Penistaan Agama

Isu Panji Gumilang Dibeking Pemerintah, Hendropriyono Beri Peringatan Agar Waspada

Hendropriyono kembali secara tegas membantah dirinya menjadi beking pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dian Anditya Mutiara
Warta Kota/Gilar Prayogo
Hendropriyono soal Panji Gumilang harus waspada 

"Dari data dan fakta ini muncul dugaan dan kecurigaan bahwa yang bersangkutan bisa dan patut diduga punya bekingan orang kuat, tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri terutama dari negara-negara yang mendukung Yahudi dan Israel," imbuhnya.

Anwar menyebut, keangkuhan Panji Gumilang nampak kala dirinya malah bersikap santai saat dipanggil dan dimintakan kesaksian di pengadilan.

Namun, Anwar mempertanyakan mengapa sosok Panji masih bebas berkeliaran dengan menenteng ajaran yang melanggar kitab suci dan konstitusi. 

"Bahkan tidak hanya itu, dia tampak dengan sombong dan pongahnya memperlihatkan kepada orang bahwa dia banyak pendukungnya, yang dia perlihatkan dalam kesempatan 1 Muharram kemarin," kata Anwar.

Melihat maraknya dukungan tersebut, Anwar sedikit menyentil pemerintah yang seolah takut menyentuh sosok Panji Gumilang.

Baca juga: Setelah Waketum MUI Anwar Abbas, Giliran Mahfud MD yang Digugat Panji Gumilang Sebesar Rp 5 Triliun

"Apakah dia lupa penduduk di negeri ini lebih dari 272 juta jiwa? Oleh karena itu adalah wajar timbul pertanyaan dalam hati, apakah pemerintah takut untuk menyentuh yang bersangkutan," kata dia.

"Pertanyaan saya dan sepanjang pengetahuan saya, yang namanya hukum tidak pernah mengenal istilah takut dengan siapapun bagi tegaknya apa yang disebut dengan keadilan," lanjutnya.

Oleh katena itu, kata Anwar, pihaknya memberikan waktu dan kesempatan kepada pemerintah dan para penegak hukum untuk bekerja untuk menangkap Panji.

"Dan jika para penegak hukum disinyalir tidak lagi mampu menegakkan hukum yang menjadi tugasnya, maka patut dan bisa diduga pemerintah dan para penegak hukum sudah kehilangan kemandiriannya," jelas Anwar.

"Bila itu yang terjadi maka nampak-nampaknya rakyatlah yang akan berbicara dengan mempergunakan bahasa dan caranya sendiri," pungkas dia. (m40)
 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved