Pemilu 2024

Kritisi Langkah Jokowi Cawe-cawe Pemilu 2024, AHY: Jangan Lukai Perasaan Rakyat

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merepons Presiden Joko Widodo (Jokowi) cawe-cawe di Pemilu 2024 yang bisa melukai rakyat.

Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merepons Presiden Joko Widodo (Jokowi) cawe-cawe di Pemilu 2024 yang bisa melukai rakyat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merepons terkait dengan pernyataan kalau Presiden Joko Widodo (Jokowi) terang-terangan bakal cawe-cawe di dalam Pilpres 2024.

Menyikapi hal itu, kata AHY sejatinya praktik cawe-cawe politik jika dilakukan oleh instrumen pemimpin bangsa, berpotensi menciptakan ketidakadilan dalam kontestasi.

Lebih jauh, AHY juga menyebut bahwa hal itu bisa berdampak demokrasi.

"Tentu banyak yang bertanya, ketika ada niat cawe-cawe pemimpin negeri dalam Pemilu 2024 mendatang. Kalau cawe-cawe itu melibatkan instrumen kekuasaan negara dan dinilai tidak adil, jelas nasib demokrasi kita dalam bahaya," kata AHY saat menyampaikan pidato politiknya, Jumat (14/7/2023).

Lebih lanjut, dirinya juga menyinggung soal praktik politik yang menyimpang atas cawe-cawe itu.

Baca juga: AHY Dicurhati Petani Soal Harga Jual Dipermainkan Tengkulak: Kami Sampun Megap-Megap

Baca juga: Lagi Didekati PDIP, AHY Tegaskan Tak Akan Ganti Total kebijakan Jokowi, Yang Baik Akan Dilanjutkan

Atas hal itu, etika politik yang demikian memang harus dikesempingkan dan dicegah oleh seluruh stakeholder.

"Kami berpendapat, segala praktik berdemokrasi yang menyimpang dari konstitusi dan etika berdemokrasi, harus kita cegah bersama. Masih ada waktu. Jangan biarkan kemunduran demokrasi semakin dalam," ucap dia.

Putra sulung dari Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga mengingatkan agar proses demokrasi dan politik di Indonesia tidak terjadi seperti pada beberapa tahun silam.

"Jangan terulang prahara besar, seperti tahun 1965-1966; dan tahun 1998-1999 dulu. Jangan kita lukai perasaan rakyat, agar mereka tidak menempuh caranya sendiri, dalam memperjuangkan keadilan dan hak politiknya," tukas dia.

(Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved