Cak Nun Sakit

Jokowi Jenguk Cak Nun, Rudi 'Kurawa' Valinka Ungkit Kisah Rasulullah SAW saat Jenguk Pembencinya

Rudi Valinka memberikan gambaran sikap Jokowi tersebut dengan peristiwa yang pernah terjadi di masa Rasulullah SAW.

Editor: Feryanto Hadi
Kompas.com
ILUSTRASI: Joko Widodo menggunakan surban pada Senin (14/10/2013). Pada Minggu (9/7/2023), Jokowi menjenguk Cak Nun yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit 

Situs resmi Cak Nun, caknun.com juga mengatakan kondisi Mbah Nun, begitu ia kerap disapa, juga mulai membaik meski sempat mengalami pendarahan otak.

“Ini merupakan hal yang menggembirakan bahwa teman-teman semua terus mengalirkan doa untuk Mbah Nun,” tulis situs resmi tersebut.

Baca juga: Pernah Disamakan dengan Firaun, Jokowi Jenguk Cak Nun yang Terbaring Sakit di RSUP Dr Sardjito

Namun, kondisi Cak Nun yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito itu juga menimbulkan banyak hoax atau berita bohong.

Situs resmi Cak Nun menyayangkan banyak wartawan yang tidak selektif mencari narasumber otentik.

Maka, situs resmi memastikan akan mengabarkan perkembangan membaik Cak Nun secara berkala

“Mari bersama-sama kita menjadi pembaca berita yang sedikit lebih cerdas,” tulisnya.

Sosok Cak Nun

Tulisannya banyak menginspirasi penggemarnya. Latar belakangnya sebagai seorang budayawan dan pendakwah menjadikan keberadaan Cak Nun sebagai tokoh penting dalam berbagai acara.

Dari berbagai acara terutama dalam acara-acara keagamaan dan kebudayaan, Cak Nun memberikan pandangan keagamaan, sosial, dan kebudayaan melalui dialog-dialog yang dilakukannya.

Baca juga: Kabar Gembira, Cak Nun Membaik Setelah Alami Pendarahan Otak, Keluarga: Sudah Bisa Komunikasi

 Karena latar belakang yang dimilikinya adalah sebagai pendakwah yang mana Cak Nun juga sempat mengenyam pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor, menjadikannya lebih dikenal sebagai tokoh keagamaan.

 Sebagai seorang yang aktif untuk menyampaikan kajian-kajian keagamaan dan kebudayaan, Cak Nun melalui karyanya juga dikenal sebagai seorang sastrawan. Kata-katanya yang terdapat di dalam karya-karyanya sering dijadikan sebuah konten dalam berbagai media.

Pengalaman hidup yang dilaluinya menjadikan Cak Nun memilih untuk mengandalkan hidupnya sendiri hingga dirinya terkenal sebagai seorang tokoh intelektual muslim di Indonesia.

Cak Nun dikenal melalui kritik-kritiknya dalam berbagai bentuk, seperti pada puisi, esai, cerpen, film, drama, lagu, musik, seminar, hingga tayangan video.

Sebagai salah satu bentuk karyanya yaitu bentuk kegelisahan Cak Nun dari adanya pelarangan jilbab oleh pemerintah Orde Baru yang sensitif karena adanya penampakan ekspresi keislaman sehingga pada tahun 1982 pemerintah Orde Baru melarang pemakaiannya di sekolah negeri.

Dari keresahannya tersebut, Emha Ainun Nadjib menuangkannya dalam sebuah karya berupa puisi yang berjudul “Lautan Jilbab”.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved