Pilpres 2024
Anies Baswedan Disebut Punya Utang Rp50 Miliar, Elite Demokrat: Cara Picisan Langgengkan Kekuasaan
Kamhar menuturkan, penyebaran isu Anies Baswedan memiliki utang Rp50 miliar kepada Sandi yang dilakukan oleh Erwin Aksa, pasti memiliki tujuan tertent
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, tindakan yang dilakukan Erwin Aksa dan Sandiaga Uno menyebut Anies Baswedan punya utang Rp50 miliar, menunjukkan tidak ada kawan dan lawan yang abadi dalam politik.
"Praktik yang dilakukan Bang Erwin Aksa dan Bang Sandi hanya menegaskan pemeo dalam politik, tak ada kawan dan lawan yang abadi, melainkan kepentingan," ujar Kamhar saat dikonfirmasi, Senin (6/2/2023).
Kamhar menuturkan, penyebaran isu Anies Baswedan memiliki utang Rp50 miliar kepada Sandi yang dilakukan oleh Erwin Aksa, pasti memiliki tujuan tertentu.
Karena itu, kata dia, hal ini semakin meneguhkan pendirian NasDem, Demokrat, dan PKS, bahwa jalan yang ditempuh Anies Baswedan tak akan mudah untuk memenangkan Pilpres 2024.
"Dalam politik semua dinamika dan tindakan senantiasa bertujuan."
"Ini menunjukkan dan menegaskan bahwa pilihan jalan perubahan yang ditempuh Mas Anies bersama koalisi perubahan, memang bukanlah jalan yang mudah," tuturnya.
Baca juga: Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak Muncul Lagi di Jakarta, Beli Obat Sirop Tanpa Resep Dokter
Kamhar meyakini kekuasaan bakal menggunakan berbagai cara untuk dapat mempertahankan kekuasaannya.
"Kekuasaan akan menggunakan segala cara untuk melanggengkan kekuasaan, termasuk cara-cara picisan yang tak bermutu dan beraroma penyesatan."
"Namun ini tak akan sedikit pun mengganggu dan menyurutkan semangat memperjuangkan aspirasi perubahan dan perbaikan," paparnya.
Baca juga: Jokowi: Jika Kerja Keras dan Didongkrak Terus, Elektabilitas Gerindra dan Prabowo Potensial Teratas
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis Partai Golkar Erwin Aksa mengatakan, Anies Baswedan masih memiliki utang sekitar Rp50 miliar kepada Sandiaga Uno.
Erwin menyebut utang itu terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada tahun 2017.
"Karena waktu itu kan putaran pertama kan ya, namanya juga lagi tertatih-tatih juga kan," kata Erwin dalam podcast Akbar Faizal Uncensored yang ditayangkan, Sabtu (4/2/2023).
Baca juga: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Anjlok. Maruf Amin: Biasa Itu, Kadang Turun Naik
Ia menyebut saat itu Sandiaga Uno memiliki logistik cukup, sehingga memberikan pinjaman kepada Anies.
"Karena yang punya likuiditas itu Pak Sandi, kemudian memberikan pinjaman kepada Pak Anies," terang Erwin.
Erwin lalu mengungkapkan, pinjaman tersebut diberikan kepada Anies sekitar Rp50 miliar.
Baca juga: KIB Dinilai Tunggu Langkah PDIP dan Arahan Jokowi untuk Tetapkan Capres-Cawapres
"Nilainya berapa ya, Rp50 miliar barangkali," ucapnya.
Ia juga menyebut utang tersebut belum lunas dibayar oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Saya kira belum (lunas) barangkali ya," cetus Erwin.
Erwin menuturkan, draft perjanjian tersebut dibuat oleh pengacara Sandiaga Uno. (Igman Ibrahim)
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.