Mudik Lebaran

Survei MTI, Pemudik Bersepeda Motor Tetap Tinggi meski Dilarang Pemerintah saat Arus Mudik Lebaran

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) telah melakukan survei soal arus mudik Lebaran, ternyata pengguna sepeda motor tetap tinggi.

Kompas/Bahana Patria Gupta
Ilustrasi - Jumlah pemudik Lebaran 2023 yang menggunakan sepeda motor bakal naik tajam meski dilarang pemerintah karena berbahaya, demikian survei MTI. Mudik dengan sepeda motor dianggap berbiaya murah dan fleksibel bisa dibawa ke mana saja saat di kampung halaman. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penggunaan sepeda motor saat mudik Lebaran menjadi pilihan yang banyak dilakukan pemudik untuk pulang ke kampung halaman.

Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, menuturkan sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia, jutaan sepeda motor digunakan untuk mudik setiap tahun.

Hasil Survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan menyebutkan pada 2023 ada potensi 25,13 juta unit sepeda motor (pilihan kedua setelah mobil pribadi 27,32 juta unit) yang digunakan selama periode mudik Lebaran.

"Pilihan masyarakat untuk mudik memakai sepeda motor dipandang dari sisi penghematan biaya dan kemudahan mobilitas di kampung halaman merupakan daya tarik penggunaan sepeda motor," ucapnya, Senin (3/4/2023).

"Ongkos yang dikeluarkan menggunakan sepeda motor lebih murah ketimbang dengan mobil pribadi atau transportasi umum sekalipun untuk total pulang pergi dengan dua orang," imbuhnya.

Menurut Djoko, kelebihan menggunakan sepeda motor saat mudik adalah tetap dapat bepergian ke mana-mana di daerah tujuan.

Baca juga: Hadapi Mudik Lebaran, Polri Siapkan 919 Pospam dan 325 Posyan di Jawa dan Sumatera

"Entah untuk silaturahmi, wisata atau sekadar jalan-jalan di lingkungan terdekat," ujarnya.

"Hal itulah yang tidak dapat diperoleh jika menggunakan moda transportasi umum, dan kebetulan di kampung halaman tidak memiliki kendaraan," lanjutnya.

"Karenanya, pilihan mudik memakai sepeda motor terasa sangat menguntungkan. Keuntungan ini masih dapat bertambah dengan fleksibilitas waktu berangkat mudik yang lebih santai (tidak terikat waktu) dan tidak perlu buru-buru memesan tiket transportasi umum," jelasnya.

Baca juga: Polri Prediksi Mudik Lebaran 2023 Naik Sekitar 14,2 Persen Dibanding Tahun Lalu

Djoko menyebut apabila menggunakan transportasi umum harus memesan jauh hari dan waktu berangkat sudah terjadwal. Apabila tersedia anggaran yang cukup tidak masalah.

Tetapi, lain halnya anggaran minim dan tunjangan hari raya (THR) dikeluarkan perusahaan menjelang Idulfitri.

"Sementara tiket menggunakan transportasi umum (bus dan kereta) sudah habis terjual. Sepeda motor menjadi pilihan yang dianggap lebih tepat untuk mudik," ucapnya.

Meskipun demikian, Djoko menilai penggunaan sepeda motor saat mudik lebaran rentan mengalami kecelakaan lalu lintas. Sepeda motor tidak dirancang untuk perjalanan jarak jauh.

"Sepeda motor dibatasi jumlah penumpang dan barang bawaan. Penumpang dibatasi maksium dua orang dan barang yang dibawa tidak melebihi stang," jelasnya.

Ilustrasi - Mudik Lebaran dengan sepeda motor akan meningkat tahun 2023 ini meski dilarang.
Ilustrasi - Mudik Lebaran dengan sepeda motor akan meningkat tahun 2023 ini meski dilarang. (Warta Kota/Rafzanjani Simanjorang)

Dalam Pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, menyebutkan sepeda motor hanya dapat digunakan untuk pengemudi dan 1 (satu) penumpang.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved