UU Cipta Kerja

Mahasiswa Penolak Perppu Cipta Kerja Kepung Gedung DPR RI, Polisi Kerahkan 2.100 Pasukan

Kombes Pol Komarudin mengatakan, akan ada sekira 2.100 personel yang dikerahkan untuk mengamankan massa aksi di DPR.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
wartakotalive.com, Alfian Firmansyah
ILUSTRASI: Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI dari sejumlah elemen buruh menuntut dicabutnya UU Cipta Kerja, masih berlangsung sampai sore ini sekira pukul 16.00 WIB, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu(10/8/2022). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah

WARTAKOTALIVE.COM, TANAH ABANG — Disahkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja, berbuntut pada aksi unjuk rasa masyarakat sipil dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) yang menggelorakan #SudahTidakPercaya. 

Kali ini, masyarakat sipil tersebut menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2023).

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin mengatakan, akan ada sekira 2.100 personel yang dikerahkan untuk mengamankan massa aksi di DPR.

"Sementara ada 2.100 personel kami siapkan khusus di DPR aja," ujar Komarudin saat dikonfirmasi, Kamis. 

Baca juga: VIDEO BEM PNJ Geruduk DPR RI Tuntut Pembatalan UU Cipta Kerja

Menurutnya, konsep pengamanan akan dilakukan untuk setiap aktivitas masyarakat di ibu kota, termasuk penyuaraan pendapat.

"Ya untuk pengamanan kami siapkan personel. Tentunya dengan target utama dari konsep pengamanan adalah seluruh aktivitas kegiatan masyarakat ibu kota dapat berlajan dengan aman," ujar dia.

"Termasuk, tentunya harapan kami, silakan bagi kelompok ataupun elemen yang akan menyampaikan inspirasinya, silakan sampaikan inspirasi secara tertib, pada tempat yang sudah disiapkan, tanpa harus mengganggu aktivitas masyarakat," lanjutnya.

Oleh karenanya, kata Komarudin, aksi penyuaraan pendapat itu seyogyanya tidak akan membuat lalu lintas sekitar dialihkan. 

"Sementara normal ya, kami lihat situasional. Sementara normal saja, kalau untuk di halaman DPR RI sendiri," jelas dia. 

"Untuk jumlah massa sampai dengan 1.000 orang itu enggak perlu ada pengalihan sebenarnya. Ini juga bagaimana para Korlap bisa mengatur sehingga bisa berbagi tempat," lanjutnya.

Komarudin berpesan agar massa aksi dapat saling menghargai dan tidak menganggu aktivitas pengguna jalan.

"Hari ini akan ada penyampaian pendapat di beberapa titik. Di antaranya DPR, Patung Kuda. Mungkin bisa mencari jalur alternatif lain untuk menghindari kepadatan yang ada di sekitar titik-titik massa tersebut," kata dia.

Baca juga: Kumpulan Chat Penuh Kode Wanita Emas yang Bikin Ketua KPU Klepek-klepek hingga Dijatuhi Sanksi

"Untuk para peserta aksi, silakan sampaikan pendapatnya di muka umum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun harus perhatikan juga hak-hak masyarakat yang lain, hak-hak pengguna jalanan yang lain, apalagi ini bulan puasa," tandasnya. 

Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Melki Sedek Huang menyebut jika nantinya ada ribuan peserta aksi yang bakal menyuarakan pendapatnya. 

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved