Berita Nasional

Tak Setuju Cak Nun Samakan Jokowi dengan Firaun, Novel Bamukmin: Firaun Itu Cerdas, Tidak Suka Utang

Menurut Novel, Firaun dalam memimpin telah membuat rakyatnya menjadi makmur, berdaulat dan tidak suka utang

Editor: Feryanto Hadi
Tribunnews/Rizki Sandi Saputra
ILUSTRASI: Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin di sela-sela aksi bela Islam 2503, di Monas Jakarta Pusat, Jumat (25/3/2022) silam. Cak Nun menganggap Jokowi tidak pantas disamakan dengan Firaun 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin turut menanggapi viralnya pernyataan budayawan Emha Ainun Najib alias Cak Nun yang menyebut Joko Widodo sebagai Firaun.

Novel tak setuju dengan pernyataan dari Cak Nun yang menyamakan Jokowi  dengan Raja Firaun.

Sebabnya, ada banyak perbedaan antara Jokowi dan Firaun.

Menurut Novel, Firaun dalam memimpin telah membuat rakyatnya menjadi makmur dan berdaulat

Hal ini, menurutnya, berbanding dengan kepemimpinan Jokowi yang membuat Indonesia berutang ke asing hingga berdampak pada masyarakat.

"Apa yang disampaikan Cak Nun itu lebay dan gagal paham," kata Novel dikutip Sabtu (21//2023).

Baca juga: Dulu Juluki Anies sebagai Anies al-Firauni, Guntur Romli Meradang saat Cak Nun Sebut Jokowi Firaun

Novel menegaskan bahwa Firaun merupakan sosok pemimpin yang cerdas dan tidak suka berbohong

Ia juga menyebut kalau Raja Firaun jauh dari utang.

"Justru itu tidak pantas nama Jokowi dibandingkan Firaun, karena Firaun itu cerdas, gagah, berhasil memakmurkan rakyatnya, jauh dari utang, bukan tukang ngibul, bukan jongos bangsa manapun dan berwibawa jauh berbanding kebalik kenyataannya dengan Jokowi," jelasnya.

Lebih jauh Novel berkata, yang menjadi masalah adalah karena Firaun mengaku sebagai Tuhan.

Di sisi lain, ia mengingatkan agar para pendukung Jokowi tak merespon berlebihan ucapan dari Cak Nun

Baca juga: Hotman Paris Kecam Pengacara Inisial R Booking Cewek Nggak Bisa Bayar, Terpaksa Ninggal KTP

Ia berkaca ketika kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono dimana kritik yang disampaikan 'lebih parah', namun pendukungnya tak bereaksi berlebihan karena Indonesia merupakan negara demokrasi.

"Coba bandingkan dengan Presiden SBY ketika saat menjabat sangat dihina dengan kerbau dengan tulisan 'Sibuya' di tubuh kerbau. Mereka yang menghina aman saja karena SBY paham itu adalah bagian dari reaksi masyarakat yang harus ditanggapi dengan bijak," katanya.

Baca juga: WNI Dituduh Lecehkan Wanita asal Lebanon saat Umrah, Divonis 2 Tahun Penjara, KJRI Beri Penjelasan

Cak Nun minta maaf

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved