Pemilu 2024
Dipecat PPP, Anak Haji Lulung Mulai Safari Politik-Jalin Silaturahim dengan Tokoh Tionghoa Ibu Kota
Dipecat PPP, Anak Haji Lulung Mulai Safari Politik-Jalin Silaturahim dengan Tokoh Tionghoa Ibu Kota: Teman-teman dari almarhum
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pasca dipecat PPP dan resmi menjadi kader DPW Partai NasDem DKI Jakarta, Guruh Tirta Lunggana mulai bersafari politik.
Kali ini, anak Haji Lulung atau Abraham Lunggana ini mengunjungi Vihara Hok Tek Tjeng Sin di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa (21/2/2023).
Kedatangannya untuk menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-143 vihara sekaligus menjaga silaturahmi dengan tokoh Tionghoa Ibu Kota kolega sang ayah.
“Kedatangan saya ke sana untuk memenuhi undangan dari pihak vihara, kebetulan panitia acara itu adalah teman-teman dari almarhum,” ujar Tirta pada Selasa (21/2/2023).
Baca juga: Kecewa, Ini Pesan Clara untuk Mantan yang Gadaikan BPKB hingga Mobil Mewahnya Ditarik Debt Collector
Baca juga: Kecewa, Ini Pesan Clara untuk Mantan yang Gadaikan BPKB hingga Mobil Mewahnya Ditarik Debt Collector
Tirta mengatakan, kedatangannya ke sana tidak sendirian tapi bersama kolega politiknya, Riano P Ahmad yang juga menjadi Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi.
Diketahui, mereka telah hijrah dari DPW PPP DKI Jakarta ke Partai NasDem DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Sebelum wafat, kata Tirta, almarhum sempat berpesan kepadanya untuk menjaga hubungan baik dengan para tokoh lintas agama termasuk tokoh masyarakat.
Hal ini berkaca pada masyarakat Jakarta yang sangat heterogen, sehingga menjaga kerukunan merupakan hal yang utama.
Baca juga: Jokowi Hujan-hujanan Tinjau Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung, Aktivis JIL Nyinyiri Anies
Baca juga: Kecewa Soal Pembubaran Ibadah di Gereja Kristen Lampung, Nikita Mirzani Ungkit Adzan & Pengajian
“Almarhum sering berpesan kepada saya untuk sering-sering bersilaturahim dengan para ulama, tokoh masyarakat maupun pemuka agama lain. Bagaimanapun juga, mereka adalah warga Jakarta yang mana aspirasi mereka perlu didengar dan diperjuangkan,” katanya.
Tirta juga mengucapkan selamat kepada para panitia acara yang menggelar kegiatan tersebut dengan meriah.
Dia berharap peringatan itu dapat digelar rutin setiap tahun, karena dapat membuktikan bahwa warga Jakarta memiliki toleransi yang baik.
“Acara-acara kayak gini menurut saya sangat baik untuk dilaksana rutin, seperti umat Islam yang menggelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad dan umat Kristiani yang menggelar Natal. Jadi bisa tergambar, Jakarta itu memiliki toleransi yang baik di tengah masyarakat yang majemuk,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Tirta mengaku telah ditetapkan sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) dari Partai NasDem DKI pada Pemilu 2024.
“InsyaAllah maju (caleg) lagi kalau diberikan kepercayaan oleh masyarakat Jakarta,” ucapnya.
Diketahui, acara itu dihadiri oleh para kolega almarhum Haji Lulung yakni Lucas Tjang selaku Ketua Pelaksana dan Lay Jie Phen sebagai Wakil Ketua Pelaksana.
Sedangkan Apaw, Djong Siauw Kang dan Djong Siauw Khiang sebagai Dewan Pembina Vihara Hok Tek Tjeng Sin. (faf)
Pecat Ulama dan Habaib, Perolehan Suara PPP Diprediksi Anjlok
Kursi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Parlemen Kebon Sirih, Jakarta Pusat terancam anjlok.
Pemicunya, karena pemecatan para ulama dan habaib di Majelis Syariah DPW PPP DKI Jakarta, termasuk pemberhentian Guruh Tirta Lunggana dari posisi Ketua DPW PPP DKI Jakarta.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, kegaduhan yang terjadi di PPP bisa berimplikasi pada suara partai Ka’bah tersebut.
Hal ini disebabkan keputusan Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Muhammad Mardiono yang memberhentikan para ulama dan habaib di Majelis Syariah DPW PPP DKI Jakarta.
Diketahui para ulama dan habaib itu berhubungan baik dengan almarhum Abraham Lunggana alias Haji Lulung, yang memiliki banyak massa.
Baca juga: Hijrahnya Guruh Tirta Lunggana dari PPP Diyakini jadi Solusi untuk Hadapi Pileg 2024
Adapun Haji Lulung merupakan politisi kawakan yang mampu membawa PPP meraup 10 kursi di Kebon Sirih, sehingga mendapat jatah kursi Wakil Ketua DPRD pada 2014-2019 lalu.
Sebagai gambaran saat Haji Lulung hijrah dari PPP ke PAN jelang Pemilu 2019 lalu.
Saat itu perolehan kursi PAN melonjak hingga sembilan orang dan berhak mengisi kursi Wakil Ketua DPRD, sedangkan PPP hanya lolos satu orang.
“Kalau dilihat konstruksi itu, kelihatannya iya (suara anjlok) karena Haji Lulung sudah nggak ada, lalu digantikan oleh Tirta dan dia juga dipecat dari Ketua DPW PPP. Kelihatannya akan berdampak besar terhadap PPP DKI, jangan-jangan PPP tidak dapat kursi,” kata Ujang pada Minggu (12/2/2023).
Menurutnya, kasus ini cukup berbahaya bagi PPP sendiri dalam menghadapi Pemilu 2024 nanti.
Apalagi PPP merupakan salah satu partai Islam yang besar dan terlama eksis di Tanah Air.
“Partai Islam terlama itu mestinya harus menjaga persatuan dan kesatuan, serta konsolidasi agar bisa lolos ke DPRD dan Senayan sehingga kursinya bisa terjaga, bahkan mungkin bisa bertambah,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
Baca juga: Tirta Lunggana Diyakini Dipecat dari PPP karena Dukung Anies Baswedan Maju Capres 2024
Kata Ujang, konflik yang berkepanjangan akan memicu hilangnya kepercayaan masyarakat. Namun persoalan ini tidak dapat dihindari karena adanya perbedaan sikap politik antara DPW PPP DKI Jakarta dan DPP PPP soal figur Capres 2024 mendatang.
“Ini soal Pilpres dan soal beda dukungan di internal PPP yang membuat PPP terjadi titik perpecahan antara sesama kadernya. Itu sangat merugikan PPP dalam menghadapi Pemilu 2024,” ucapnya.
“Tidak ada kemenangan yang dihasilkan dari perpecahan, tapi kemenangan dihasilkan dari pesatuan dan kesatuan,” lanjutnya.
Ujang berkata, PPP DKI Jakarta mulai mengalami perpecahan sejak pemecatan Tirta Lunggana dari Ketua menjadi Sekretaris DPW PPP DKI Jakarta.
Dibanding mengganti posisi Tirta, sebaiknya PPP fokus melakukan konsolidasi internal untuk memenangkan Pemilu 2024 mendatang.
“Tetapi yang terjadi banyak mengalami konflik internal soal dukungan pencapresan itu karena DPP menginginkan ke Ganjar Pranowo sedangkan arus bawah terutama pengurus daerah mendukung Anies Baswedan,” jelas Ujang.
Jika polemik ini terus berlanjut, ucap dia, PPP juga terancam tidak lolos di Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.
Apalagi batas ambang parlemen atau parliamentary threshold (PT) Pemilu 2024 nanti sebesar empat persen, sebagaimana UU Nomor 7 tahun 2016 tentang Pemilu.
“PPP harusnya menjaga stabilitas internal agar kondusif, dan satu arah dan satu kebijakan, dan bisa dibicarakan antarkader soal dukungan itu. Tapi kayaknya soal dukungan Pilpres itu menghadirkan titik-titik perpecahan di internal PPP, ada yang ke Ganjar dan ada yang ke Anies,” ungkapnya.
Diketahui, Guruh Tirta Lunggana dan Wakil Ketua DPW PPP DKI Jakarta Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Riano P Ahmad telah mengajukan surat pengunduran diri sebagai kader DPW PPP DKI Jakarta, Jumat (3/2/2023) lalu.
Surat mereka ditujukan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono.
Surat yang dibubuhkan materai Rp 10.000 dan ditandatangani keduanya itu menerangkan bahwa mereka berhenti dari keanggotaan PPP mulai 3 Februari 2023.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya menyatakan berhenti dari anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) per tanggal 3 Februari 2023. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sadar dan tidak ada paksaan dari pihak manapun untuk dapat digunakan semestinya,” demikian surat mereka yang dikutip pada Sabtu (4/2/2023).
Sebelumnya, Tirta juga dicopot dari kursi Ketua DPW PPP DKI Jakarta melalui SK Nomor 0790/SK/DPP/W/I/2023 tentang Pengesahan Perubahan Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Provinsi DKI Jakarta Masa Bakti 2021-2026.
Bahkan para ulama dan habaib yang masuk dalam Majelis Syariah DPW PPP DKI Jakarta diberhentikan secara sepihak.
Mereka yang dicopot adalah KH. Munawir Aseli, KH. Mahfud Asirun, KH. Nursofa Tohir, Habib Idrus Jamalulail, Habib Ahmad bin Hamid Al Aydid, Habib Abdurahman Ahmad Al Habsyi, dan KH. Ibrahim Karim.
“Ya, betul saya sudah menyerahkan surat pengunduran diri ke DPP PPP sejak 3 Februari kemarin. Saya menyatakan pamit dan undur diri dari PPP,” kata Tirta saat dikonfirmasi pada Sabtu (4/2/2023) malam.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Sekretaris KPU Jakarta Dirja Abdul Kadir Ungkap Pekerjaan KPUD Jakarta Belum Selesai |
![]() |
---|
Sempat Khawatir pada Kerawanan, KPU Jakarta Apresiasi Kinerja Polri Amankan Pelaksanaan Pilkada 2024 |
![]() |
---|
DKPP Prihatin Masih Banyak Penyelenggara Pemilu Tidak Netral di Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Kabupaten Bekasi Rilis Laporan Akhir Pengawasan Pemilu 2024, Ini Hasilnya |
![]() |
---|
Gugatan Kader PKB Calon Anggota DPR Terpilih yang Dipecat Cak Imin Dikabulkan Bawaslu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.