Ciptakan Haji Ramah Lingkungan, Jemaah Perlu Dibekali Materi Kelestarian Lingkungan Saat Manasik

Tingkatkan kesadaraan terhadap pelestarian lingkungan, calon jamaah haji perlu dibekali materi kelestarian lingkungan saat manasik haji.

Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
Wartakotalive.com/Mochammad Dipa
Sejumlah pembicara saat diskusi bertema Menjadi Haji yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan di AONE Hotel, Jakarta, Selasa (27/6/2023). 

"Sampai tahun 2018, Arab Saudi masih menghabiskan 530 juta dollar AS setiap tahun dana yang besar tersebut digunakan untuk kebersihan dan kenyamanan kota Makkah dan Madinah. Laporannya juga ada di Green Hajj dimana dikutip bahwa setiap tahun tidak kurang dari 40 ribu ton sampah satu musim haji 2018. Namun, ketika saya cek di tahun 2022, jumlahnya meningkat sampai 120 ribu ton sampah," jelas Dadi.

Ia juga menyebutkan bahwa meningkatnya sampah pada musim haji karena kebiasaan para jemaah haji yang membuang sisa makanan yang tidak habis termakan dibuang begitu saja.

"Jadi prinsip hidup sederhana. Bagaimana kita pergi haji tetap tidak menyisakan porsi makanan banyak sekali," kata Dadi. 

Melihat hal itu, Dadi kembali mengatakan, bahwa tema menjaga kebersihan dan lingkungan sebaiknya disampaikan di saat Manasik Haji. Ini penting karena merupakan juga bagian dari struktur dan ibadah hajinya.

"Jadi, menurut saya, itu perlu koordinasi tak hanya pemerintah, tiap lembaga yang termasuk rombongan  jemaah hajinya. Agar sejak Manasik Haji ini  sudah harus tersinergikan. Ibadah juga diperlukan tingkat kesalehan sosial seperti jangan membuang sampah, air jangan boros karena mahal dan langka," tambahnya.

Anggota Dewan Kehormatan Himpunan Penyelenggaraan Umrah dan Haji (Himpuh), Tamam Ali mengatakan gerakan ramah lingkungan dalam proses ibadah haji ini penting karena jumlah jemaah haji asal Indonesia merupakan salah satu yang terbanyak ketiga di dunia, setelah Pakistan dan Mesir.

"Kami dari Himpuh ada 400 travel penyelenggaraan haji dan umroh itu melayani kurang lebih 400 ribu orang per tahun. Ini angka yang besar dan bukan sesuatu yang untuk dibanggakan, tapi juga tanggung jawab besar yang perlu kami emban yang tugasnya melakukan pembinaan jamaah haji," ujarnya.

Tamam Ali juga mengaku bahwa selama ini untuk meningkatkan kesadaraan para jamaah haji dan umroh  terhadap pelestarian lingkungan yang merupakan bagian dari tanggung jawab dari asosiasi penyelenggara umrah dan haji bukan menjadi agenda utama, sehingga pihaknya tidak pernah melihat ada sebuah materi manasik haji yang berbicara tentang mengenai kelestarian lingkungan.

"Saya usul agar bagaimana manasik haji juga dibekali dengan materi untuk  menjaga lingkungan. Seluruh umat Islam di dunia itu kan ada di sana. Ada citra profiling umat Islam mewakili sebagai duta termasuk jemaah haji Indonesia," ucapnya.

Kalau bicara jumlah penduduk 270 juta, lanjut Tamam Ali, umat Islam di Indonesia yang mencapai 240 juta sangat strategis untuk dilibatkan setiap komponennya, bukan hanya asosiasi travel haji dan umrah, termasuk juga pesantren hingga majelis taklim juga beberapa lembaga pendidikan lainnya yang berhubungan dengan masyarakat hingga di pedesaan.

Ada 70 persen jamaah haji kan dari berbagai daerah. Isu tentang lingkungan di kalangan masyarakat  perkotaan hingga pedesaan ini perlu dilakukan. 

"Sikap awareness pentingnya menjaga lingkungan. Sebenarnya dalam Islam itu kan ada dua prinsip dasar, yaitu Rabbul Alamin artinya Tuhan Semesta Alam dan Rahmatan Lil Alamin, bahwa Islam itu memberikan Rahmat bagi Alam, artinya rahmat bagi seluruh mahluk. Jadi dua prinsip ini kalau bisa ditanamkan kedalam masing-masing benak umat muslim tentu punya pandangan tidak ada keterpisahan antara manusia dengan mahluk lain sehingga terjadi saling menghargai dan menghormati," jelasnya.

Sementara itu, Miss Eco Indonesia Intan Wisni Permatasari mengatakan, tindakan menjaga lingkungan bagi jamaah haji dapat dilakukan dengan tindakan keseharian seperti tidak menggunakan pemakaian plastik sekali pakai.
 
"Bila itu dilakukan dan diviralkan selama melakukan ibadah haji maka jamaah Indonesia dapat menjadi contoh yang menarik bagi yang lain," tandasnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved