Kriminalitas
Sadar Kena Tipu, Iyus Telusuri Rumah Si Kembar Rihana Sampai ke Ujung BSD: Banyak Orang Datang Nagih
Tersadar Kena Tipu, Iyus Ngaku Telusuri Rumah Si Kembar Rihana Sampai ke Ujung BSD. Dirinya Menemui Banyak Orang yang Juga Tertipu Berdatangan
WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Iyus Ruslan (42) pemilik mobil rental yang dibawa kabur Si Kembar Rihana mengaku telah melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Metro Jakarta Selatan sejak 15 Januari 2023 lalu.
Iyus pun bercerita saat dirinya berusaha mencari mobil Sienta miliknya itu setelah Rihana sudah tak bisa dihubungi sejak Desember 2022.
Disampaikan Iyus, salah satu upaya yang lakukannya, yakni mengunjungi kediaman Rihana, sesuai dengan alamat yang tertera di KTP nya
Dalam KTP Rihana sendiri, dia beralamat di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Saat mengunjungi lokasi tersebut, Iyus mengaku rumah Rihana dan Rihani telah dijual.
"Akhirnya lama kelamaan saya hampirin ke rumahnya, ternyata yang di Pondok Pinang sudah dijual, nah katanya pindah ke Kompas Raya," ucap Iyus kepada wartakotalive.com, Kamis (8/7/2023).
Baca juga: Berhadapan Langsung dengan Haris Azhar di Persidangan, Luhut: Tidak Ada Kebebasan Absolut!
Baca juga: Pakai Kerudung dan Sopan, Iyus Tak Menyangka Si Kembar Rihana Tukang Tipu-Bawa Kabur Mobil Rentalnya
Perjuangannya tak berhenti di situ, Iyus pun mencoba mencari keberadaan Rihana ke Jalan Kompas Raya, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Namun lagi-lagi, baik Rihana maupun Rihani, tak ditemukan Iyus di sana.
"Terus saya ke sana juga ternyata sampe sana udah minggat tanpa izin ke sekuriti. Saya lihat banyak orang yang dateng ke kompleknya untuk nagih," ungkapnya.
Tak hanya itu, untuk menghilangkan rasa penasarannya, Iyus juga mencoba mencari keduanya sampai ke ujung Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan.
"Sampai ujung BSD saya cari juga, untuk menghilangkan penasaran kan, barangkali aja ketemu gitu kan," ujar Iyus.
Pakai Kerudung dan Sopan, Iyus Tak Menyangka Si Kembar Rihana Tukang Tipu
Mengenakan penampilan alim, Si Kembar Rihana datang ke sebuah tempat paguyuban rental mobil di Jalan Percetakan II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu (4/2/2023) lalu.
Iyus Ruslan (42), yang kala itu tengah mangkal sambil menunggu pelanggan rental, tiba-tiba didatangi oleh Rihana.
Rihana pun menyampaikan bahwa dia ingin menyewa mobil jangka panjang, milik Iyus Ruslan.
Melihat penampilan Rihana yang alim, Iyus tak menaruh curiga jika mobil merk Sienta yang baru ia beli itu akan digelapkan.
"Penampilannya seperti wanita muslim kebanyakan, pakai kerudung, bajunya sopan. Jadi enggak keliatan kayak penipu, enggak kaya mafia," ucap Iyus kepada wartakotalive.com, Kamis (8/6/2023).
Mendengar Rihana akan menyewa mobilnya, Iyus membuat bukti pembayaran, serta meminta data diri Rihana, berupa fotokopi KTP.
Setelah memberikan uang penyewaan pertama sebesar Rp 400 ribu, Rihana pun membawa mobil Sienta tersebut.
Dijelaskan Iyus, mobil itu disewa Rihana untuk keperluan pribadi dan bekerja.
Baca juga: Bantah Jegal Anies Maju Pilpres 2024, Sekjen PDIP: Buat Apa? Rakyat Sudah Ceritakan Kinerjanya
Baca juga: PDIP Jawab Tudingan Soal Penjegalan Anies Dalam Pilpres 2024, Hasto: Kami Belajar dari Sejarah
Di samping itu, Iyus juga menyampaikan mobil Sienta bernopol B 2352 SYS itu disewa Rihana dalam kurun waktu 48 bulan.
Selama 2018 hingga November 2022, Iyus mengaku Rihana tak pernah menunggak.
Komunikasi antara Iyus dan Rihana juga masih terbilang lancar.
"Kan waktu pertama dia ambil mobil bayarnya langsung bayar. Terus waktu memperpanjang masa rental bayarnya transfer sampe selanjutnya. Dari tahun 2018 sampe 2022 Desember. Pertama kan Rp 400 per harian, terus ke depannya dia pakai bulanan, Rp 6,5 juta," tutur Iyus.
Akan tetapi, tepat pada Desember 2022, Rihana sudah mulai memperlihatkan gelagat yang mencurigakan.
Seperti cicilan yang tak kunjung dibayar, hingga komunikasi yang mulai tersendat.
"Waktu akhir Desember itu dia masih ada chatan sama saya, 'iya pak bentar inshaallah bulan puasa saya kembalikan pembayarannya. Saya akan selesaikan semuanya' gitu," kata Iyus.
Setelah menyampaikan itu, Iyus mengaku Rihana sudah tak bisa dihubungi kembali.
Hingga akhirnya dia pun mencoba melaporkan kejadian tersebut, ke Polsek Metro Jakarta Selatan pada 15 Januari 2023.
Saat ini, mobil yang baru dibeli Iyus itu pun tak pernah dia lihat lagi.
Ketika mengetahui mobilnya sudah raib, Iyus mengaku stres dan tak tahu harus berbuat apa.
Berbagai upaya juga telah dilakukan Iyus demi mengembalikan mobilnya, seperti meminta tolong kepada driver taksi, hingga mata elang atau (debtcolector).
"Saya juga stres, mikirin. Kadang-kadang kalau lagi mangkal di sini ga ada kerjaan, kesana kemari, nyari titik terang," ungkap Iyus.
Tak hanya itu, dia juga sempat mengunjungi alamat Rihana, yang tertera di dalam fotokopi KTP nya.
Namun saat dia datangi, alamat rumah Rihana di Pondok Pinang, Jakarta Selatan sudah dijual.
"Akhirnya lama kelamaan saya hampirin ke rumahnya, ternyata yang di Pondok Pinang udah dijual, nah katanya pindah ke Kompas Raya. Terus saya kesana juga ternyata sampe sana, udah minggat tanpa izin ke sekuriti," ucap Iyus.
Jalan satu-satunya yang kini bisa Iyus lakukan hanyalah menunggu informasi dari pihak kepolisian.
Atas peristiwa ini, Iyus mengaku mendapat kerugian yang cukup besar, hingga ratusan juta.
"Kalau punya saya Rp 30 jutaan, itu tunggakan yang belum dia (Rihana) bayar, belum lagi harga satu mobil sekitar Rp 160 juta harga bekasnya," ujar dia.
Si Kembar Rihana-Rihani Bawa Kabur Mobil di Kebayoran Baru
Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol Tribuana Roseno, membenarkan dengan adanya kasus pengggelapan mobil yang dilakukan Rihana dan Rihani.
Dikatakan Tribuana, laporan adanya kasus penggelapan mobil itu, terjadi pada 15 Januari 2023 lalu.
"15 januari 2023 (dilaporkan korban), (ke Polsek Kebayoran Baru) Iya," kata Tribuana saat dihubungi, Kamis (8/7/2023).
Laporan itu lanjut dia, dibuat oleh si pemilik mobil berinisial IR. Kasus itu bermula ketika IR menyewakan mobilnya kepada Rihana.
Namun, mobil itu pun tak kunjung dikembalikan oleh Rihana, dengan alasan mobil tersebut dititipkan.
"Jadi gini ceritanya, korban pemilik mobil alasan lah mobilnya dititip. Dia (pemilik mobil) melapor kemudian dibalas sama terlapor ini yang diduga bernama si Rihana. Yaudah terus sampai saat ini mobilnya belum ada," ujar Tribuana.
Diduga Dibekingi Polisi Berpangkat AKBP Jadi Alasan Si Kembar Rihana dan Rihani Bebas Beraksi
Jjagat maya digemparkan dengan adanya dugaan bahwa si kembar Rihana dan Rihani memiliki bekingan polisi berpangkat AKBP, dalam melakukan aksi penipuannya.
Hal itu diungkap oleh salah satu akun twitter @mazzini_gsp. Di tengah ramainya kasus penipuan iPhone si kembar, terselip kabar jika keduanya memiliki bekingan polisi.
"Update. Rihana Rihani gak cuma nipu soal iPhone senilai 35 M tapi juga penggelapan mobil. Sejak 2018 sewa mobil terus mobilnya dibawa kabur sampe sekarang padahal korban udah lapor ke Polsek Kebayoran Baru. Menurut info korban pelaku dibeking sodaranya, polisi pangkat AKBP," tulis akun twitter @mazzini_gsp.
Saat dikonfirmasi dengan adanya kabar tersebut, Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol Tribuana Roseno mengaku pihaknya belum mendapatkan informasi seputar bekingan Rihana dan Rihani.
Baca juga: Berhadapan Langsung dengan Haris Azhar di Persidangan, Luhut: Tidak Ada Kebebasan Absolut!
Baca juga: Momen Luhut Disalami Haris Azhar dan Fatia Usai Sampaikan Keluh Kesah Dipanggil Lord dan Penjahat
Menurut Ruseno, kasus Rihana dan Rihani yang saat ini masih dia tangani, hanyalah penggelapan mobil yang dialami seorang warga Kebayoran Baru berinisal IR.
"Itu gak tahu (soal bekingan), kita gaada kita fokusnya bukan di situ. Kita hanya masalah mobil ini (penggelapan)," kata Tribuana saat dikonfirmasi, Kamis (8/6/2023).
Sehingga atas kasus penggelapan mobil, yang dilaporkan pada 15 Januari 2023 lalu. Pihak Polsek Kebayoran Baru tidak mengusut soal bekingan, karena tidak dilaporkan korban.
"Kita di situ ga ada," ungkapnya.
Lima Orang Jadi Korban Penipuan iPhone Si Kembar, Rihana & Rihani, Kerugian Capai Rp 1 Miliar
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi mengungkapkan ada sebanyak lima orang yang menjadi korban penipuan iPhone yang diduga dilakukan si kembar Rihana dan Rihani.
Para korban tersebut mengalami kerugian hingga lebnih dari Rp 1 miliar.
"(Kerugian) bervariasi, ada yang ratusan juta hingga ada di atas Rp 1 miliar," kata Kompol Henrikus Yossi di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu (7/6/2023).
Di samping itu, Henrikus juga membeberkan modus operandi yang dilakukan si kembar dalam melalukan aksi penipuannya.
Menurut Henrikus, para korban penipuan iPhone si kembar ini, diberikan penawaran produk Apple dengan harga yang lebih murah 20 hingga 30 persen, dari harga pasarannya.
"Korban diberikan penawaran yang cukup menarik yaitu produk merk Apple baik itu iPhone kemudian laptop, airpods dan sebagainya, dengan harga yang rata-rata lebih murah 20-30 persen dibanding harga pada umumnya," ucapnya.
Baca juga: Denny Indrayana: Jokowi Sedari Awal Mendesign Hanya 2 Capres Dalam Pilpres 2024,Tanpa Anies Baswedan
Baca juga: Denny Indrayana Ungkap Sangat Berkuasanya Jokowi, Kendalikan KPK hingga PPP Tak Berani Dukung Anies
Hal itu lanjut Henrikus, menarik para korban untuk melakukan pemesanan kepada si kembar.
Sementara itu, Henrikus juga menuturkan, lima orang yang jadi korban itu hanya melaporkan salah satu dari si kembar yang bernama Rihana.
Pasalnya, lima orang korban itu hanya berkomunikasi dan melakukan transaksi dengan Rihana.
"Kalau yang dilaporkan di Polres Jasel itu dengan terlapornya RA. Dalam setiap kali penawaran produk itu, kemudian mentransfer sejumlah dananya ke RA," ujar Henrikus.
Mangkir Dua Kali Panggilan, Polisi Bakal Jemput Paksa Si Kembar Soal Kasus Penipuan iPhone
Si kembar Rihana dan Rihani yang diduga melakukan penipuan iPhone, dua kali mangkir panggilan polisi.
Terkini, pihak Polres Metro Jakarta Selatan akan melakukan penjemputan paksa terhadap keduanya.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi mengatakan, Rihana dan Rihani saat ini masih dalam upaya pencarian kepolisian.
"Dalam proses penyidikan saat ini sudah beberapa saksi udh kami mintai keterangan dan kami juga sudah memanggil terlapor, namun yang bersangkutan tidak hadir dalam panggilan sebagai terlapor," kata Henrikus kepada awak media, Rabu (7/6/2023)
"Kami ini sedang melakukan upaya-upaya dengan mencari keberadaan terlapor sendiri," sambungnya.
Baca juga: Begal Demokrat Diduga Denny Indrayana Jadi Bagian dari Upaya Jokowi Jegal Anies Maju Pilpres 2024
Baca juga: Denny Indrayana Ungkap Sangat Berkuasanya Jokowi, Kendalikan KPK hingga PPP Tak Berani Dukung Anies
Dijelaskan Henrikus, hingga saat ini kepolisian masih berupaya mencari keberadaan dua pelaku penipuan iPhone tersebut.
Terkait dengan laporan di Polres Metro Jakarta Selatan lanjut Henrikus, hanya mengarah kepada salah satu dari saudara kembar tersebut, yakni Rihana.
Pasalnya, para korban yang berada di wilayah hukum Polres Jakarta Selatan, hanya berkomunikasi dan mentransfer uang kepada pelaku Rihana.
"Kalau yang dilaporkan di Polres Jaksel itu dengan terlapornya RA. Dari pihak korban itu yang melapor bahwa berhubungan langsungnya dengan RA, dalam setiap kali penawaran produk (Apple) itu, kemudian mentransfer sejumlah dananya ke RA," ucap Henrikus.
Kronologi Kejadian
Diberitakan sebelumnya, seorang reseller mengaku jadi korban penipuan jual beli iPhone oleh pelaku yang diduga dilakukan wanita kembar, Rihana dan Rihani.
Kasus dugaan penipuan tersebut viral di media sosial, seperti yang diunggah akun Twitter @mazzini_gsp. Total kerugian para korban ditaksir mencapai Rp35 miliar.
Laporan yang masuk dari para korban dalam kasus penipuan itu tersebar di wilayah hukum Polda Metro Jaya, seperti di Polres Metro Jakarta Selatan dan Polres Tangerang Selatan.
Seorang korban bernama Vicky Fachreza mengaku menjadi reseller dengan membeli iPhone kepada si kembar.
Ia harus pre order iPhone kepada Rihani yang mengaku sebagai supplier gawai merek iPhone bergaransi resmi.
Awalnya, transaksi berjalan lancar, tetapi memasuki November 2021 prosesnya mulai berhenti. Pada akhirnya, Vicky rugi hingga Rp5,8 miliar.
"Pesanan kami mulai bulan November 2021 sampai Maret 2022 dengan total keseluruhan mencapai Rp5,8 miliar tidak kunjung dikirimkan sampai saat ini," ujarnya.
"Begitu juga dengan korban lainnya, transaksi yang terjadi dalam kurun waktu antara Oktober 2021 sampai dengan Maret 2022, dengan taksiran total kerugian korban mencapai Rp35 miliar," lanjut dia.
Sementara itu, Polres Metro Jakarta Selatan mengatakan masih terus mengusut kasus penipuan tersebut.
Menurut Wakasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi, kasus itu ditemukan adanya tindak pidana setelah menaikkan status dari penyelidikan ke penyidikan.
"Iya, sudah ditahap penyidikan," kata Yossi, kepada wartawan, Selasa (6/6/2023).
Polres Metro Jakarta Selatan, ujar dia, sebenarnya sudah dua kali memanggil si kembar selaku terlapor dalam kasus tersebut.
Namun, mereka tidak memenuhi panggilan itu alias mangkir. Ia menuturkan pihaknya mengancam akan menjemput paksa keduanya.
"Sudah dua kali panggilan saksi terlapor dan tidak memenuhi panggilan. Sehingga, diterbitkan surat perintah membawa," ucapnya.
"Begitu diketahui keberadannnya maka akan dibawa ke Polres untuk diriksa," sambung Yossi.
Uang Palsu Pecahan Dollar AS 100 USD dan Rp 300 Juta di Tebet Jaksel dan Bandung, Ini Penampakannya |
![]() |
---|
Terungkap, Peredaran Uang Palsu di Tebet Jaksel, Ada Pecahan Dolar AS 100 USD dan Rp 300 Juta |
![]() |
---|
Juru Parkir Liar Bundaran HI Berhasil Ditangkap, Wali Kota Imbau Viralkan Hal Serupa |
![]() |
---|
Dua Anggota Ormas yang Palak Minta Nanas ke Pedagang di Bekasi Terancam 11 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Waspada Aksi Penipuan Modus Lowongan Kerja, Ini Modusnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.