Pemilu 2024
Politisi Golkar Tegas pada Pers, Minta tak Komersial dan Berpihak saat Pemilu 2024
Politisi Golkar di Kabupaten Bogor Jaro Ade minta pers atau media netral saat Pemilu 2024, tidak berpihak karena prsoalan komersial.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Politisi Partai Golkar asal Kabupaten Bogor Jaro Ade atau Ade Ruhandi berharap pers atau wartawan menjadi garda terdepan dalam menciptakan Pemilu berkualitas pada 2024.
"Tahun 2024 mendatang merupakan tahun politik. Saya berharap pers semakin berwibawa, jujur dan berdidikasi agar bisa menciptakan para pemimpin berkualitas," kata Jaro Ade, Selasa (28/2/2023).
Menurut Ade, pers akan berada di pusaran pemilihan umum (Pemilu), baik itu Pilpres, Pileg, Pilbup Bogor maupun Pilgub Jawa Barat pada 2024 nanti.
"Tantangan pers atau wartawan di tahun politik yaitu bagaimana insan pers memahami posisinya dalam pemilihan," ungkap mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor ini.
Dalam konteks kontestasi pemilihan pemimpin yang berkualitas, lanjut Ade, penting bagi publik akan kehadiran pers yang berwibawa, jujur dan berdedikasi.
"Masyarakat membutuhkan informasi yang nyata atau faktual sehingga dapat mengetahui kualitas calon atau bakal pemimpinnya kedepan," kata Jaro Ade.
Baca juga: Golkar DKI Targetkan Masuk 5 Besar Suara Pemilu di Jakarta Agar Bisa Calonkan Ahmed Zaki di Pilgub
Sebagai lembaga publik, Ade berharap pers harus profesional dan tegak lurus.
Terlebih sebagai pilar demokrasi yang ujungnya berkontribusi terhadap kualitas dan nilai demokrasi tersebut.
"Peran wartawan sangat penting, pasti banyak intervensi kepentingan sehingga penting bagi lembaga pers memegang norma tanpa harus merasa terikat dan tidak independen," ucapnya.
"Nilai, norma maupun etika adalah sandaran bagi lembaga untuk menghasilkan sebuah output yang optimal," terang Jaro Ade.
Baca juga: Politisi Golkar di Karawang Senang Ridwan Kamil Gabung, Yakin Ada Lonjakan Suara saat Pemilu 2024
Ia minta agar pers tidak terjebak pola pragmatis. Sebab jika pers sudah masuk pada pola pragmatis dan komersial, maka tinggal tunggu saatnya kehancuran kualitas demokrasi tersebut.
"Pers tidak akan bisa menyuguhkan informasi yang jujur adil dan terarah jika didominasi kepentingan komersial," ujarnya.
"Terkadang kebenaran informasi tergadaikan sehingga publik disuguhkan pada opini subjektif yang menyesatkan, yang ujungnya publik bingung dan salah dalam menentukan pilihan," tandas Jaro Ade.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Sekretaris KPU Jakarta Dirja Abdul Kadir Ungkap Pekerjaan KPUD Jakarta Belum Selesai |
![]() |
---|
Sempat Khawatir pada Kerawanan, KPU Jakarta Apresiasi Kinerja Polri Amankan Pelaksanaan Pilkada 2024 |
![]() |
---|
DKPP Prihatin Masih Banyak Penyelenggara Pemilu Tidak Netral di Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Kabupaten Bekasi Rilis Laporan Akhir Pengawasan Pemilu 2024, Ini Hasilnya |
![]() |
---|
Gugatan Kader PKB Calon Anggota DPR Terpilih yang Dipecat Cak Imin Dikabulkan Bawaslu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.