Breaking News

Gempa Bumi

2 WNI Jadi Korban Tewas Gempa Turki, Seorang Ibu dan Anaknya Berusia 1 Tahun, Mayat Tertimbun Puing

Dua WNI menjadi korban tewas dalam gempa di Turki. Dua WNI itu seorang ibu Nia Marlinda dan anaknya berusia 1 tahun

AP PHOTO/MAHMUT BOZARSAN
Petugas penyelamat dan tim medis berusaha menemukan warga yang terjebak di bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di Diyarbakir, Turki, Senin (6/2/2023). Dua warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan tewas akibat gempa dahsyat magnitudo 7,7 yang mengguncang Turki.Kedutaan Besar RI (KBRI) Turki di Ankara melaporkan WNI bernama Nia Marlinda asal Bali meninggal dunia bersama keluarganya yang terdiri dari satu anak dan suami warga negara Turki. Mereka meninggal dunia setelah tertimpa puing-puing bangunan di Kahramanmaras, Turki. 

Korban Tewas 11 Ribu

Korban tewas akibat gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah pada Senin terus bertambah.

Dalam data terbaru kedua pemerintah, Rabu, (8/2/2023), korban tewas telah menyentuh angka 11 ribu,

Mengutip AFP, para pejabat dan petugas medis mengatakan 8.574 orang tewas di Turki dan 2.662 di Suriah akibat gempa berkekuatan 7,8 pada Senin. Ini membuat totalnya menjadi 11.236 jiwa.

Baca juga: Kisah Haru Seorang Bocah Berusia 7 tahun Rela Melindungi Kepala Adiknya Dari Runtuhan Gempa Turki

Dari jumlah itu, telah terdapat Warga Negara Indonesia (WNI) yang ikut menjadi korban jiwa. Tercatat, ada 2 WNI yang tewas bernama Nia Marlinda asal Bali dan anaknya yang berusia 1 tahun.

Saat gempa terjadi, diketahui Nia berada di Kahramanmaras dan tinggal bersama suaminya yang merupakan Warga Negara Turki.

"Kolonel Amir, Atase Pertahanan RI KBRI Ankara, yang memimpin Tim Evakuasi ke Kahramanmaras telah memastikan pemulasaraan almarhumah dan KBRI telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada keluarga almarhumah. Almarhumah dan keluarga akan dimakamkan hari ini di Kahramanmaras," tulis keterangan resmi KBRI Ankara. 

Turki diguncang gempa M 7,8 pada Senin dini hari waktu setempat. Gempa tersebut berpusat di 30 km Barat kota Gaziantep, yang berpenduduk 2 juta orang, dengan kedalaman 18 km. Setelah guncangan pertama terjadi, muncul gempa susulan dengan kekuatan yang lebih kecil.

Baca juga: Beginilah Tim Penyelamat Korban Gempa Turki Mencari Korban Diantara Reruntuhan Bangunan

Guncangan gempa dilaporkan terasa hingga Mesir, Yunani, Siprus, dan Georgia. Bahkan, Italia pun sempat menyalakan tanda peringatan tsunami di sekitar wilayah bibir pantai Laut Tengah.

Sejauh ini, Ankara telah meminta bantuan internasional untuk membantu evakuasi dan pemulihan pasca gempa. Selain itu, periode darurat bencana juga telah diaktifkan selama tiga bulan kedepan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga telah mendarat di Kahramanmaras untuk memantau proses pencarian dan penyerahan bantuan. Selain di Kahramanmaras, Erdogan juga akan melakukan pemantauan di Provinsi Hatay.(bum)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

 

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved