Pilpres 2024
PA 212 Buka Peluang Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi Ganjar
Novel pun menyerukan umat Islam tidak tertipu dengan label partai Islam yang namun malah mendukung penista agama.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (Wasekjen PA) 212 Novel Bamukmin membuka peluang untuk mendukung bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Meski demikian, Novel memberikan beberapa syarat kepada Ganjar apabila ingin didukung dirinya.
Pertama, Novel meminta Ganjar berkomitmen untuk membongkar kasus penembakan enam laskar FPI di KM 50 Cikampek.
"Prinsipnya saya pribadi dukung capres mana pun selama ia berani membongkar dan memperjuangkan kasus KM50 termasuk Anies Baswedan dan Ganjar," ujar Novel Bamukmin di Jakarta, Sabtu (10/6/2023).
Baca juga: Sempat Pertanyakan Prestasi Ganjar, Trimedia Panjaitan Kini Siap All Out Menangkan Ganjar Pranowo
"Kalau Ganjar bertobat mengakui kesalahannya telah salah dan berdosa karena suka nonton bokep, juga tidak ngadu ayam, tidak mengkriminalisasi ulama dan tidak mendukung penista agama serta berani menangkap para penista agama dan juga tidak tunduk kepada oligarki, maka bisa saja saya pilih Ganjar bahkan umat Islam yang benar pasti pilih Ganjar," tambahnya.
Novel pun menyerukan umat Islam tidak tertipu dengan label partai Islam yang namun malah mendukung penista agama.
"Buat saya tidak mau tertipu oleh simbol karna partai Islam malah dukung penista agama dan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Begitu juga jangan tertipu dengan label ulama karena ada ulama jahat," tegas dia.
Baca juga: AHY-Puan Akan Bertemu Bahas Posisi Cawapres Ganjar, SBY: Pertemuan dengan Niat Baik Bawa Kebaikan
Novel tunggu komando HRS
Pada Minggu, 11 Juni 2023, Novel Bamukmin secara mengejutkan menarik pernyataannya terkait dukungannya terhadap bakal calon presiden tertentu.
Novel menyebut bahwa dukungan yang disampaikan beberapa waktu lalu hanya sikap politik yang wajar sebagai warga negara Indonesia.
Meski demikian, kini dia menegaskan belum ingin memberikan dukungan kepada pihak manapun
"Adapun pernyataan sebagai pendapat saya sebagai uneg-uneg politik yang wajar berdasarkan realita dan fakta sebagai warga negara indonesia untuk memilih dan dipilih sesuai dengan konstitusi NKRI hanya pernyataan saya digoreng para penggiat medsos dan diplintir bertujuan membuat framing berita yang kontroversi mempunyai ambisi mendukung capres tertentu juga untuk menjatuhkan lawan politiknya secara tidak sehat," ungkap Novel Bamukmin melalui keterangan persnya, Minggu (11/6/2023)
Novel memilih untuk menunggu komando dari Habib Rizieq Shihab terkait dukungan capres.
"Dan sedari itu saya saat ini masih setia menunggu ijtima ulama khususnya komando IB HRS untuk menentukan pilihan dan memperjuangkan capres dan cawapres yg ditentukan oleh ijtima ulama," ungkapnya
Di sisi lain, Novel menarik pernyataannya karena ingin membuat suasana politik menjadi sejuk
"Demikian rilis ini saya buat untuk memberikan rasa nyaman dlm isu politik yang memang sudah mulai memanas dalam eskalasi politik saat ini dgn itu mari sama sama kita menjaga persatuan dan menjunjung persaudaraan," ungkapnya
Alasan Novel sempat dukung Prabowo
Novel Bamukmin menyebut Prabowo Subianto sebagai salah satu sosok yang cocok memperjuangkan suara umat Islam pada Pilpres 2024.
Menurut Novel, Menteri Pertahanan itu memiliki latar belakang militer, dan diyakini punya keberanian serta kekuatan agar bisa menjerat para oknum aparat tingkat atas pada insiden pembantaian laskar FPI di KM 50.
"Siapa lagi kalau bukan Prabowo Subianto, yang mana kadernya telah jelas terjun langsung menangani kasus KM 50 di antaranya Bang Fadli Zon dan Ustaz Romo," kata Novel saat dihubungi, Kamis (8/6/2023).
Menurut Novel yang juga anggota advokat ACTA, para kader Gerindra itu ikut menjemput dan mengurus jenazah KM 50.
"Bahkan, Bang Fadli Zon sempat saya lihat berada di hadapan jenazah korban KM 50 saat lagi dimandikan. Dengan begitu Bang Fadli Zon jelas melihat bekas luka tembak pada jenazah para syuhada," beber dia.
Baca juga: VIDEO : Presiden Jokowi Diajak Keliling Pasar Kuala Lumpur oleh PM Malaysia Anwar Ibrahim
Novel menyebut orang-orang dekat Prabowo tidak hanya mengurus jenazah Laskar FPI korban insiden KM 50.
Namun juga memberikan akses pengaduan, salah satunya Habiburokhman yang menerima PA 212 dan membawa keluarga para syuhada untuk mengadu nasib.
"Dengan begitu jelas tidak mungkin umat Islam khususnya, spirit 212 mendukung kelompok pendukung pelaku penembakan terhadap laskar," kata Novel.
Baca juga: Proposal Penawaran Perdamaian untuk Rusia-Ukraina dari Prabowo Subianto Ancam Reputasi Indonesia?
Saat ditanya sosok yang disebut dekat dengan PA 212, yakni Anies Baswedan, Novel mengaku pesimis.
"Anies Baswedan justru sedang menghadapi penjegalannya sebagai capres sehingga untuk membawa dirinya lepas dari penjegalan adalah hal yang sulit apalagi untuk bisa berkomitmen membongkar kasus KM 50," ujar dia.
Namun, Novel mengakui bahwa PA 212 sampai saat ini belum menentukan pilihan untuk sosok yang didukung pada Pilpres 2024.
Baca juga: Polda Metro Jaya Jadwalkan Pemeriksaan Perdana Tersangka Kasus Mafia Tanah Rp 1,8 Triliun
Menurut dia, PA 212 bersama umat Islam akan tunduk pada hasil ijtimak ulama nanti yang digelar setelah pendaftaran capres cawapres di KPU.
"Tunggu ijtimak ulama ketika ketika ditentukan capres dan cawapres oleh KPU (arah dukungan PA 212)," kata Novel.
Dia pun menegaskan kembali bahwa akan tunduk terhadap putusan ijtima ulama nanti pada 2024 untuk menentukan siapa capres dan cawapres yang harus dipilih serta diperjuangkan.
Trimedia nyatakan all out menangkan Ganjar
Sementara itu, anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) asal Sumatera Utara Trimedya Panjaitan memastikan akan mendukung penuh Bakal calon presiden (Bacapres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo
Pernyataan ini disampaikan saat keduanya bertemu di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Pria yang dikenal sebagai salah satu senior di Komisi III DPR RI yang membidangi isu hukum itu, bahkan sempat melakukan salam komando dengan Ganjar Pranowo.
Hal itu terjadi saat Ganjar melakukan kunjungan pertamanya di kantor DPD PDIP Sumut di Jalan Jamin Gintings, Minggu (11/6/2023).
Di sana, ratusan kader PDIP sudah menunggu.
Tampak Ketua DPP PDIP Sukur Nababan sudah menanti bersama ratusan kader itu.
Baca juga: AHY-Puan Akan Bertemu Bahas Posisi Cawapres Ganjar, SBY: Pertemuan dengan Niat Baik Bawa Kebaikan
Sebelum memulai acara di Kantor DPD Sumut, Ganjar dan Trimedya lalu melakukan salam komando.
Sontak Laoly, Sukur Nababan, dan Ketua DPD PDIP Sumut Rapidin Simbolon bertepuk tangan atas momen tersebut.
Ganjar pun tampak menepuk pundak Trimedya.
Sesudah itu, tampak Ganjar dan Trimedya melakukan percakapan singkat.
Ganjar ternyata bertanya kabar kepada Trimedya. Sebab keduanya sudah lama tidak berjumpa.
Kepada Trimedya, Ganjar bertanya soal perkembangan gulat.
Sebab Trimedya adalah Ketua Umum Pusat Persatuan Gulat seluruh Indonesia periode 2018-2025.
Baca juga: Isu Penjegalan Anies: Politisi Demokrat Sebut Anies Diancam hingga Parpol Ditekan Keluar Koalisi
“Beliau bertanya bagaimana perkembangan gulat Indonesia. Karena rakernas Persatuan Gulat Seluruh Indonesia itu dilakukan di Semarang tahun 2018,” ujar Trimedya.
Trimedya mengaku sangat bersukacita dengan momen bersama Ganjar itu.
Sebagai kader PDIP, Trimedya mengaku dirinya tegak lurus pada perintah partai yang dikeluarkan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Yakni memenangkan pemilu dan pilpres 2024, khususnya Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
"Siap memenangkan Mas Ganjar di Sumut tanpa reserve. Tegak lurus dengan putusan Ibu Ketua Umum," tegas Trimedya Panjaitan.
Momen pertemuan ini menjadi penting karena statemen Trimedya beberapa bulan lalu yang mempertanyakan kualitas Ganjar sebagai calon presiden, kerap diviralkan lawan politik.
Sempat pertanyakan prestasi Ganjar
Masuknya nama Ganjar Pranowo sebagai salah satu kandidat potensial calon presiden 2024 beberapa waktu lalu sempat ditanggapi beragam oleh internal PDI Perjuangan.
Tidak sedikit yang terang-terangan mengungkapkan kekesalan atas adanya gerakan yang terus-menerus melambungkan nama Ganjar Pranowo sebagai capres.
Salah satunya yang dikatakan politisi PDI-P Trimedya Panjaitan yang mempertanyakan apa prestasi nyata Ganjar yang membuatnya layak menjadi calon presiden.
Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto merespons pernyataan politisi PDI-P Trimedya Panjaitan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dinilai ambisius untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Secara khusus, Hasto meminta seluruh kader PDI-P tidak terbawa arus akan narasi-narasi pencapresan yang beredar saat ini.
"Saya mengingatkan supaya tidak terbawa arus dan terpengaruh genderang pihak lain yang mau seret Partai untuk ikut-ikutan soal capres," kata Hasto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/6).
Ia menegaskan bahwa seluruh keputusan terkait pencapresan dari PDI-P berada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
"Urusan capres itu Bu Mega. PDI Perjuangan saat ini bagaikan air mengalir. Dalam perumpaan saya, bagaikan air yang mengalir. Yang mengalir untuk pertanian rakyat bukan ke laut yang penuh dengan gelombang," katanya.
Sebaliknya, dia mengimbau seluruh kader PDI-P untuk fokus membantu rakyat sebagai prioritas kerja partai.
"Karena pilpres sudah ada tahapannya. Skala prioritas Partai saat ini membantu turun ke bawah," pungkasnya.
Baca juga: Blacklist Anies Baswedan, Partai Garuda Masih Bingung Dukung Ganjar atau Prabowo di Pilpres 2024
Sebelumnya diberitakan, anggota DPR dari Fraksi PDI-P Trimedya Panjaitan tiba-tiba saja menyoroti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dinilai memiliki langkah ambisius untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Trimedia mempertanyakan kinerja rekannya sesama kader PDI-P itu selama menjabat gubernur.
"Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi Gubernur selain main di medsos apa kinerjanya?" kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu (1/6).
Anggota DPR dari Fraksi PDI-P itu kemudian membandingkan kinerja Ganjar dengan Ketua DPR Puan Maharani.
Sementara itu,Ketua Umum Koordinator Nasional (Kornas) Ganjarist, Eko Kuntadhi, mempertanyakan balik pernyataan politisi PDI-P Trimedya Panjaitan yang menuding Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ambisius menjadi calon presiden (capres) 2024.
Pasalnya, Eko menilai sejauh ini Ganjar justru patuh terhadap Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait pencapresan.
"Sampai saat ini Mas Ganjar kayaknya belum pernah statemen apa-apa soal Pilpres deh. Bahkan kalau ditanya orang tentang Pilpres, Mas Ganjar selalu bilang urusan itu menjadi wilayahnya Bu Mega selalu ketua umum PDI-P.
Jadi, gimana mau dibilang ambisius," kata Eko saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/6).
Eko menuturkan, tudingan ambisius yang dilontarkan Trimedya bisa saja karena melihat elektabilitas Ganjar yang tinggi di sejumlah survei nasional.
Baca juga: Karier Sedang Bagus-bagusnya, Kompol Agung Kini Ditahan gegara Diduga Selingkuh dengan Istri Orang
Menurutnya, elektabilitas Ganjar bahkan paling tinggi di antara kader PDI-P lainnya.
Namun, ia tak sepakat jika hal tersebut dijadikan alasan Trimedya menuding Ganjar ambisius.
Sebab, elektabilitas dinilai sebagai tanda dukungan dari rakyat.
"Lho, itu kan, menandakan dukungan rakyat. Kalau rakyat mendukung Ganjar yang dianggap pantas melanjutkan Jokowi, kenapa jadi Ganjar yang disalahin?," ucapnya
| Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
|
|---|
| Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
|
|---|
| Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
|
|---|
| AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
|
|---|
| Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/novel-bamukmin-saat-aksi-bela-islam-2503.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.