Warta Wiki

Warta Wiki : Ketua DPW Perindo DKI Jakarta Pernah Jadi Joki Tugas Kuliah demi Bantu Keluarga

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo DKI Jakarta Effendi Syahputra pernah menjadi joki tugas kuliah demi membantu perekonomian keluarga.

Warta Kota/Yulianto
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo DKI Jakarta Effendi Syahputra di kantor DPP Perindo, Menteng, Jakarta Pusat ternyata pernah menjadi joki tugas kuliah demi untuk membantu perekonomian keluarga. 

WARTAKOTALIVE.COM, MENTENG - Hidup sejatinya adalah perjuangan. Semangat berjuang pantang menyerah itu pula yang menjadi pelecut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo DKI Jakarta Effendi Syahputra dalam menggapai impian yang dicita-citakan.

Sedari kecil, pria kelahiran tahun 1979 itu ditempa kehidupan yang tak mudah dijalani. Ia harus berpindah-pindah tempat tinggal mengikuti sang ayah yang bekerja di Bank Indonesia (BI).

Effendi Syahputra menghabiskan masa kecil bersama dengan teman sebayanya di Lhokseumawe, Aceh dan Medan, Sumatera Utara.

Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Negeri No. 13, Lhokseumawe, Aceh pada tahun 1985 sampai 1991.

Melanjutkan sekolah menengah pertama di SLTP Negeri 1 Lhokseumawe, Aceh pada tahun 1991-1994.

Tumbuh dan berkembang hingga remaja di sebuah provinsi yang dijuluki Serambi Mekkah itu, membuat Effendi merasakan banyak pengalaman berharga. Salah satunya, tentang keberagaman.

Baca juga: Targetkan Double Digit, Hary Tanoe Lantik Eks Pangdam Brawijaya Jadi Ketua DPW Partai Perindo Jatim

"Lahir di Manado, lalu masa kecil itu banyak di Aceh. Aceh kan mayoritas muslim sedangkan ibu saya dahulunya kristiani, karena kan orang Sulut banyak kristianinya jadi saya hidup di dalam keberagaman. Kalau ingat waktu kecil dulu saya ikut lebaran dan natal menikmati masa kecilnya dengan keberagaman dan saya mensyukuri itu," ucap Effendi saat ditemui Wartakotalive.com, di kantor DPP Partai Perindo, Menteng, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Lulus pada tahun 1994, pria yang gemar olahraga sepak bola ini melanjutkan pendidikannya di SMU Harapan Medan, Sumatera Utara. Setelah lulus sekolah, dirinya berniat menempuh pendidikan ke perguruan tinggi.

Berbekal keinginan untuk membantu orang lain, berjuang melawan ketidakadilan, dan membela orang yang tidak bersalah sehingga memantapkan hatinya untuk memilih fakultas hukum di Universitas Sumatera Utara (USU).

Baru memulai kehidupan sebagai anak kuliah, Effendi harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Di mana pada tahun 1998 perekonomian keluarganya menurun drastis.

"Membuat kami sekeluarga hidup sulit, tidak ada uang tabungan, akhirnya saya kerja sambil kuliah dengan membuat paper atau tugas teman lain yang malas mengerjakan. Dari situ lah saya mempunyai penghasilan sendiri," jelas dia.

Baca juga: Resmikan Koperasi dan Bagikan Gerobak di Karawang, TGB: Partai Perindo Ingin Sejahterakan Rakyat

"Saya jadi belajar untuk lebih kerja keras lagi karena jadi tumpuan keluarga dan saya merupakan anak laki satu-satunya dan saat itu menjadi cambukan diri saya dan jadi titik terendah dalam hidup saya," tambah dia.

Berangkat dari hal tersebut, membulatkan tekad Effendi untuk terus berjuang agar dapat menjadi Advokat.

Masih haus akan ilmu hukum, ia melanjutkan Master Hukumnya di bidang Litigasi di Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 2012.

Anak dari pasangan Rusli dan Lusi ini ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan pergerakan kampus di era 1998, pernah menjadi Sekjen Pengurus Pusat United Indonesia, kelompok fans pecinta klub Manchester United yang menjadi Klub Sepakbola idolanya selain PSMS Medan di Indonesia.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved