Kriminalitas

Pasangan Lansia di Tambun Jadi Korban Ganjal ATM, Uang Hasil Jual Tanah Dikuras Komplotan Maling

Pasangan Lansia di Tambun Jadi Korban Ganjal ATM, Uang Hasil Jual Tanah Dikuras Komplotan Maling

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Tangkapan layar kamera CCTV pasangan lanjut usia (lansia) mengambil ATM di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. 

Ia menjelaskan tiga aksi terakhir pelaku di antaranya dilakukan pada 2 Agustus 2021 menyasar gerai ATM di minimarket di Legok, Tangerang.

Lalu, pada 26 Juni 2021 di gerai ATM di depan Kantor Depag Fatmawati dan pada 23 Juli 2021 menyasar gerai ATM di Alfamart di kawasan Tangerang, Banten.

“Dalam aksinya, mereka mengelabui calon korbannya dengan berpura-pura menolong si calon korban. Setelah mengetahui PIN ATM milik korban, kawanan ini langsung menggasak uang di dalam rekening ATM yang bersangkutan,” kata Yusri.

Baca juga: Evaluasi PPKM Level 4, Kasus Harian Covid-19 di Kabupaten Bogor Turun 40 Persen, Ini Kata Ade Yasin

Baca juga: Tuai Protes Keras Pengadaan Seragam Baru Anggota DPRD Kota Tangerang Senilai Rp 675 Juta Dibatalkan 

Jumlah uang yang digasak kata Yusri bervariasi mulai dari Rp 20 Juta hingga Rp 128 Juta. Karena aksinya kata Yusri para pelaku akan dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. “Ancaman hukuman hingga di atas lima tahun penjara,” katanya.

Lebih lanjut Yusri menjelaskan, masing-masing dari kawanan ini mempunyai peran. “Jadi ND ini adalah ‘Kapten”-nya, dia yang memimpin,” ucap Yusri.”Karena dia sebagai ‘Kapten’ yang merencanakan kejahatan ini, maka dapat lebih besar,” ujarnya.

Sementara, EC bertugas mengganjal mesin ATM menggunakan tusuk gigi. Sedangkan R, E, dan S berperan memantau calon korban yang ingin ke mesin ATM ataupun saat meninggal lokasi. “Sementara, G bertugas mengambil ATM korban yang terganjal di mesin menggunakan gergaji besi,” ujar Yusri.

Dari keterangan pelaku, kata Yusri mereka sudah beraksi sekira 30 lokasi di Jakarta dan Tangerang. Dari 30 lokasi, pelaku sudah menguras isi ATM para korban mencapai Rp 1 miliar.

Setelah mendapatkan uang hasil kejahatan, para pelaku menggunakannya untuk biaya hidup. Ada juga pelaku yang membelikan emas sebagai tabungan keluarganya jika suatu saat butuh uang.

Yusri menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan menajemen atau pengelola mesin ATM untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang lagi. Salah satunya, lanjut Yusri, dengan memasang CCTV di gerai ATM.

Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved