Muhammad Fajri Meninggal
Berlangsung Dramatis, Pemakaman Pria Berbobot 300 Kg Dibantu Damkar, Gunakan Tripod Hauling System
Para petugas beserta warga tampak bingung, saat akan mengeluarkan tali tambang, usai jenazah Fazri berada di liang lahat.
Penulis: Nurmahadi | Editor: Feryanto Hadi
Pasalnya, kondisi Fajri yang memprihatinkan sempat tersebar viral di Sosial Media sebelum akhirnya menjalani perawatan intensif usai dievakuasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Kabar berpulangnya Fajri ke pangkuan Yang Maha Kuasa mengejutkan beberapa orang terdekat, termasuk tetangga yang tinggal di sekitar kediamannya.
Baca juga: Datang dalam Kondisi Tak Baik, Begini Upaya Dokter Tangani Kesehatan Fajri hingga Akhirnya Meninggal
Muhammad Fajri diketahui tinggal di sebuah rumah yang ada di Kampung Pedurenan, RT 005/RW 002, Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, bersama ibunya.
Salah seorang tetangga Fajri, Suherman (58) yang turut terkejut mendengar kabar duka tersebut pun sempat menceritakan kenangannya turut serta mengurus Fajri.

Suherman mengatakan, ia mendapat kabar duka itu pada dinihari tadi, sekira pukul 02.00 WIB lewat pesan singkat yang dikirim oleh ibunda Fajri.
"Saya tau kabar kalau Fajri meninggal dunia itu dari anak saya, lewat pesan WhatsApp sekira pukul 02.00 WIB dinihari tadi," ujar Suherman saat diwawancarai Wartakotalive.com, Kamis (22/6/2023).
"Pas dikasih tau sama anak saya, jujur saya kaget, enggak menyangka kalau Fajri sudah berpulang ke pangkuan Maha Kuasa," sambungnya.
Mengetahui kabar duka di waktu dinihari tersebut, Suherman sempat terjaga dari tidurnya. Sebab, masih mengira akan ikut membantu keluarga mempersiapkan rumah duka.
"Tapi isi pesannya hanya kabar duka itu saja, enggak ada minta tolong beresin rumah duka atau gimana, makanya saya pikir berarti Fajri langsung dimakamkan," kata dia.
Baca juga: Fajri, Pria Obesitas Berbobot 300 Kg Alami Syok Septik Sebelum Meninggal Dunia, Ini Penjelasannya
"Karena semenjak Fajri dibawa ke RSUD Kota Tangerang, rumahnya itu kosong, hanya kakaknya saja sempat beberapa kali datang untuk memperbaiki jendela dan pintu yang sempat dijebol waktu proses evakuasi dulu," imbuhnya.
Lebih lanjut Suherman pun menceritakan, momen mengenang Fajri semasa hidupnya.
Ia menjelaskan, Fajri mulanya merupakan warga asli Manggarai, Jakarta.
Namun, ia dan ibunya pindah ke Kota Tangerang dan lebih dulu menempati rumah di kawasan Larangan, sebelum akhirnya tinggal di Kampung Pedurenan.
Awal mula tinggal sebagai warga baru di Kampung Pedurenan, Fajri dikenal sebagai sosok yang baik dan mudah untuk bersosialisasi dengan warga sekitar, serta pekerja keras.
"Ibunya Fajri itu istri ke dua dan anaknya hanya Fajri seorang, mungkin karena tidak mau merepotkan keluarga makanya mereka pindah dari Manggarai ke Tangerang," tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.