Pilpres 2024

PSI Sambangi Markas Golkar Bahas Koalisi Besar di Pilpres, Grace Natalie: Kami Ketemu Pak Airlangga

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan pihaknya hari ini Rabu (12/4/2023) akan datang ke markas Partai Golkar bahas koalisi besar.

|
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Valentino Verry
TRIBUNNEWS/FRANSISKUS ADHIYUDA
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan pihakya akan mendatangi markas Golkar, Rabu (12/4/2023), untuk membahas koalisi besar di Pilpres 2024. 

"Langkah perjalanan KIB dan KIR ini terbentuk karena penolakan PDIP ya atas kebijakan Jokowi yaitu penyelenggaraan U20 dan itu menjadi batal itu sudah menampar Jokowi," ucapnya.

"PDIP partainya sendiri, rumahnya sendiri, partai pengusung Pilpres lalu koalisi pemerintah tetapi kok menolak dan melawan Jokowi," imbuhnya.

"Secara tidak langsung sudah mengkudeta Jokowi secara sipil. Oleh karena itu, lima partai koalisi pemerintahan Jokowi yang ada di KIB dan KIR digabungkan dan dibentuk koalisi besar agar Jokowi juga punya pertahanan dan kekuatan," jelas Ujang.

Menurutnya, koalisi besar nanti akan dinahkodai oleh Jokowi dan kelima partai tersebut sebagai pemainnya.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto akan bertemu banayk pimpinan parpol untuk matangkan koalisi besar.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto akan bertemu banayk pimpinan parpol untuk matangkan koalisi besar. (Wartakotalive/Alfian Firmansyah)

"Prabowo Subianto sudah mengatakan saat wawancara di DPP PAN beberapa hari lalu, bahwa kami adalah timnya Jokowi. Artinya, memang Jokowi yang mengendalikan ketua timnya. Maka yang lain itu kelima partai yang tergabung dalam KIB dan KIR adalah pemainnya," ucapnya.

Ujang menyebut koalisi besar akan resmi terbentuk usai PDIP mengumumkan capres atau cawapres yang diusungnya.

"Tergantung Jokowi juga nasib koalisi besar ini. konstruksi politik di PDIP juga. PDIP mengusung Ganjar kah, Puan kah, bagaimana langkah berikutnya," ujarnya.

"Koalisi Besar itu diketahui ya ketika Megawati sudah mengumumkan capresnya. Jadi koalisi besar itu sebagai antisipasi dari PDIP yang dianggap Jokowi sudah keluar dari jalur karena partai pemerintah kok menolak pemerintah," paparnya.

"Oleh karena itu, agar tidak terjadi seperti itu lagi, Jokowi membangun kekuatan besar untuk menjadikan capres atau cawapresnya menang meskipun tanpa PDIP," ucapnya.

"Saya melihatnya koalisi besar itu akan ditentukan ketika nanti melihat siapa yang diusung PDIP dulu, lalu otak-atik koalisinya disempurnakan soal koalisi besar itu," tutupnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved