Disentil Legislator, Pengelola Taman Impian Jaya Ancol Buat Kebijakan Gratis Masuk Pantai

Komisi B DPRD DKI Jakarta mempertanyakan pengelola Taman Impian Jaya Ancol yang tidak memberi gratis pengunjung yang ingin berlibur di Pantai Ancol.

Ist
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wahyu Dewanto membandingkan Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dengan Taman Impian Jaya Ancol yang sama-sama menyuguhkan pantai namun pengunjung PIK 2 selalu ramai karena akses ke sana gratis. 

“Sudah banyak sekali kami mendengar keluhan, tapi kami yakini memang harusnya masuk pantai publik itu gratis. Persoalannya bagaimana kmi mentransformasi dari yang sekarang bayar menjadi nanti gratis,” kata Winarto. 

Untuk mewujudkan rencana itu, lanjut Winarto pihaknya sedang mencoba beberapa formulasi. Salah satunya dengan mendorong sektor F&B (Food and Beverage) di kawasan Ancol. 

“Posisi kami hari ini kontribusi F&B yang dikelola dan dihasilkan Ancol itu baru 7 persen dari income kita. Nah ini harus kita perbesar,” ujarnya.

Berdasarkan data monitoring dan rencana kerja Ancol, laba bersih Ancol mencapai Rp 139,9 miliar. Capaian tersebut senilai 609 persen dari target dalam rencana kerja anggaran (RKA) tahun 2022 sebesar Rp 22,9 miliar.

Jumlah tersebut juga, mengalami peningkatan jauh dibandingkan tahun 2021 ketika masih pandemi Covid-19, di mana laba bersih Ancol berada pada posisi minus Rp 275 miliar lebih.

Sementara, total pendapatan mereka pada 2022 (unaudited) adalah sebesar Rp 939 miliar lebih, atau capaiannya 105 persen dari target sebesar Rp 894,1 miliar. 

Angka tersebut, lebih besar dibandingkan total pendapatan pada 2021 sebesar Rp 389,3 miliar.

Adapun untuk tahun 2023, Ancol menargetkan bisa mendulang laba bersih perusahaan sebesar Rp 100,7 miliar, dengan target total pendapatan mereka sebesar Rp 1,1 triliun. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved