Viral Media Sosial

Tak Terima Bu Ida Direndahkan, Steven Warga Suku Dayak ke Jakarta Ladeni Tantangan Pesulap Merah

Marcel Radhival atau kerap disapa sebagai Pesulap Merah menyepelekan kemampuan Bu Ida dalam menyembuhkan penyakit.

Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Feryanto Hadi
Tribunnews Bogor
Sosok Ida Dayak dan Pesulap Merah 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Pernyataan Pesulap Merah tentang keilmuan Bu Ida Dayak berbuntut panjang.

Marcel Radhival atau kerap disapa sebagai Pesulap Merah sebelumnya menyepelekan kemampuan Bu Ida dalam menyembuhkan penyakit.

Bahkan, dia menyebut bahwa apa yang dilakukan Ida Dayak adalah sebuah trik.

Ternyata tudingan itu banyak membuat warga Dayak tersinggung.

Bahkan, ada warga Dayak yang datang ke Jakarta untuk mencari keberadaan Marcel.

Pria bernama Eda Steven Lalung  ingin 'adu ilmu' dengan Marcel.

Pria bernama Eda Steven Lalung baru-baru ini menantang Pesulap Merah untuk bertemu.

Untuk diketahui, Marcel memang vokal mengomentari pengobatan Ida Dayak yang sedang viral.

Menurut Marcel, Ida Dayak tidak sakti dan hanya seorang ahli tulang saja.

Baca juga: VIDEO Fenomena Wanita Sakti Ida Dayak, Dokter Ahli Tulang Ungkap Fakta Medis

"Yang dilakukan Ida Dayak enggak ada hubungannya dengan kesaktian-kesaktian, dengan goib-goiban, mistis-mistisan. Dia itu ahli patah tulang pada umumnya. Dan tarian-tarian yang Ibu Ida Dayak lakukan ini untuk membuat pasien rileks doang, bukan mantra, bukan sakti-sakti doang," ungkap Marcel Radhival di video kanal Pesulap Merah, dilansir TribunnewsBogor.com pada Sabtu (8/4/2023).

Terkait minyak khusus yang dipakai Ida Dayak, Marcel sinis.

Menurutnya, tiap ahli tulang pasti memakai minyak khas daerahnya masing-masing.

"Minyak sih di setiap daerah punya minyak tradisionalnya masing-masing. Jadi itu pengobatan dan ramuan hasil orang-orang dulu. Bukan di daerah ini lebih canggih, enggak juga, tergantung penyakitnya," ujar Marcel Radhival.

Baca juga: Putusan Banding Ferdy Sambo cs akan Dibacakan 12 April 2023, Akankah Hukuman Mati Dibatalkan?

Perihal fenomena viral Ida Dayak, Marcel mengurai analisa kenapa pengobatan sang wanita sakti banyak peminat.

Menurut Marcel, hal itu lantaran Ida Dayak tak mematok harga saat melakukan pengobatan.

"Mungkin karena enggak menarifkan harga itu orang-orang jadi pilihan kedua sebelum ke dokter karena dokter kan mahal. Kalaupun pakai BPJS biasanya banyak tertunda. Makanya lebih irit coba pengobatan alternatif, lebih ke biaya sih," kata Marcel Radhival

Tak cuma mengomentari wanita bernama asli Ida Andriyani itu, Marcel juga mengulas soal Suku Dayak.

Marcel tampak heran dengan anggapan bahwa Dayak disebut sebagai wilayah mistis.

"Dayak atau Kalimantan itu entah kenapa di Jakarta atau Jabodetabek diyakini seolah itu daerah yang mistis banget atau ilmunya kuat," ujar Marcel.

Youtuber sekaligus konten kreator itu pun mendadak mengurai tantangan kepada warga Dayak.

Yakni untuk bertemu dengannya guna membuktikan kesaktian.

"Pasti banyak di kolom komentar 'kalau enggak percaya santet, datang lo ke Kalimantan, sini datang ke Dayak'. Nih gue bisikin, ongkosin lah gue ke sana. Terus siapa yang harus gue ketemuin," pungkas Marcel.

"Kalau gue enggak bisa ngebongkar kesaktian yang dipraktekan orang sana, ongkos yang lu kasih ke gue, gue balikin 10 kali lipat. Gue mah selalu berani," sambungnya.

Tak main-main, Marcel pun menjanjikan hadiah jika warga Dayak bisa membuktikan kesaktiannya.

"Arahin, dukun siapa yang mau pembuktian sama ilmu merah, ongkosin gue ke sana, kita lihat langsung. Ketika terbongkar, si dukun harus ngakuin dirinya sebagai penipu," kata Marcel tegas.

Baca juga: Brigjen Endar Mengaku Didepak Firli usai Beda Pendapat soal Kasus Formula E, Jubir KPK Membantah

Tanggapan Warga Dayak

Melihat tantangan yang dilayangkan Marcel, seorang pria keturunan dan warga asli Dayak, Eda Steven Lalung tak tinggal diam.

Melalui laman media sosialnya, Eda mengaku ingin juga berjumpa dengan Marcel.

"Selamat malam Marcel Pesulap Merah. Saya Eda Steven sudah ada di Kota Jakarta. Saya pengin jumpa dengan Anda, bercerita," imbuh Eda lewat akun TikTok-nya.

Diungkap Eda, Marcel tak perlu jauh-jauh datang ke Kalimantan.

Sebab Eda kini sudah berada di Jakarta untuk menemui Pesulap Merah.

"Tidak perlu anda ke Kalimantan. Kami sudah ada di Jakarta menunggu kapan anda calling kita atau tag kita di mana kita jumpa," ungkap Eda.

Video yang diunggah Eda itu belakangan viral.

Tak menunggu waktu lama, Marcel pun langsung menanggapinya.

Ditantang untuk bertemu Eda yang dikenal sebagai pelaksana ritual adat Dayak, Marcel tak gentar.

"Wah asik nih gaperlu ke kalimantan tapi ada orang dayak asli yang bersedia ketemu untuk bahas keilmuan kalimantan yang konon katanya sakti banget, boleh pak @eda_steven_lalung balas DM saya untuk buat jadwal janji temu.

Bahas kebal-kebalan, santet, guna-guna atau budaya dayak/kalimantan yang seringkali dijadikan dukun sebagai kedok penipuannya, i am ready," ungkap Marcel di unggahan terbaru Instagram-nya.

Bu Ida warga pendatang

Terungkap sosok tabib pengobatan alternatif Ida Dayak merupakan warga transmigrasi di tahun 1995. 

Ia bertansmigrasi dan bermukim di Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. 

Dikutip dari Tribun Kaltim rumah Ida Dayak sekitar 5 kilometer dari jalan utama Pasir Belengkong, dan berkisar 10 kilometer dari Ibukota Kabupaten Paser. 

Baca juga: Terkuak Sosok Ida Dayak Seorang Transmigran, Bukan Asli Kalimantan?

Memang rumah Ida Dayak di Desa Pasir Belengkong, tak jauh dari perkebunan sawit milik warga sekitar. 

Rumah Ida Dayak adalah rumah transmigrasi pada umumnya, terbuat dari kayu, berkelir cat hijau. 

Namun hingga kini belum diketahui dari mana Ida Dayak bertransmigrasi, apakah masih di wilayah Kalimantan atau luar Kalimantan. 

Diketahui pelaksanaan transmigrasi terutama ditujukan untuk wilayah-wilayah yang padat penduduknya, yakni di Pulau Jawa dan juga Pulau Bali, atau penduduk yang tempat tinggalnya terkena proyek pembangunan dari pemerintah. 

Baca juga: Kesaktian Ida Dayak dan Keampuhan Minyak Bintang, Ketua Lembaga Adat Paser: Ini Fenomena Langka!

Misalnya saja seperti proyek pembangunan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Krangates, dan lain sebagainya. 

Hal ini dilakukan demi untuk menyelamatkan kepentingan warga sehingga pemerintah tidak terkendala dalam pembangunan dan masyarakat pun akan memperoleh ganti sebagai fasilitas kehidupannya sehari-hari.(*)

Baca artikel Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribungayo.com

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved