Pemilu 2024
Eko Patrio Kedapatan Bagi-bagi Sembako di Jatinegara, Sambil Minta Warga Coblos Nama Asli Dirinya
Eko Patrio kedapatan berkampanye di Bidaracina, Jatinegara, Jaktim dengan bagi-bagi sembako dan minta warga coblos nama asli dirinya
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Fenomena membagikan uang atau sembako atau hal lainnya oleh para politisi menjelang Pemilu 2024 kini mulai marak.
Kali ini artis sekaligus politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Patrio kedapatan 'berkampanye' dan bagi-bagi minyak goreng ke ratusan warga di Bidaracina, Jatinegara.
Aksi Eko yang memiliki nama asli Eko Hendro Purnomo itu diduga terjadi 19 Maret 2023 lalu dan terekam video yang ditayangkan Kompas TV, Selasa (28/3/2023).
Dalam video, saat sampai di salah satu rumah yang sudah banyak berkumpul warga, Eko langsung disambut dengan nyanyian warga.
Nyanyian warga itu mengajak mencoblos nama Eko Hendro Purnomo yang merupakan nama asli Eko Patrio, di kertas suara nantinya.
Eko juga tampak mengajak warga mencoblos dirinya dengan menggunakan alat peraga berupa kertas suara.
Baca juga: Profil Eko Patrio yang Bagi-bagi Sembako ke Warga Sembari Berkampanye Minta Dipilih

Baca juga: Politisi Partai Nasdem Soroti Kenaikkan Bahan Pokok Jelang Ramadan Bikin Susah Rakyat
"Bukan coblos partai tapi nama?" tanya Eko.
"Eko Hendro Purnomo," kata warga beramai-ramai.
"Tapi jangan pakai foto, gak ada fotonya. Yang dicoblos sekali aja ya, bukan partai tapi nama orangnya," kata Eko.
Dalam video Eko berkali-kali mengingatkan bahwa nama yang dicoblos adalah nama asli dirinya yakni Eko Hendro Purnomo.
Eko juga terekam membagikan sembako berikut flyer bergambar dirinya, dengan nama lengkap dan daerah pemilihan.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menyebut apa yang dilakukan Eko dengan bagi-bagi sembako ke warga di bulan puasa adalah hal yang wajar.

Baca juga: Politikus PDIP Pertimbangkan Polisikan Akun Penyebar Video Viral Bagi-bagi Amplop di Masjid
Menurut Yandri PAN menilai apa yang dilakukan Eko bukan sebagai bentuk kampanye politik.
Karena, kata dia saat ini KPU belum menentikan masa kampanye.
"Belum masuk kampanye. Jadi belum dikatakan kampanye. Gak ada semi kampanye. Dalam UU itu, yang ada kampanye atau tidak kampanye," katanya dalam tayangan Kompas TV.
Untuk bagi-bagi sembako yang dilakukan Eko, Yandri menilai itu hal yang bagus.
"Bagus. Di bulan Ramadan tidak boleh tidak bagi-bagi. Itu pelit namanya. Bagus sekali yang bagi-bagi. Saya mau berbagi," ujarnya.
"Jadi jangan curiga kalau anggota dewan berbagi harus disyukuri. Yang gak boleh itu kalau anggota dewan pelit, itu gak boleh.
"Bawa bendera partai boleh. Saya ke sini kan atas nama partai. Saya gak boleh ke sini, kalau gak pakai partai," katanya.
Sebelumnya video pembagian amplop berlogo partai politik di masjid, viral di media sosial.
Video tersebut dibagikan akun @Aiek_Speechless di twitter. Tampak sejumlah jemaah menerima dengan suka cita amplop berlogo PDIP tersebut sembari berzikir.
Baca juga: VIDEO Rian Ernest, Mantan Politikus PSI Resmi Bergabung Golkar
Selain logo PDIP, amplop juga bergambar 2 kader PDIP. Yakni Plt Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah yang kini menjadi anggota DPR RI dan Ketua DPC PDIP Sumenep, Ahmad Fauzi.
Terkait hal tersebut, anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Said Abdullah mengatakan, dalam video yang tengah viral itu, mengakui bahwa dia bersama dengan pengurus cabang PDIP se-Madura tengah membagikan sembako sebanyak 175.000 ke warga miskin.
Pembagian paket sembako itu dilakukan di salah satu masjid di Sumenep, Madura, pada 24-27 Maret 2023. Sebagian paket sembako dibagikan dalam bentuk uang tunai.
"Namun, akun anonim @PartaiSocmed membuat framing menyudutkan seolah-olah yang bersangkutan (pengurus PDIP) melakukan money politics sehingga melakukan terusan ke Bawaslu RI," kata Said saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/3/2023).
Said mengaku, dirinya bersama para pengurus cabang PDIP se-Madura rutin membagikan sembako dan uang kepada warga fakir miskin.
"Uang itu saya niatkan sebagai zakat mal, dan hal itu rutin saya lakukan setiap tahun sejak 2006 lalu," terang Said.
"Bahkan jika ada rezeki berlebih, malah ingin rasanya kami berzakat lebih banyak menjangkau kaum fakir miskin," imbuhnya.
Adapun soal tuduhan money politics, Said dengan tegas menampik hal tersebut.
Baca juga: Berijalan Bagikan Beasiswa bagi Siswa Difabel dan Buka Lowongan Kerja
“Jadi kalau itu dikesankan money politics, tentu salah alamat. Saya perlu sampaikan seterang-terangnya, setiap reses saya menerima uang reses selaku anggota DPR," kata dia.
Menurut Said, uang itu ia bagikan sepenuhnya ke rakyat dalam bentuk bantuan dan sembako. "Itu bagian dari akuntabilitas publik yang harus saya lakukan," tandas dia.
Said juga menjelaskan alasan mengapa terdapat logo PDIP di amplop yang dibagikannya.
"Kenapa ada logo PDI Perjuangan? Sebab, sebagian kader bergotong royong dan itu juga diniatkan zakat mal," tutur Said.
Said mengatakan, kegiatan tersebut juga dilakukan di luar masa kampanye yang diatur oleh KPU.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Sekretaris KPU Jakarta Dirja Abdul Kadir Ungkap Pekerjaan KPUD Jakarta Belum Selesai |
![]() |
---|
Sempat Khawatir pada Kerawanan, KPU Jakarta Apresiasi Kinerja Polri Amankan Pelaksanaan Pilkada 2024 |
![]() |
---|
DKPP Prihatin Masih Banyak Penyelenggara Pemilu Tidak Netral di Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Kabupaten Bekasi Rilis Laporan Akhir Pengawasan Pemilu 2024, Ini Hasilnya |
![]() |
---|
Gugatan Kader PKB Calon Anggota DPR Terpilih yang Dipecat Cak Imin Dikabulkan Bawaslu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.