Pemilu 2024

Mengenal Mpok Wilma, Caleg Dapil 7 DKI Jakarta, Dosen FISIP UI Jebolan Kampus Ternama di Rusia

Grevilma Kurniati Pertiwi atau Mpok Wilma adalah calon legislatif DPRD DKI Jakarta dari Partai NasDem

Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Feryanto Hadi
Dok pribadi
Grevilma Kurniati Pertiwi atau Mpok Wilma, bakal calon legislatif DPRD DKI Jakarta dari Partai NasDem 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Mpok Wilma prihatin dengan rendahnya keterwakilan perempuan di parlemen.

Fakta tersebut berimbas terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender dan kurangnya kemampuan untuk merespon masalah utama yang dihadapi oleh perempuan di Indonesia.

Itu kalimat pembuka perempuan bernama lengkap Grevilma Kurniati Pertiwi mengawali perbincangan mengenai motivasinya mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta. 

Berasal dari latar belakang aktivis sosial sekaligus akademisi, Mpok Wilma terdorong berkontribusi langsung untuk meningkatkan keterwakilan perempuan.

"Saat ini partisipasi perempuan Indonesia masih di bawah 30 persen. Pentingnya peningkatan partisipasi perempuan adalah agar pengambilan keputusan politik menjadi lebih akomodatif dan substansial terhadap isu terkait," ujar Mpok Wilma saat berbincang dengan Warta Kota di Jakarta, Senin (6/3/2023)

Baca juga: Nasdem Apresiasi PKS Gencar Kampanyekan Anies Baswedan Capres 2024

"Selain itu, menguatkan demokrasi yang senantiasa memberikan gagasan terkait perundang-undangan yang pro perempuan dan juga anak, khususnya di ruang publik," imbuh None Jakarta 2007.

Ingin terjun ke politik sebagai legislator, mau tidak mau Mpok Wilma harus bergabung dengan partai politik.

Banyaknya partai politik, membuat Mpok Wilma harus benar-benar selektif.

Syarat utamanya, harus sesuai dengan visi-misinya.

Lebih penting dari itu, visi-misi partai yang akan dipilihnya benar-benar terimplikasi secara nyata, bukan sekadar jargon.

Partai Nasdem akhirnya menjadi perahu bagi Mpok Wilma melayari cita-cita untuk berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat melalui jalur politik. 

Baca juga: SBY Izinkan AHY Ikuti Jejak Ketum Partai NasDem Surya Paloh Mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024

"Saya melihat Nasdem yang pada awal berdirinya adalah sebuah ormas yang merupakan pecahan dari Golongan Karya, sehingga banyak politisi senior maupun tokoh publik khususnya jurnalis-jurnalis senior dari MetroTV dan Media Indonesia yang ada di dalamnya. Hal ini tentu merupakan fondasi yang sangat baik bagi Nasdem ketika selanjutnya bertransformasi menjadi sebuah Partai Politikm" terang Mpok Wilma.

Singkatnya, selain dari visi misi, Mpok Wilma memilih NasDem karena partai itu diisi orang-orang kompeten.

Aset yang berkompeten tersebut juga diselaraskan dengan pergerakan Nasdem yang setia mengusung tema Restorasi Indonesia hingga saat ini," katanya.

Hal ini dapat menjadi indikator dari sebuah konsistensi untuk memperjuangkan kembali keberadaan idealisme di tengah apatisme publik terhadap politik. Partai NasDem ingin memperjuangkan idealisme kehidupan kebangsaan yang jauh lebih penting dari kepentingan pribadi, kelompok dan bahkan partai itu sendiri," Mpok Wilma menambahkan.

Di sisi lain, NasDem dinilai partai yang perduli dengan kaum perempuan.

"Tentunya sebagai wanita Indonesia yang tujuan utamanya adalah memperjuangkan kemajuan dan kesejahteraan kaumnya, maka komposisi anggota perempuan dalam struktur partai juga menjadi pertimbangan saya."

"Sejak awal Nasdem resmi menjadi partai politik, hal ini sudah dipenuhinya dengan memiliki lebih dari 30 persen fungsionaris perempuan dan data pada Pemilu 2019 yang lalu menunjukkan jumlah anggota dewan perempuan dari Partai Nasdem menduduki posisi terbanyak dibandingkan dengan partai politik lainnya."

Baca juga: Sosok Cawapres Diusung Partai NasDem, Surya Paloh Sebut Keputusan Ada di Tangan Anies Baswedan

Baca juga: Terjun ke Panggung Politik, Verrell Bramasta Siap Jadi Caleg dan Ikut Pemilihan Legislatif 2024

Lima isu prioritas

Mpok Wilma telah pengalaman 20 tahun berkecimpung langsung terjun ke masyarakat pra sejahtera, khususnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Jauh sebelum tertarik menjadi caleg, Mpok Wilma sudah menyoroti berbagai isu di masyarakat.

Perkenalannya dengan dunia sosial dan volunteerism diawali dengan menjadi perwakilan provinsi Jakarta dalam program Youth Exchange Indonesia Kanada, dimana program ini memiliki fokus akan isu SDGs dan youth leadership.

Selama program tersebut Mpok Wilma banyak belajar bagaimana sistem politik di negara barat, bagaimana proses pembuatan kebijakan publik dalam sebuah negara welfare state dan sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah lokal dan private sectors.

Di tahun 2014, Mpok Wilma kembali mengambil program master ilmu politik di salah satu universitas negeri terbaik di Rusia (St Petersburg State University / SPBGU), yang tentunya memberikannya banyak perspektif baru khususnya pemikiran-pemikiran sosialis yang menjadi akar dari politik di Eropa Timur.

"Tahun 2015 saya membentuk yayasan sosial sendiri bernama Dobri Narod Indonesia (diambil dari bahasa rusia) dengan fokus kegiatan dlm bidang pangan, lingkungan hidup, pendidikan dan kesehatan. Kegiatan yayasan dilakukan hingga ke pelosok nusantara," kisah Mpok Wilma, yang sejak tahun 2012 sudah mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Berbagai pengalaman di atas digunakan sebagai modal berharga Mpok Wilma ketika nantinya terjun langsung menjadi anggota dewan.

"Penerapan dari setiap langkah dan kebijakan saya sebagai legislator tentunya sudah didasari dengan fondasi ilmu yang tepat dan sesuai, dan ditambah dengan pengalaman selama dua dekade saya menjadi aktivis sosial. Sehingga formulasi kebijakan yang dihasilkan diharapkan dapat efektif menyasar persoalan masyarakat," terangnya.

Setidaknya, ada lima isu prioritas yang menjadi fokus perjuangan Mpok Wilma ketika kelak terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta.

Dua isu akan fokus kepada anak muda atau Gen Z, yakni isu kerusakan lingkungan dan isu kesehatan. 

Sedangkan tiga isu lainnya akan dia fokuskan kepada permasalahan perempuan, yakni peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, peningkatan peran ibu dalam pendidikan anak dan enurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Persaingan ketat di Dapil

Mpok Wilma kini tercatat sebagai bacal calon legislatif DPRD DKI Jakarta Dapil 7 Partai NasDem.

Dapil 7  ini meliputi Kecamatan Pesanggrahan, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Cilandak dan Setiabudi.

"Ini adalah dapil yang berat," celetuk Mpok Wilma.

Mpok Wilma menyebut, di dapilnya, ia harus berhadapan dengan banyaknya petahana yang kembali maju.

Selain itu, wilayah-wilayah di Dapil 7 memiliki komposisi demografis dan karakteristik masyarakat yang keberagamannya cukup tinggi, sehingga membuat para caleg baru harus pintar mengatur strategi pendekatan yang paling efektif di masyarakat.

Meski persaingan diprediksi akan ketat, Mpok Wilma tak lantas berkecil hati, apalagi menyerah.

Tak kenal maka tak sayang, demikian ungkapan yang membuat Mpok Wilma berusaha mendekati masyarakat untuk memperkenalkan diri.

Mpok Wilma mencoba mendekatkan diri secara emosional kepada warga.

Bentuk-bentuk pendekatan yang dilakukan Mpok wilma kepada konstituen berupa kegiatan yang dapat membangun kedekatan secara personal.

Seperti menghadiri langsung acara yang diadakan tokoh masyarakat setempat.

"Acara tidak hanya berupa hajatan, tetapi juga jika ada yang sakit atau musibah dukacita, saya ikut datang dan berkontribusi sebagai aksi nyata dari rasa peduli dan sayang ke masyarakat," tuturnya

Selain itu, juga rutin mengadakan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan bagi orang tua, perempuan, anak dan remaja, dengan mendatangkan dokter spesialis yg akan melakukan pemeriksaan secara gratis.

Kegiatan untuk para Gen Z berupa kompetisi olahraga dan talkshow isu-isu hangat terkini di sejumlah kafe di daerah strategis di jakarta selatan.

Profil singkat Mpok Wilma

Pendidikan

2017-now: Doctoral Candidate in Political Science, Faculty of Social and Political Science, University of Indonesia

2014-2016: Master Degree majoring in Politics, Faculty of Social and Political Science, St Petersburg State University, Russia

2011-2012: Master Degree majoring in European Studies (International Relations), Graduate School, University of Indonesia

2008–2010: Bachelor Degree majoring in Comparative Politics, Faculty of Social and Political Science, University of Indonesia

2004-2008: Associate Degree majoring in Public Relations, Faculty of Social and Political Science, University of Indonesia

2001-2004: SMU 78 Jakarta

Pengalaman 

2006 – 2007 : Representative for Indonesia – Canada Youth Exchange Program

2007: The Ambassador for Jakarta Tourism Board (Abang None Jakarta)

2012-2013: Supervisor of Youth Leader in Action – International Community Development Program, Canada World Youth

2013-2014: Assistant lecture at Graduate School University of Indonesia

2014-now: Lecturer at International Relations Dept, Political Science Dept and Graduate School of European Studies, University of Indonesia

2006 – now: Social worker / volunteer / founder of Dobri Narod Indonesia (a registered non profit organization in Indonesia)

Minat

Socializing, Good Movies, Culinary, News Papers, Traveling, Community Development, Food Security, Humanitarian act and Politics

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved