Pemilu 2024

Kevin Wu Anak Tukang Kue Basah, Gabung PKB Karena Idolai Gus Dur, Ini Ceritanya

Caleg PKB, Kevin Wu, punya cerita sedih saat masih anak-anak. Dia mengidolai Gus Dur, hingga mau terjun ke politik.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry
warta kota/miftahulmunir
Bacaleg PKB untuk DPRD DKI Jakarta Kevin Wu sangat mengagumi Gus Dur, hingga menariknya terjun ke politik. 

"Saya pulang sekolah sama kakak saya daripada main saya disuruh keliling jualan kue naik sepeda dengan harga kuenya yang sudah diskon 50 persen," terangnya.

Rasa takut, lelah, mendapat Ejekan atau aksi bullying pernah dialami oleh Kevin ketika berjualan kue basah keliling.

Baca juga: Terungkap Sosok Gus Dur Masuk ke Dalam Mimpi dan Bangunkan David Ozora

Tapi ia singkirkan semua itu karena yang terpenting adalah berbakti kepada orangtuanya dan membantu mencari uang demi bisa bayar sekolah.

"Ini memang pengalaman yang sangat berkesan karena menjalani juga hampir menangis," ucap Kevin.

Dari pengalaman hidup, Kevin memiliki perasaan yang sama ketika melihat anak-anak zaman sekarang mau berjualan.

Pria yang tergabung di Himpunan Pengusaha Muda Indonsia (HIPMI) ini selalu mengeluarkan uang untuk membeli dagangan anak-anak di pinggir jalan.

"Saya membantu supaya mereka teta semangat menjalani hidupnya," tuturnya.

Terjun ke Politik

Mantan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sangat dikagumi oleh kelompok minoritas, karena kebrpihakannya.
Mantan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sangat dikagumi oleh kelompok minoritas, karena kebrpihakannya. (Kompas.com)

Kevin Wu meski berbeda secara agama, ternyata ia memiliki kedekatan emosiomal dengan tokoh bangsa Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Satu bulan sebelum Gus Dur berpulang ke rahmatullah, Kevin Wu beberapa kali menemai mantan Presiden Indonesia ke-4 itu di rumah sakit.

"Saya melihat dari dekat bagaimana seorang tokoh besar melihat langsung dari dekat, bagaimana beliau mewarisi memperjuangkan pluralisme, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila dan sebagainya," tuturnya.

Alasan kedua adalah meski bukan dipimpin oleh Gus Dur lagi (saat ini dipimpin Muhaimin Iskandar alias Cak Imin), tapi PKB tetap perjuangkan pluralisme, NKRI dan sebagainya.

Oleh karenanya ia melihat PKB bukan hanya sekedar partai religius, tapi juga nasionalisme.

Sehingga, tawaran untuk bergabung ke partai lain ia tolak dan memilih masuk sebagai kader PKB.

"Oleh karena itu ketika mereka membutuhkan kader, saya memprioritaskan untuk memilih PKB dibandingkan partai yang lain," tegasnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved