Narkoba
WNA Iran Sulap Toilet dan Kamar Apartemen Jadi Laboratorium Sabu, Ini Proses dan Penampakannya
WNA Iran, HR menyulap toilet dan kamar apartemennya menjadi pabrik sabu rumahan atau laboratorium sabu yang diedarkannya sendiri
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Di sebuah kamar apartemen berukuran 3 x 4 meter, seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Iran berinisial HR (36), memproduksi belasan kilogram narkotika jenis sabu siap edar menggunakan peralatan dapur seadanya.
HR membuat sabu di laboratorium narkobanya untuk kemudian diedarkan ke pembelinya di sekitar Apartemen Vittoria, Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat.
Di mana, apartemen tersebut menjadi tempat HR membuat laboratorium sabu dan memproduksi sabu untuk diedarkan.
Laboratotium atau pabrik sabu rumahan yang dibuat HR tersebut terungkap setelah tim Direktorat Tindak Pidana (Dittipid) Narkoba Bareskrim Polri menggeruduk apartemennya.
"Kami melakukan penangkapan terhadap tersangka HR di mana dalam penangkapan itu di apartemen ini kami temukan sebuah pabrik," ungkap Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Jayadi dalam konferensi pers di Apartemen Vittoria Residence, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (23/6/2023).
Menurut Jayadi, home industry itu disebut pabrik sabu atau laboratorium sabu, lantaran di dalamnya terdapat sebuah proses produksi mulai dari bahan baku hingga jadi sabu siap edar.
Baca juga: Dua Pelaku Jaringan Iran yang Produksi Sabu Ditangkap, Polisi Amankan Bahan Baku Sebanyak 12,36 Kg
"Kami juga berhasi melakukan penyitaan terhadap barang bukti yang digunakan oleh tersangka untuk berproduksi, mengolah bahan baku, kemudian diproses untuk menghasilkan sebuah produk yang nanti disebut dengan sabu," kata Jayadi.
Jayadi kemudian menunjukkan kepada awak media bagaimana proses HR membuat sabu di apartemen yang disewanya itu.
Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, Jumat (23/6/2023), home industry sabu atau laboratorium sabu buatan HR itu berada di lantai 15, di kamar 15 L, Apartemen Vittoria.
Baca juga: Alhamdulillah, Ketua RT Ditangkap 20 Kg Sabu Seharga Rp 30 M Gagal Beredar di Jakarta
Ruangan tersebut memiliki dua kamar tidur, satu kamar mandi, sofa, serta balkon kecil di dekat jendela yang mengarah keluar apartemen.
Di kamar itu, ada tiga tempat khusus yang dipakai HR untuk memproduksi sabu.
Ykni di kamar utama, kamar mandi, dan di balkon luar dekat jendela.
Jayadi menjelaskan, mulanya HR meletakkan bahan baku pembuatan sabu di sebuah rak dekat kloset kamar mandi.
Rak bersusun tiga itu berisi dua box kontainer sabu cair yang nantinya akan dimasak dan dikeringkan.
Kemudian, sabu cair itu lantas melewati proses pemasakan menggunakan kompor gas portable.
Baca juga: Indonesia Masih Jadi Sasaran Jaringan Narkoba Malaysia, Polisi Sita 75 Kg Sabu & 50.000 Ekstasi
Proses pemasakan itu dilakukan HR di balkon depan apartemen.
Di area seluas 1 x 1 meter tersebut, dia menyimpat semua peralatan masaknya mulai dari kompor, panci, saringan kecil, hingga mangkuk-mangkuk.
Proses memasak itu diketahui hanya membutuhkan waktu sekira 15 menit saja.
Setelah masak, sabu cair itu dikeringkan menggunakan kertas kain yang disimpan HR di dalam lemari kamar utamanya.
Tak lupa, sabu yang sudah dikeringkan itu, melewati proses penyaringan dan penjernihan menggunakan aseton.
Rupanya, lemari kayu tersebut disulap oleh HR menjadi tempat penyimpanan sabu kering dan bahan-bahan lain yang membantu proses pengeringan sabu.
Di lemari itu pula, nampak beberapa bungkus sabu yang sudah dikemas HR dalam ukuran gram.
Baca juga: Kasus Home Industri Sabu Jaringan Internasional, Polisi Ungkap Peran WNA Iran Berinisial HR
Menurut Jayadi, proses pengeringan sabu dilakukan HR dengan memanfaatkan udara panas keluaran AC kamar dan panas matahari yang menyorot ke dalam kamarnya.
"Dia memisahkan bahan baku, proses produksi, dan pengeringan," kata Jayadi saat menunjukkan pabrik sabu buatan HR.
Sementara itu, Kasubdit I Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Kombes Jean Calvijn Simanjuntak menjelaskan, bahan-bahan sabu dan proses pembuatannya, diketahui HR dari tersangka X yang masih berstatus DPO.
Sementara peralatan untuk membuat sabu, didapat HR dari toko-toko di seputaran apartemen.
"Bahan-bahan pendukung lainnya seperti kompor, panci, alat penyaring gas itu dibeli oleh tersangka HR di seputaran lingkungan apartemen ini," kata Calvijn.
"Jadi terkait dengan bahan baku dan bahan pendukung lainnya, prosesnya dilakukan oleh tersangka satu bersama DPO X," imbuh dia.
Calvijn menambahkan, proses pemasakan sabu dilakukan HR sendirian selama 15 menit.
Caranya, dengan memanaskan dan mendinginkan sabu secara berulang-ulang, hingga sabu masak dan siap edar.
"Prosesnya hanya dilakukan oleh seorang diri, hanya butuh 15 menit untuk satu olahan. Namun yang agak sedikit lama proses pengeringannya, dilakukan pemurnian dan penjerihan dengan menggunakan Aseton," kata dia.
Baca juga: Pemuda Simpan 5 gram Sabu dalam Bungkus Rokok Ditangkap, Ternyata di Kosan Jumlahnya Ada Banyak
"Faktanya di kasus ini, tersangka satu, satu olahan berhasil memproduksi setengah kilogram sebelum yang bersangkutan tertangkap," imbuh dia.
Terakhir, lanjut Calvijn, HR akan melakukan pemasaran sabu di sekitar apartemen, dengan dibantu oleh tersangka RP.
Total, pelaku HR telah memasarkan sabu sebanyak tiga kali dalam kemasan 200 gram.
"Itu dilakukan pendistribusian dan diterima juga di daerah seputaran TKP sini, jadi tempatnya tidak jauh-jauh itu diterima oleh DPO X," kata Calvijn.
"Yang kedua juga 150 gram itu diterima oleh DPO X dan kemudian yang 50 gram itu diterima oleh tersangka dua atau tersangka RP," imbuhnya.
Baca juga: Sopir Toyota Fortuner yang Masuk Jalur Kereta Api Ditetapkan Tersangka, Ternyata Positif Sabu
Diberitakan Wartaktalive.com sebelumnya, dua orang tersangka berinisial HR (36) dan RP (49) ditangkap Direktorat Tindak Pidana (Dittipid) Narkoba Bareskrim Polri lantaran kedapatan memproduksi narkoba jenis sabu di sebuah apartemen wilayah Cengkareng, Jakarta Barat.
Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Kombes Jayadi mengatakan, salah satu pelaku merupakan warga negara asing (WNA) yang berasal dari Iran.
Mereka membuat semacam home industri (industri rumahan) di apartemen tersebut sejak 2 Juni 2023 dan mengedarkannya di sekitar Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Hari ini di lokasi ini kami berhasil menungkap pabrik sabu yang melibatkan jaringan Iran," ujar Kombes Jayadi dalam konferensi pers di Apartemen Vittoria Residence, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat. (m40)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
pabrik sabu
clandestein laboratorium sabu
laboratorium sabu
sabu
narkoba jenis sabu
narkoba
home industri sabu
WNA Iran
| Ekstasi Sudah Habis Dipakai, Polisi Hanya Temukan Ganja saat Penangkapan Onadio Leonardo |
|
|---|
| Onadio Leonardo Ditangkap Terkait Dugaan Penyalahgunaan Narkoba Bersama Wanita Inisial B, Siapa? |
|
|---|
| PROFIL Onadio Leonardo, Artis yang Ditangkap Terkait Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba |
|
|---|
| BREAKING NEWS Onadio Leonardo Ditangkap Polisi Terkait Dugaan Penyalahgunaan Narkoba |
|
|---|
| Musnahkan 18,5 Kg Sabu hingga 1.270 Gram Bibit Sinte, Satu Pelaku Berasal dari Iran |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.