Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo Gertak Jika Anies Gagal Ikut Pilpres 2024, Kapolri: Jangan Ada Cebong Kampret

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan pemerintah untuk tak berencana busuk terhadap Anies Baswedan.

Editor: Valentino Verry
Zuhdiar Laeis
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo minta pemerintah untuk mengganjal Anies Baswedan mengikuti Pilpres 2024, karena bakal memperkeruh persatuan dan kesatuan bangsa. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo akhirnya turun gunung meramaikan isu seputar Pilpres 2024.

Seperti diketahui, saat ini sedang ramai isu bahwa capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan akan jadi tersangka KPK untuk kasus korupsi Formula E.

Jika benar, maka kemungkinan besar mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan gagal nyapres di Pilpres 2024.

Menyikapi isu tersebut, Gatot pun menyatakan jangan gegabah.

Sebab, dampaknya bisa fatal, persatuan dan kesatuan bangsa bisa goyang.

Menurut Gatot, jika Pilpres 2024 hanya terdapat dua calon yakni Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, maka oposisi tak terwakili.

"Saya yakin orang yang paham dengan politik tidak berani," kata Gatot di Aljazeerah Restaurant dan Function Hall, Jakarta Timur, Rabu (21/6/2023).

Baca juga: Tim Delapan Pastikan Bakal Calon Wakil Presiden Anies Baswedan akanTimbulkan Kontroversi

"Mengapa? Karena kalau yang maju hanya dari rezim, Menteri Pertahanan dan Gubernur Jawa Tengah, berarti kaum oposisi tak terwakili, sangat berbahaya," imbuhnya.

Dia menegaskan bahwa pernyataan itu bukan merupakan kampanye, melainkan sebuah teori.

Menurut Gatot, jika dua tokoh tersebut yang melenggang di kontestasi Pilpres 2024, Indonesia akan mengalami kesulitan.

"Kita akan mengalami hal yang sulit karena demokrasi di mana pun di dunia pasti antara rezim itu bermasalah, besar kecilnya tergantung disiplin atau tidak berdemokrasi," katanya.

Baca juga: Denny Indrayana Dapat Kabar KPK Mainkan Korupsi Formula E, Anies Baswedan: Tergantung Tafsir

Menurut Gatot, kesulitan itu bagaimana oposisi berperan sebagai pengontrol.

Semakin demokrasi dikriminalisasi, maka akan semakin besar pula oposisi.

"Saya yakin elit-elit politik tidak berani melakukan ini, karena akan bermasalah terus sepanjang perjalanan bangsa ini, karena tidak mungkin yang kecil mengkooptasi yang besar," ucap Gatot.

Ia lantas menyingung hasil poling generasi milenial yang menyatakan sebanyak 60 persen apatis terhadap pemerintah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved