Viral Media Sosial

Cuma Kena Push Up 50 Kali, Ini Identitas Polisi yang Tolak Laporan Copet Pas Asyik Ngebir di Polsek

Cuma Kena Push Up 50 Kali, Ini Identitas Polisi yang Tolak Laporan Copet Ketika Asyik Ngebir di Polsek Denpasar Barat, Bali

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Kolase korban pencopetan dan empat oknum polisi yang tolak laporan warga karena asyik ngebir di Polsek Denpasar Barat, Bali 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Viralnya kasus korban pencopetan oleh empat anggota polisi yang sedang asyik ngebir di Polsek berujung kepada hukuman ringan.

Empat orang anggota polisi yang dianggap lalai itu diberikan hukuman push up sebanyak 50 kali.

Alasannya karena mereka mengabaikan laporan dan tidak melayani warga yang tengah mengalami kesulitan.

Hukuman tersebut dilakukan keempatnya di halaman Polsek Denpasar Barat, Bali.

Mereka dihukum 50 kali push-up karena ngebir ketika bertugas.

Mereka juga menolak laporan korban penjambretan.

keempat polisi itu adalah Bripka Yudho Manggolo Kertoleksono, Ipda I Ketut Suardana, Aiptu Gusti Suparta, dan Ipda I Ketut Siarka.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Satake Bayu Setianto, menuturkan bahwa dengan adanya hukuman ini diharapkan dapat membuat jera sehingga polisi lain tidak meniru perilaku tersebut.

Baca juga: Harus Viral Dulu, Polisi Akhirnya Tangkap Budyanto-Suami Sadis yang Aniaya Istri Hamil di Serpong

Baca juga: Sempat Dibebaskan, Ini Alasan Polisi Tangkap Budyanto-Suami Sadis yang Aniaya Istri Hamil di Serpong

Kronologi Kejadian

Kasus ini bermula saat pemilik akun TikTok @lowkeyisve menceritakan kronologinya jadi korban pencopetan ketika berlibur di Denpasar, Bali.

Diketahui wanita tersebut kecopetan di wilayah Seminyak, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu (8/7/2023) lalu.

Pada saat itu, dia dan temannya sedang berjalan di tengah keramaian.

Ketika berjalan, dia membawa tas kecil yang diikatkan di pergelangan tangannya.

Di dalam tas tersebut terdapat dompet berisi kartu ATM, SIM, iPhone 13, dan airpods.

Tak lama kemudian, ada dua orang yang menaiki sepeda motor PCX mendekatinya dan tiba-tiba merampas tas tersebut dari tangannya.

"Jadi gua jalan kaki biasa dan tiba-tiba gua kayak mau ditabrak sama motor PCX, dua orang.

Gua ingat banget PCX hitam satu pakaian helm warna merah dan terus ditarik sama orangnya," ungkap pemilik akun TikTok @lowkeyisve tersebut.

Kemudian, perempuan itu pergi ke kantor polisi setempat untuk melaporkan pencurian tersebut.

Sesampainya di kantor polisi, dia melihat beberapa oknum polisi sedang menikmati minuman bir.

Polisi di kantor polisi tersebut kemudian menolak laporan pencopetan itu dan malah mengarahkan korban ke Polsek Kuta Utara.

Namun, setibanya di Polsek Kuta Utara, laporan perempuan tersebut juga ditolak dan disuruh melapor ke Polsek Kuta.

"Dan gua ke kantor polisi dong buat laporan yaudah ke kantor polisi saja. Dan sampai di sana polisinya enak-enak ngebir tuh malam-malamnya," ungkapnya.

"Sampai gua di sana, orang sana bilang tidak bisa, ini harus ke Polsek Kuta," tambahnya.

Video pertama yang diunggah oleh akun @lowkeyisve itu sudah dilihat oleh 77,2 ribu akun lainnya dan mendapatkan sebanyak 480 komentar hingga Selasa siang.

Setelah video tersebut viral, pemilik akun @lowkeyisve mengunggah video baru terkait perkembangan kasusnya.

"Update jambret Seminyak sudah dalam penanganan Polisi, semoga akan ada hasilnya," isi narasi dalam video itu.

Tukang Becak Dibegal, Lapor Polisi Tak Diproses

Peristiwa serupa juga di =alami seorang penarik becak motor (betor) asal Medan.

Dia baru saja dibegal oleh tiga remaja bersenjata tajam di Jalan Kenanga, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan Kota Medan.

Imbas insiden itu, korban bernama Ilyas (38) mengalami pergeseran tulang bahu sebelah kiri.

Kejadian itu terjadi pada Jumat (14/7/2023) sekira pukul 05.00 WIB pagi hari.

Ilyas mengatakan, kejadian itu terjadi setelah ia mengantarkan penumpangnya ke Jalan Kenanga.

Saat itu penumpang yang dibawanya tersebut, meminta Ilyas untuk menunggu sebentar, sembari penumpang tersebut masuk ke dalam rumah.

Namun secara tiba-tiba, tiga orang remaja dengan membawa senjata tajam menghampiri Ilyas dan meminta barang berharga yang dimilikinya.

Hanya saja saat itu, Ilyas sempat memberikan perlawanan terhadap ketiga begal tersebut.

"Saat saya nunggu penumpang itu, tak lama datang dua orang remaja membegal saya.

Jadi saya sempat melakukan perlawanan, karena kedua remaja tadi kewalahan, mereka memanggil temannya satu lagi, jadi bertiga lah pelakunya," kata Ilyas, saat ditemui Tribun Medan, Senin (17/7/2023).

Ilyas menyebutkan setelah aksi pembegalan itu, ia meminta pertolongan ke warga yang ada di Jalan Kenanga tersebut,dan mencoba mengejar ketiga begal yang melarikan diri tersebut.

"Jadi saya lari ke lorong Kenanga meminta bantuan, anak-anak muda lorong Kenanga itu membantu saya lah untuk mencari ketiga remaja yang sudah membegal saya tadi. Karena mereka lari ke dalam lorong melati," Terangnya.

Akibat kejadian itu, tulang bahu kiri Ilyas pun bergeser serta handphone dan uang tunai sebesar Rp 520 ribu miliknya pun dibawa kabur para pelaku.

Padahal uang tunai tersebut akan digunakan Ilyas untuk membayar pendaftaran ulang sekolah anaknya.

"Saya di ukul pake klewang yang masih bersarung, akibatnya luka tulang begeser di bagian bahu sebelah kiri dan handphone serta uang mereka bawa," tuturnya.

Lapor Polisi Tak Dilayani

Kejadian itu pun sempat ia laporkan ke Polres Pelabuhan Belawan dan Polsek Belawan.

Hanya saja petugas yang piket saat itu tidak melayani laporannya, dengan alasan yang tidak masuk diakal.

Ia berharap pihak kepolisian bertindak tegas dengan aksi pembegalan yang semakin marak terjadi saat ini.

"Sudah dilaporkan ke Polisi, cuman tidak terlalu menanggapi laporan saya.

Jadinya saya tidak jadi membuat laporan Polisi.

Karena waktu di Polres katanya penyidiknya gak bisa dihubungi, dan waktu di Polsek alasannya mau ganti piket," kata Ilyas.

"Tolong lah diberantas pelaku begal ini, supaya yang mencari rezeki ini aman untuk beraktivitas," harapnya.

Tanggapan Polisi

Sementara itu, saat dikonfirmasi ke Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Zikri Muamar mengatakan akan mengecek kebenaran korban begal dan laporan korban yang disebutkan tidak dilayani tersebut.

"Aku kroscek dulu yah, memang betul apa enggak itu. Kadang banyak ngarang-ngarang juga masyarakat ini.

Jadi saya kroscek dulu, sama siapa dia ketemu saat mau melapor.

Karena anggota gak mungkin menolak itu, apalagi begal," ucap Zikri melalui seluler.

Saat disinggung sanksi yang akan diberikan ke anggota jika benar tidak melayani laporan korban, Zikri menyebutkan akan mengecek terlebih dahulu.

"Saya cek dulu yah bang," pungkasnya.

Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved