Kabar Duka
Polisi Duga Atlet David Jacobs Loncat dari Kereta Api hingga Tak Sadarkan Diri dan Meninggal di RS
Polisi duga David Jacobs loncat dari kereta karena salah naik jurusan hingga ia tergeletak tak sadarkan diri di sisi rel hingga akhirnya meninggal
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
Prestasi paling moncer yang pernah diraih David Jacobs adalah meraih medali perunggu di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.
David mengalami disabilitas pada tangan kanan sejak lahir di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, pada 21 Juni 1977.
Dirinya mengenal olahraga tenis meja sejak usia 10 tahun.
"Saya itu pertama kali mengenal tenis meja di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Sebuah kota kecil, karena orang tua saya waktu itu tugas di sana," kata David beberapa waktu lalu.
David Akan Ikuti Kejuaraan Dunia di Slovenia
Sebelum meninggal dunia, David Jacobs dijadwalkan untuk mengikuti kejuaraan para tenis meja di Slovenia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wasekjen Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPC), Rima Ferdianto.
Rio Ferdianto mengatakan, David Jacobs dijadwalkan mengikuti Slovenia Open sebagai syarat untuk lolos kualifikasi Paraalimpiade Paris 2024.
Slovenia Open menjadi tur pertama David di musim ini untuk mengoleksi poin partisipasi sebagai syarat lolos kualifikasi yang membutuhkan setidaknya tiga poin untuk David.
"Jadi mulai perhitungan poin paralimpiade itu ada dua, ada partisipan poin dan ranking poin. David itu ranking poinnya tinggi sekali, peringkat kedua dunia, jadi otomatis David hanya perlu mengisi partisipan poin," kata Rima saat ditemui di RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Jumat (28/4/2023), siang WIB.
Baca juga: David Jacobs Tempati Unggulan Kedua di Kategori TT10 Cabor Para Tenis Meja
"Jadi partisipation point David itu hanya perlu tiga kali mengikuti kejuaraan internasional sudah qualified ke Paralimpiade Paris, jadi salah satunya ada di Slovenia," jelas Rima.
Rima melanjutkan bahwa sejatinya, NPC Indonesia telah menjadwalkan beberapa tur yang akan diikuti oleh David Jacobs dan atlet lainnya sampai akhir tahun ini.
Sayangnya, atlet berusia 45 tahun itu telah berpulang dan meninggalkan duka mendalam bagi dunia olahraga Tanah Air.
"Jadi ada beberapa tur yang kami jadwalkan untuk David dan pertamakali di tahun ini adalah Slovenia Open, kemudian nanti ada di Korea Open, Taiwan Open, Japan Open," ungkap Rima.
"Tapi ya itu tadi, ketika adi Slovenia kami membutuhkan visa Schengen untuk ke daerah Eropa, jadi agenda untuk mengikuti partipation poin itu sudah kami pola sampai akhir tahun nanti," pungkasnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Dikenal Ceria dan Penuh Tawa, Mendiang Mpok Alpa Simpan Kisah Pilu Perjuangannya Melawan Kanker |
![]() |
---|
Kondisi Suami Mpok Alpa yang Drop dan Pingsan Berkali-kali, Kini Diungkap Denny Cagur |
![]() |
---|
Air Mata Anwar BAB Merintik di TPU Tanah Wakaf Kujaran, Mengingati Kenangan Indah bersama Mpok Alpa |
![]() |
---|
Jenazah Mpok Alpa Dimakamkan, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahat dan Bantu Penguburan |
![]() |
---|
Terharu, Ini Pesan Terakhir Mpok Alpa ke Anak Kembarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.