Reshuffle Kabinet

Ditawari Masuk Kabinet Indonesia Maju, Mardani Ali Sera: PKS Enggak akan Tergoda, Tidak Mempan

Anggota Komisi II DPR ini juga membantah PKS menyodorkan nama Wakil Ketua Majelis Syura Ahmad Heryawan alias Aher.

Wartakotalive/Miftahul Munir
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menegaskan, pihaknya tidak tergiur dengan tawaran masuk Kabinet Indonesia Maju. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menegaskan, pihaknya tidak tergiur dengan tawaran masuk Kabinet Indonesia Maju.

Anggota Komisi II DPR ini juga membantah PKS menyodorkan nama Wakil Ketua Majelis Syura Ahmad Heryawan alias Aher.

“Enggak lah. Inget saya, enggak akan PKS tergoda, Insyaallah,” tegas Mardani saat ditemui di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2023).

Baca juga: Diadukan Keluarga Lukas Enembe ke Komnas HAM, Jubir KPK: Melanggar HAM-nya di Mana?

Perihal adanya tawaran kursi menteri tersebut, Mardani mengatakan DPP PKS dan Sekjen PKS lebih mengetahui hal tersebut.

Kendati demikian, ia memastikan PKS tidak tergiur dengan tawaran kursi menteri tersebut.

“Kalau ditawarkan enggaknya, teman-teman DPP mungkin sekjen, presiden yang tahu. Tapi setahu saya tawaran-tawaran seperti itu tidak mempan di PKS,” ujarnya.

Baca juga: Isu Ditawari Kursi Menteri Berembus Lagi, PKS Tegaskan Konsisten Jadi Oposisi

Mardani mengatakan, PKS akan tetap menjadi oposisi hingga Pemilu 2024.

Sebab menurut dia, hal itu merupakan komitmen partai untuk membangun demokrasi nasional.

“Iya. Oposisi (sampai Pemilu 2024).”

Baca juga: Prabowo Sopiri Jokowi Jajal Maung, Waketum Gerindra: Endorsement Presiden Inkumben kepada Capres

“Karena buat PKS yang terpenting kita bisa membangun negeri ini dengan sehat, demokrasinya maju dan kuat,” paparnya.

Sementara, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengakui pihaknya memang ditawari masuk Kabinet Indonesia Maju.

Namun, PKS tegas menyatakan pihaknya akan tetap bekerja di luar pemerintahan alias oposisi.

"PKS tetap berada di luar pemerintahan."

"Yang penting PKS ada di luar pemerintahan," kata Aboe saat ditemui di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023).

Meski demikian, Aboe menyatakan, tawaran itu memang benar adanya, dan dia meyakini seluruh partai juga turut ditawari.

Namun, PKS sejauh ini menyatakan sikap tetap berada di luar pemerintahan.

Baca juga: KPK Sidik Korupsi Pengadaan Kapal Angkut TNI AL di Kemenhan, Kerugian Negara Tembus Puluhan Miliar

"Ya semua (partai) ditawari semua, enggak ada masalah," ucapnya.

Sebelumnya, PKS melalui Wakil Ketua Majelis Syura Mohammad Sohibul Iman menanggapi isu tawaran dua kursi menteri di kabinet Jokowi.

Iming-iming itu untuk membujuk PKS menarik dukungan dari Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.

Baca juga: Bagikan Gerobak Perindo untuk UMKM di Jawa Barat, TGB: Politik Harus Ada Manfaat untuk Masyarakat

Menurutnya, PKS memang sejak dahulu ditawari masuk ke dalam kabinet pemerintahan Jokowi. Namun, PKS bersikukuh tetap berada di luar pemerintahan.

"Kalau masalah ditawari masuk kabinet sih sejak periode pertama juga kami ditawari."

"Tapi kami ucapkan terima kasih dan kami tetap di luar pemerintahan," ucap Sohibul, Sabtu (29/10/2022).

Baca juga: Jampidum: Kalau Status JC Bharada Eliezer Tidak Dipertimbangkan,Tuntutannya Bisa Lebih Tinggi

Sohibul mengamini adanya isu tawaran dua menteri untuk PKS. Dia menyebut usulan itu diduga berasal dari salah satu menteri yang juga merupakan ketua partai politik.

"Sekarang memang berembus isu PKS ditawari dua posisi menteri."

"Kami telusuri info ini, katanya itu usulan dari seorang menteri yang juga ketum sebuah partai. Konon Pak Jokowi senang dengan usulan tersebut."

"Tapi entah bagaimana tiba-tiba info tersebut disebarkan oleh pihak-pihak tertentu, padahal tawaran tersebut belum sampai kepada kami. Jadi kami bingung," bebernya. (Naufal Lanten)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved