Pencabulan

Kenal di Medsos, Bocah Kelas 5 SD di Trenggalek Pacaran dengan Pemuda, Dua Kali Disetubuhi di Pantai

AS (19) tega mencabuli hingga menyetubuhi T (12) sebanyak dua kali saat keduanya kencan di Pantai Konang.

Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Feryanto Hadi
Surya Malang/Sofyan Arif Candra
AS (19) pelaku pencabulan anak di bawah umur diamankan Satreskrim Polres Trenggalek 

ZZ sempat menghadiri pertemuan antara sang ustaz, korban, dan keluarganya. Saat disumpah sang ustaz mengakui perbuatannya.

"Korban histeris mungkin trauma dengan kejadian yang sempat menimpa mereka," katanya.

ZZ mengatakan, kejadiannya terjadi tiga tahun lalu saat dua korban berinisial NN dan YY masih berusia 16 tahun.

Saat ini dua korban warga Sukaluyu ini sudah berusia 19 tahun.

Baca juga: Cerita Lengkap Bu Sekdes di Brebes Mesum di Balai Desa, Tak Sadar Diintip dan Direkam dari Jendela

Saat itu sang ustaz yang sudah mempunyai seorang istri dan seorang anak ini menjadikan rumahnya sebagai tempat mengaji.

"Jadi awalnya si korban itu mau dijodohin berkali-kali bahkan ada yang mau ngelamar tapi dia tetap menolak, sehingga menjadi bingung keluarga. Keluarga lalu betanya-tanya ada apa kenapa sampai menolak setiap lamaran laki-laki yang menginginkan untuk menikahi dia tiba-tiba dia curhat," ujar ZZ.

ZZ mendengar cerita sang korban bahwa pelecehan seksual terjadi yang dilatarbelakangi ada ritual semacam menurunkan ilmu lalu korban dimandikan dan diperlakukan tidak senonoh.

"Setelah terungkap itu sontak memancing emosi masyarakat dan saat itu masyarakat mengusir si pelaku namun setelah si pelaku pergi dari kampung ini, dia dihubungi lagi untuk datang dan mengakui di hadapan masyarakat terhadap perbuatannya," katanya.

Dalam pertemuan itu pelaku juga mengakui dan bukan hanya satu orang itu bahkan dua orang muridnya yang diperlakukan seperti itu.

"Saya melihat untuk melapor ke polisi mungkin masih dalam menimbang-nimbang ya mengingat si korban dengan pelaku itu ada hubungan kekerabatan begitu," ujar ZZ.

Warga geruduk rumah guru ngaji

Akibat ulah sang guru ngaji, warga pun geram.

Warga ramai-ramai mengeruduk rumah terduga pelaku.

Beruntung aparat setempat sigap melakukan penjagaan di lokasi, sehingga tidak terjadi tindakan anarkis.

Meski demikian, suasana pengepungan sempat mencekam.

Baca juga: Modus Guru Ngaji di Depok Cabuli Belasan Santriwati, Dibekap di Ruangan Kosong hingga Kamar Mandi

Sang guru ngaji tak berani menampakkan batang hidungnya ke hadapan warga.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved