Pilpres 2024
Presiden Jokowi Sibuk Cawe-cawe Jelang Pilpres, Anies Baswedan Prihatin Harga Sembako Mahal
Saat ini Presiden Jokowi sudah tak fokus kerja, maka harga sembako naik, karena tak ada yang peduli.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jelang pensiun kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) cenderung menurun.
Orang nomor satu di Indonesia itu sudah tak terlalu fokus pada tugas pokok, dia lebih sibuk urus persoalan politik.
Maka, jangan heran bila saat ini harga kebutuhan pokok atau sembako naik.
Pantauan Wartakotalive.com hampir semua harga sembako naik, contoh konkret adalah komoditas telur ayam negeri yang sudah sebulan Rp 31.000 per kg.
Namun, Presiden Jokowi tak membereskan persoalan harga tadi.
Melihat fakta lapangan seperti itu, bacapres Partai NasDem Anies Baswedan coba 'menggorengnya'.
Menurut Anies, rakyat ingin perubahan hidup yang lebih baik dari hari ini.
Perubahan itu untuk masyarakat kelas atas, menengah maupun masyarakat menengah ke bawah.
Anies berharap adanya kesetaraan dan kemudahan dalam mendapatkan hidup yang layak.
Baca juga: Untuk Menangi Anies Baswedan di Pilpres 204, Bakorsi Siapkan 2,4 Juta Saksi di Semua TPS Indonesia
Kehidupan layak tersebut diharapkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu bisa dirasakan masyarakat sampai ke pelosok desa sekalipun.
Harapan itu disampaikan Anies Baswedan saat mengucapkan doa dalam pidato politik di acara Apel Siaga Perubahan (ASP) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (16/7/2023).
"Murahkanlah harga kebutuhan pokok kami, dan ringankanlah beban hidup untuk kita semua," ungkap Anies Baswedan dikutip dari tayangan YouTube NasDem TV, Minggu.
Baca juga: Pendeta Shepard Supit: Doa Anies Baswedan Paripurna dan Mengayomi Semua
"Jadikan rizki bagi petani, nelayan hingga pedagang kami, juga mudahkanlah kami mendapatkan layanan kesehatan yang cepat, mudahkanlah dalam mendapatkan moda transportasi yang murah, dan mudahkanlah kami mendapatkan rumah sendiri," tambahnya.
Selain itu, Anies Baswedan juga berharap agar seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan pekerjaan yang layak.
"Hidupkan pabrik, sawah, kantor agar penuh keberkahan, ramaikan perdagangan di kota dan di desa, mudah kanlah anak-anak kami mendapatkan pekerjaan, baik itu calon guru, wartawan, atlet, seniman, pengusahan dan apapun itu," lanjut Anies Baswedan.
Selain itu, Anies berharap agar anak-anak berkebutuhan khusus juga menadapatkan kesempatan yang sama di masa yang akan datang.
Baca juga: Kritisi Langkah Jokowi Cawe-cawe Pemilu 2024, AHY: Jangan Lukai Perasaan Rakyat
"Ya Allah berkahilah saudara kami, kaum difabel dan berkebutuhan khusus, mudahkanlah mereka mendapatkan kesetahaan kesempatan dan perlindungan juga lindungi para pekerja migran dari pekerjaan yang tak manusiawi," doa itu disampaikan Anies Baswedan dihadapan banyak massa yang datang dari berbagai daerah.
Anies Baswedan menyebut akan melewati segala ujian dan tempaan yang ada di depan.
"Kami siap melewati ujian dan tempaan untuk menjadi pribadi yang lebih kuat lagi."
"Kita berkumpul untuk menunjukan komitmen NasDem untuk perubahan, meluruskan kembali arah negara kita dan ini perjuangan yang sangat besar untuk negara yang lebih adil dan mendapatkan kesejahteraan bersama," ungkap Anies Baswedan.
Dalam kesempatan ini, Anies mengajak massa untuk mengumpulkan semangat perubahan dan menghadirkan keadilan dan persatuan.
"Semoga Tuhan memberikan jalan yang lapang untuk mencapai harapan-harapan kita," kata Anies Baswedan.
Anies Baswedan Kritik Pemerintah
Bacapres Anies Baswedan kembali melontarkan kritik kepada pemerintah dibawah pemerintahan Presiden Jokowi.
Kritikan yang disampaikan capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu terkait kualitas pendidikan di Indonesia.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahwa kurikulum yang diatur saat ini hanya sebagai proyek semata.
Menurut Anies Baswedan, perbaikan pendidikan dimulai dari kualitas guru dan kepala sekolahnya.
Jika terpilih sebagai presiden di Pilpres 2024 mendatang, Anies Baswedan juga memastikan dirinya tidak akan membungkam kritik.
Baik itu kritik yang berasal dari organisasi kemahasiswaan.
Hal itu diungkapkan Anies Baswedan dalam acara Garda Pemuda Partai Nasdem yang bertajuk 'Pemuda bertanya, Anies menjawab' di Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2023).
Dalam acara itu, Anies ditanya soal visinya di bidang pendidikan jika terpilih presiden.
Awalnya, Anies menyampaikan bahwa perbaikan pendidikan harus dimulai dari kualitas guru dan kepala sekolah.
Kedua hal tersebut menjadi modal dasar perbaikan pendidikan tanah air.
"Kalau boleh saya sampaikan apa yang menjadi fokus kita itu kualitas guru, dan kualitas kepala sekolah. Dua itu menurut saya sumber utamanya. Dari sana baru turun," kata Anies.
Ia pun menyatakan mayoritas siswa dan siswi yang menyukai mata pelajaran karena gurunya.
Karena itu, perbaikan kualitas guru dan kepala sekolah menjadi penting dalam peningkatan mutu pendidikan.
"Kalau saya tanya sepintas. Boleh saya tanya ya. Suka pada mata pelajaran, itu karena bukunya atau karena gurunya? ada nggak yang suka pelajaran karena bukunya? jarang sekali. Karena itu kita harus menghadirkan guru-guru yang menyenangkan," jelasnya.
"Kalau ada anak-anak datang ke sekolah itu dengan berat hati, berada di sekolah berat, pulang sekolah senang hati, itu bermasalah. Tapi kalau datang dengan senang hati, di sekolah senang hati, pulang berat hati, itu bagus sekolahnya. Jadi kualitas guru itu yang sangat menentukan," sambungnya.
Sama halnya dengan guru, kata Anies Baswedan, kepala sekolah juga menentukan kualitas sekolah di Indonesia.
Sebab kepemimpinan kepala sekolah akan menentukan arah pendidikan peserta didik.
Anies Sindir Pemerintah yang Fokus Ganti Kurikulum
Di sisi lain, Anies pun menyindir pemerintah yang kini justru fokus terus menerus mengganti kurikulum.
Padaha kebijakan itu hanya demi proyek semata.
"Karena kepemimpinan itu yang mentukan kualitas sekolah. Tapi yang kita sering otak-atik itu bukunya. Kurikulumnya. Proyek. Proyek. Proyek," ungkap Anies yang juga mantan Menteri Pendidikan ini.
Lebih lanjut, Anies menuturkan bahwa otak atik kurikulum sejatinya tidak efektif.
Seharusnya, perbaikan pendidikan harus dimulai dari kualitas guru dan kepala sekolahnya.
"Nah guru berkualitas itu ditopang oleh beberapa hal. Satu, gurunya bisa konsentrasi ngajar," ujarnya.
"Kalau pendapatan dia hanya bisa untuk hidup 15 hari, ya 15 hari kemudian dia kesulitan," imbuhnya.
"Jadi pendapatan dia harus cukup. Kesejahteraan guru harus baik. Sehingga dia bisa fokus pada ngajar. Kalau nggak, ngajar sambil les. Yang nggak ikut les nilainya jelek. Ini siklus yang bermasalah," ucapnya.
Janji Anies BaswedanÂ
Bacapres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan memastikan dirinya tidak akan membungkam kritik yang berasal dari organisasi kemahasiswaan jika terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan Anies dalam acara Garda Pemuda NasDem yang bertajuk 'Pemuda bertanya, Anies menjawab' di Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2023).
"Bagi generasi sekarang, ayo melihat di dalam masa pendidikan harus diberikan kebebasan untuk berorganisasi, ditumbuhkan kepemimpinan melalui organisasi-organisasi kemahasiswaan dan jangan pernah membungkam organisasi kemahasiswaan," kata Anies.
Menurut Anies organisasi kemahasiswaan justru menjadi tempat kaderisasi pemimpin masa depan.
Karena itu tidak boleh ada satu pun pihak yang boleh melakukan intervensi.
"Organisasi kemahasiswaan itu menjadi tempat kita melakukan kaderisasi pemimpin-pemimpin masa depan dan jangan direcoki dengan partai intervensi ke ormas-ormas mahasiswa. Ormas-ormas itu harus dibebaskan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Anies meminta semua pihak untuk membiarkan mahasiswa mengambil posisi yang objektif.
Yakni mahasiswa yang kritis dan berpihak kepada keadilaan.
"Biarkan mahasiswa mengambil posisi objektif. Teman-teman saya ulang ya, objektif, bukan netral. Beda ya, beda. Anda objektif, anda boleh berpihak, tapi anda harus objektif," jelasnya.
"Bahaya kalau mahasiswa tidak berpihak. Ada penindakan nggak boleh berpihak, ada ketidakadilan tidak boleh berpihak, tidak," sambungnya.
Karena itu Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengaku dirinya bakal menjamin dan memberikan ruang bagi mahasiswa dan aktivis untuk mengkritik jika terpilih menjadi presiden.
"Jadi saya lihat negara hadir memberikan ruang bagi anak-anak muda terutama bagi aktivis-aktivis untuk bisa menumbuhkan aktivismenya, termasuk sikap kritisnya dan itu bagian dari pembibitan untuk kepemimpinan ke depan," pungkasnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
| Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
|
|---|
| Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
|
|---|
| Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
|
|---|
| AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
|
|---|
| Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/PKS-Pastikan-Dukung-Anies-Baswedan-Sebagai-Capres-2024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.