Berita Jakarta

Karena Tirah Baring, Fajri Alami Obesitas Morbid Parah, Bobotnya Capai 300 Kilogram Dalam 8 Bulan

Karena Tirah Baring, Fajri Alami Obesitas Morbid Parah, Dokter Sidharta: Bobotnya Tiga Kali dari Indeks Penderita Obesitas Umumnya hingga Capai 300 kg

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
warta kota/gilbert sem sandro
Muhammad Fajri ketika dievakuasi dari rumahnya akibat obesitas yang dideritanya. 

WARTAKOTALIVE.COM, SENEN - Dokter Sidharta Kusuma Manggala selaku KSM Anestesiologi dan Perawatan Intensif RSCM mengungkap fakta bahwasannya Muhammad Fajri atau MF (26) mengalami obesitas morbid yang sangat parah.

Pemicunya karena tirah baring yang dilakukan Fajri beberapa bulan belakangan.

Akibatnya, Fajri memiliki bobot tiga kali lipat dari penyandang obesitas morbid pada umumnya, yakni mencapai 300 Kilogram.

Di mana rata-rata penderita obesitas morbid memiliki Body Mass Index (BMI) atau indeks massa tubuh di angka 40 atau lebih.

Sementara Fajri, BMI-nya mencapai 91.

“Namanya ini obesitas morbid kalau (yang) kejadian pada tuan MF,” ujar Sidharta saat ditemui di RSCM, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023) siang.

"BMI di atas 35, BMI-nya (Fajri) 91, jadi tiga kalinya yang super tidak normal, jadi memang benar-benar berat," imbuhnya. 

Baca juga: Persulit Masyarakat, Kapolri Minta Ujian Praktek SIM C Segera Direvisi: Lulus Jadi Pemain Sirkus

Baca juga: Meski Terbukti Sesat, Ini Alasan MUI dan Pemerintah Sulit Menindak Panji Gumilang & Ponpes Al Zaytun

Dokter Sidharta Kusuma Manggala selaku KSM Anestesiologi dan Perawatan Intensif RSCM mengungkap bahwa Muhammad Fajri alias MF (26), pasien obesitas berbobot hampir 300 kilogram alami syok septik sebelum meninggal dunia.
Dokter Sidharta Kusuma Manggala selaku KSM Anestesiologi dan Perawatan Intensif RSCM mengungkap bahwa Muhammad Fajri alias MF (26), pasien obesitas berbobot hampir 300 kilogram alami syok septik sebelum meninggal dunia. (Wartakotalive.com/ Nuri Yatul Hikmah)

Selain itu, kata Sidharta, pasien obesitas dengan komorbid itu mudah terkena infeksi lantaran daya tahan tubuhnya menurun.

Hal itu lah yang kemudian membuat kuman-kuman di sekitarnya, baik di rumah maupun rumah sakit melekat, sehingga memperparah keadaannya. 

“Infeksi ini (yang) mengakibatkan kegagalan di beberapa organ di tubuhnya,” ungkap dia.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pelayanan Operasional RSCM Dokter Renan Sukmawan menambahkan, kondisi tubuh Fajri memang sudah cukup buruk, sejak pertama kali dirujuk ke RSCM pertama kali pada 9 Juni 2023.

“Enam jam setelah masuk disaturasi, saturasinya turun dan perlu alat bantu napas. Jadi septik itu memang sudah ada sejak masuk sehingga ketika enam jam saturasinya turun, alat bantu napas dipasang (oleh) tim,” ujar Renan.

Setelah itu, tim medis berupaya memberikan antibiotik dan suplai makanan.

Baca juga: Mirip Dede Asiah, TKW Asal Lombok Sri Muliemi Dijual Jadi Budak di Libya-Kerap Disiksa Majikan

Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan di Depok, Korban Warga Pendatang-Cekcok Ketika Tegur Pelaku yang Pesta Miras

“Memang untuk komunikasi, tentu dengan alat bantu napas enggak bisa, harus disedasi (diberi anestesi agar hilang kesadaran),” katanya.

Pemakaman Fajri, pria obesitas berbobot 300 kilogram, di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan sempat berlangsung dramatis.
Pemakaman Fajri, pria obesitas berbobot 300 kilogram, di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan sempat berlangsung dramatis. (Warta Kota/Nurmahadi)

Diberitakan Warta Kota sebelumnya, usai dirawat 14 hari di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Muhammad Fajri alias MF (26) yang merupakan pasien obesitas berbobot hampir 300 Kilogram meninggal dunia.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved