Gempa Bumi
2 WNI Jadi Korban Tewas Gempa Turki, Seorang Ibu dan Anaknya Berusia 1 Tahun, Mayat Tertimbun Puing
Dua WNI menjadi korban tewas dalam gempa di Turki. Dua WNI itu seorang ibu Nia Marlinda dan anaknya berusia 1 tahun
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Dua warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan tewas akibat gempa dahsyat magnitudo 7,7 yang mengguncang Turki.
Kedutaan Besar RI (KBRI) Turki di Ankara melaporkan WNI bernama Nia Marlinda asal Bali meninggal dunia bersama keluarganya yang terdiri dari satu anak dan suami warga negara Turki.
Mereka meninggal dunia setelah tertimpa puing-puing bangunan di Kahramanmaras, Turki.
Dubes RI untuk Turki, Lalu M Iqbal dalam tayangan di Kompas TV, Rabu (8/2/2023) mengatakan WNI yang menjadi korban tewas adalah Nia Marlinda dan anaknya yang berusia satu tahun.
"WNI atas nama Nia Marlinda asal Bali dan seorang anaknya berusia satu tahun serta suami Warga Negara Turki di Kahramanmaras ditemukan meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan," kata Lalu.
"Jadi yang meninggal di Kahramanmaras adalah satu ibu WNI dan satu orang anak usia satu tahun," ujarnya.
Baca juga: Darurat Gempa Turki Makan Ribuan Korban Jiwa, MER-C Bakal Kirim Relawan Medis Indonesia
"Karena aturannya kan anak di bawah 18 tahun otomatis boleh pegang paspor Indonesia atau kewarganegaraan ganda. Jadi hitungannya 2 WNI yang meninggal dunia," lanjutnya.
Untuk diketahui, sesuai UU No. 12/2006 tentang Kewarganegaraan RI, anak kewarganegaraan ganda, dinyatakan kewarganegaraan Indonesia hingga maksimal usia 21 tahun.
Nia Marlinda diketahui berasal dari Bali. Nia Marlinda ditemukan di bawah reruntuhan.
Baca juga: Terjadi Kilatan Saat Gempa Turki, Benarkah Dari HAARP? BMKG Ungkap Faktanya
"1 WNI atas nama Nia Marlinda asal Bali dan seorang anak berusia 1 tahun serta suami WN Turki di Kahraman Maras ditemukan meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan," kata Lalu M Iqbal.
Tim Evakuasi telah melakukan pemulasaraan terhadap jenazah Nia Marlinda.
KBRI juga sudah berkomunikasi dengan keluarga korban.
Baca juga: World Zakat and Waqf Forum Serukan Lembaga Zakat dan Wakaf Sedunia Bantu Korban Gempa Turki
"Kolonel Amir, Atase Pertahanan RI KBRI Ankara, yang memimpin Tim Evakuasi ke Kahramanmaras telah memastikan pemulasaraan almarhumah dan KBRI telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada keluarga almarhumah," tuturnya.
Jenazah Nia Marlinda akan dikebumikan pada Rabu hari ini. Nia akan dikebumikan di Kota Kahramanmaras, Turki.
"Almarhumah dan keluarga akan dimakamkan hari ini di Kahramanmaras," ujarnya.
Korban Tewas 11 Ribu
Korban tewas akibat gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah pada Senin terus bertambah.
Dalam data terbaru kedua pemerintah, Rabu, (8/2/2023), korban tewas telah menyentuh angka 11 ribu,
Mengutip AFP, para pejabat dan petugas medis mengatakan 8.574 orang tewas di Turki dan 2.662 di Suriah akibat gempa berkekuatan 7,8 pada Senin. Ini membuat totalnya menjadi 11.236 jiwa.
Baca juga: Kisah Haru Seorang Bocah Berusia 7 tahun Rela Melindungi Kepala Adiknya Dari Runtuhan Gempa Turki
Dari jumlah itu, telah terdapat Warga Negara Indonesia (WNI) yang ikut menjadi korban jiwa. Tercatat, ada 2 WNI yang tewas bernama Nia Marlinda asal Bali dan anaknya yang berusia 1 tahun.
Saat gempa terjadi, diketahui Nia berada di Kahramanmaras dan tinggal bersama suaminya yang merupakan Warga Negara Turki.
"Kolonel Amir, Atase Pertahanan RI KBRI Ankara, yang memimpin Tim Evakuasi ke Kahramanmaras telah memastikan pemulasaraan almarhumah dan KBRI telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada keluarga almarhumah. Almarhumah dan keluarga akan dimakamkan hari ini di Kahramanmaras," tulis keterangan resmi KBRI Ankara.
Turki diguncang gempa M 7,8 pada Senin dini hari waktu setempat. Gempa tersebut berpusat di 30 km Barat kota Gaziantep, yang berpenduduk 2 juta orang, dengan kedalaman 18 km. Setelah guncangan pertama terjadi, muncul gempa susulan dengan kekuatan yang lebih kecil.
Baca juga: Beginilah Tim Penyelamat Korban Gempa Turki Mencari Korban Diantara Reruntuhan Bangunan
Guncangan gempa dilaporkan terasa hingga Mesir, Yunani, Siprus, dan Georgia. Bahkan, Italia pun sempat menyalakan tanda peringatan tsunami di sekitar wilayah bibir pantai Laut Tengah.
Sejauh ini, Ankara telah meminta bantuan internasional untuk membantu evakuasi dan pemulihan pasca gempa. Selain itu, periode darurat bencana juga telah diaktifkan selama tiga bulan kedepan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga telah mendarat di Kahramanmaras untuk memantau proses pencarian dan penyerahan bantuan. Selain di Kahramanmaras, Erdogan juga akan melakukan pemantauan di Provinsi Hatay.(bum)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Peringatan Dini BMKG, akan Terjadi Gempa Bumi Lebih Kuat Mengintai Bekasi hingga Sukabumi |
![]() |
---|
Cerita Warga saat Ada Gempa di Karawang, Keluar Toilet Lihat Tembok Retak hingga Atap Rumah Roboh |
![]() |
---|
Gempa 4,7 M di Karawang Dirasakan Hingga Jakarta, Pramono Pastikan Tak Ada Bangunan Rusak |
![]() |
---|
Sempat Ada Susulan, BPBD Pastikan Gempa Bumi di Kota Bekasi Tidak Berdampak Terhadap Warga |
![]() |
---|
BMKG Ungkap Penyebab Gempa di Karawang bukan Sesar Baribis, tapi Segmen Citarum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.