Tahun Ajaran Baru Sekolah

Tahun Ajaran Baru Sekolah Masyarakat Serbu Pegadaian, Oktamona Indrawan: Ada yang Gadai Emas Rp 1 M

Orangtua murid saat ini sedang sibuk mengurus anak-anak mereka yang ingin masuk sekolah, terutama kebutuhan dana yang besar. Pegadaian pun diserbu.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
warta kota/nuril yatul
Pimpinan cabang Pegadaian Petamburan, Oktamona Indrawan, mengatakan saat ini masyarakat banyak yang menggadaikan barang berarga seperr perhiasan. Dana tersebut digunakan untuk tahun ajaran baru sekolah. 

Menurut Okta, pegadaian belum memiliki program khusus terkait pinjaman untuk kebutuhan pendidikan atau sekolah anak.

Hanya saja, mereka memiliki dua program terkait dengan itu. Yakni, pinjaman untuk modal kerja dan pinjaman konsumtif.

Di mana pada program pinjaman konsumtif, masyarakat bisa memanfaatkan dana gadainya untuk keperluan apapun, termasuk untuk biaya sekolah anak.

"Kami di sini ada dua hal yang menjadi (program) yaitu modal kerja dan konsumtif. Itu bisa dilakukan dengan cara sistem gadai atau dengan pinjaman sama seperti halnya pinjaman kredit usaha rakyat," kata Okta.

Menurutnya, para orangtua yang mungkin melakukan pinjaman untuk kebutuhan sekolah anak, tidak akan melakukan gadai yang terlalu besar. Hanya berkisar di bawah Rp 9 juta.

Di mana nantinya, pegadaian akan memperkenankan nasabah untuk memilih sendiri tenor pembayarannya, dengan bunga sekira tiga persen setahun.

"Untuk dua hal tersebut, sangat kecil pengembaliannya atau kami sebut sewa modalnya. Di mana kalau untuk pembiayaan KUR (kredit usaha rakyat) Syariah pegadaian, kami hanya menerapkan tiga persen saja setahun. Artinya kalau pinjam Rp 1 juta, pengembalian sewa modalnya sekitar seratus ribuan perbulan," jelas dia.

"Untuk skemanya dari angsuran Rp 1 juta sampai Rp 10 juta untuk kredit usaha rakyat dengan 3 persen setahun, saya pikir bisa membantu rakyat," imbuhnya.

Okta mengatakan, untuk masyarakat yang membutuhkan dana pinjaman kecil di bawah Rp 5 juta, pihaknya menyediakan program gempita lebaran (Gempar) yang berupa gadai bebas administrasi dan cashback untuk nasabah.

Tentu, kata Okta, hal tersebut dapat membantu para orangtua yang mungkin tengah membutuhkan asupan dana untuk keperluan sekolah putra-putrinya.

"Kalau untuk menggunakan gadai konvensional itu jangka wktunya bisa empat bulan, bisa diperpanjang atau dicicil," jelas Okta.

"Jadi kalau misalkan (gadai) Rp 1 juta, ingin cicil tiap bulannya Rp 100 ribu, Rp 200 ribu itu kami layani. Kerennya lagi, ketika mencicil, hitungan sewa modal berikutnya mengikuti sisa uang pinjaman. Itu kalau gadai," lanjutnya.

Sementara untuk non gadai atau nasabah yang ingin melakukan pinjaman saja, pihak pegadaian akan menyesuaikan dengan kesanggupan nasabah.

"Kalau non gadai sistemnya angsuran, tenornya bisa capai dengan tiga tahun dan bisa dicicil tiap bulannya menggunakan KUR Syariah," jelasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved