersama Gerindra saat ini masih menunggu kepastian partai lain yang hendak bergabung.
Termasuk dengan kabar PAN yang hendak bergabung dengan KKIR dan membawa Erick Thohir sebagai cawapres.
"Sampai hari ini belum pernah disampaikan ke kita. Belum (ada lobi-lobi) soal cawapres, partai yang mau bergabung (juga) belum mengajukan," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan Partai Amanat Nasional (PAN) sepakat usulan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengalah dan meleburnya dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dengan syarat sosok calon wakil presiden (cawapresnya) dari KIB.
Wasekjen PAN Fikri Yasin mengatakan nantinya koalisi besar KKIR dan KIB itu akan mengusung Prabowo menjadi capres. Akan tetapi PAN meminta cawapres yang dipilih Erick Thohir.
"Ya betul semuanya melebur dari nol. Memang potensi besar capresnya ya Prabowo S maka cawapresnya kita dorong Erick T," kata Fikri saat dikonfirmasi, Kamis (15/6/2023).
Kendati demikian, kata Fikri, semua hal nantinya harus masuk ke dalam rumusan koalisi yang terlebih dulu harus dimusyawarahkan parpol koalisi KKIR-KIB.
"Jadi enggak ada lagi KIB atau KKIR semua disusun dari nol. Supaya nama koalisi dibuat bersama, setara dan hasil musyawarah itu maksudnya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Fikri menambahkan keempat parpol yakni Golkar, PAN, PKB dan Gerindra pun sudah intens bertemu untuk membahas peleburan KKIR-KIB.
"Cukup intens 4 partai rajin bertemu," pungkasnya.
(Wartakotalive.com)
| Lisa Mariana Siap Diperiksa Sebagai Tersangka untuk Pertamakali |
|
|---|
| Anies Baswedan Sudah Tak Jadi Pengangguran Lagi Usai Pilpres 2024 |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Heran Disorot Purbaya: “Mau Simpan di Giro Dibilang Rugi, di Kasur Juga Salah?" |
|
|---|
| Setahun Jadi Wapres, Rapor Gibran Jeblok, Pengamat: Jadi Beban Negara dan Presiden Prabowo |
|
|---|
| Mahfud MD Bongkar Dugaan Pelanggaran Proyek IKN Era Jokowi, Kader PSI Marah: Kok Jadi Sengkuni ya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Yandri-Susanto-di-Gedung-DPR.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.