Proyek Saringan Sampah
DPRD Minta Pemprov DKI Bisa Selesaikan Proyek Saringan Sampah TB Simatupang pada Maret 2023
Proyek pembangunan saringan sampah di Kali Ciliwung ruas TB Simatupang meleset dari target sebelumnya, yaitu dapat selesai pada Januari 2023.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Komisi D DPRD DKI Jakarta meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyelesaikan proyek saringan sampah di Kali Ciliwung ruas TB Simatupang, Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan pada tahun 2023.
Keberadaan saringan sampah di kali yang menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian PUPR, ini diyakini bisa mengalau laju sampah dari kawasan hulu menuju Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan.
"In Shaa Allah, proyek saringan sampah ini akan berjalan dan Alhamdulillah pula didukung oleh beberapa pihak,” kata Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah usai rapat kerja dengan berbagai dinas teknis Pemprov DKI pada Rabu (1/2/2023).
Dalam rapat itu, turut hadir Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris, Kepala Dinas SDA Yusmada Faizal, Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asep Kuswanto dan Kepala Dinas DPRKP Sarjoko.
Saat itu, Ida juga berpesan kepada Yusmada agar segera membebaskan lahan yang dibutuhkan dalam proyek saringan sampah tersebut.
“Ini ada perpanjangan waktu yang harusnya selesai Desember 2022. Tetapi karena ada kendala pembebasan lahan yang menjadi tanggung jawab Dinas Sumber Daya Air (SDA) belum selesai, akhirnya diperpanjang hingga Maret 2023,” ujar Ida.
“Komisi D berharap, proyek saringan sampah ini harus berjalan. Bahwa ada kendala pembebasan lahan, Komisi D akan meminta pendampingan dari Kejati maupun pihak yang lain,” tutur Ida dari Fraksi PDI Perjuangan.
Baca juga: Tersangkut Persoalan Pembebasan Lahan, Proyek Saringan Sampah TB Simatupang Tidak Sesuai Target
Baca juga: Olahraga Bersama Warga Tugu Cimanggis Depok, Nur Azizah Tamhid Diminta Selesaikan Masalah Sampah
Baca juga: VIDEO : Tokoh Muda Depok Ahmad Syihan Olah Sampah Jadi Cuan
Sementara itu, Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Yusmada Faisal berjanji akan segera menyelesaikannya.
Yusmada mengaku telah bersinergi dengan Kantor Pertanahan Jakarta Timur dan Kantor Pertanahan Jakarta Selatan terkait rencana tersebut.
“Terkait dengan proyek saringan sampah, Dinas SDA berkomitmen untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan di Kelurahan Gedong, Jaktim dan Kelurahan Tanjung Barat Jaksel,” kata Yusmada.
Tersangkut Persoalan Pembebasan Lahan
Saat menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan menargetkan proyek pembangunan saringan sampah di Kali Ciliwung ruas TB Simatupang dapat selesai pada Januari 2023.
Namun hingga kini, proyek senilai Rp 195 miliar itu sempat terhenti, karena persoalan pembebasan lahan.
Dengan demikian, proyek pembangunan saringan sampah di Kali Ciliwung ruas TB Simatupang, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan meleset dari target.
“Harusnya Januari (selesai). Kalau kontraknya di Desember, karena memang hambatannya masih di lahan. Jadi kami masih perpanjangan waktu, karena pembebasan lahannya itu mundur selama tiga bulan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto pada Rabu (1/2/2023).
Hal itu dikatakan Asep usai rapat kerja dengan Komisi D DPRD DKI Jakarta.
BERITA VIDEO: Heru Budi Hartono Bakal Cek Warga Kampung Apung Mengaku Tidak Dapat Bansos selama Bertahun-tahun
Rapat itu dihadiri oleh Koordinator Komisi D DPRD DKI Jakarta Zita Anjani, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah dan Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh.
Menurut Asep, pembebasan lahan ini merupakan kewenangan Dinas SDA DKI Jakarta.
Sementara, pihaknya hanya bertugas membangun sistem saringan sampahnya.
“Kemarin, memang ada sedikit hambatan. Sebab di pembebasan lahannya itu, kemarin kami berikan perpanjangan waktu kompensasi kepada mereka, yaitu hingga di tanggal 26 Maret 2023 untuk penyelesaiannya,” jelas Asep.
Asep mengungkapkan, pembangunan saringan sampah di sana merupakan hal yang mendesak demi mengurangi banjir yang disebabkan oleh tumpukan sampah.
Selain itu, sistem saringan di sana diharapkan tidak membuat sampah dari kawasan hulu menumpuk lagi di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan.
“Sudah mendesak, kami sedang buat kajiannya mudah-mudahan tahun ini selesai karena kajiannya membutuhkan waktu sekitar enam bulan,” tutur Asep.
Sebagai informasi, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menghadirkan sistem saringan sampah untuk menekan volume sampah yang mengalir di sungai.
Anies Baswedan mengklaim, sistem penyaring sampah milik Pemprov DKI menjadi terobosan pertama di Indonesia.
“Ini adalah proyek pertama kali (di Jakarta) dan bahkan pertama kali di Indonesia ada penyaringan seperti ini. Nanti kita lihat seberapa efektif," kata Anies Baswedan di lokasi pada Senin (26/9/2022).
Orang nomor satu di DKI Jakarta mengungkapkan, proyek Dinas LH tersebut awalnya hendak diwujudkan pada 2020.
Bahkan, Pemprov DKI sudah menyiapkan anggaran pembangunan hingga Rp 195 miliar.
Meski demikian, realisasi proyek tersebut ditunda karena pandemi Covid-19 menerpa Ibu Kota.
“Kemudian kita tahu di tahun 2020 terjadi pandemi, sehingga banyak program-program yang pada waktu itu anggarannya dialihkan untuk penanganan Covid-19. Alhamdulillah sekarang kondisinya sudah lebih baik, anggaran itu kini tersedia dan sekarang dilaksanakan," ujar Anies.
Adapun total lahan yang belum dibebaskan di area saringan sampah TB Simatupang seluas 3.197 meter persegi dan dimiliki oleh tiga pihak.
Untuk anggaran pembebasan lahan yang disiapkan adalah Rp 24 miliar.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.