Korupsi
Pasar Jaya Bantah Temuan Beras di Pulogadung Terkait dengan Dugaan Korupsi Bansos
Corporate Secretary Perumda Pasar Jaya, Muhammad Fachri membantah temuan beras di Pulogadung terkait dengan kasus dugaan korupsi bantuan sosial.
Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Corporate Secretary Perumda Pasar Jaya, Muhammad Fachri menanggapi temuan beras di Pulogadung yang berimbas pada kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos).
"Untuk beras di gudang Pulogadung itu sisa usaha Pasar Jaya dari usaha retail," ujar Fachri saat dihubungi, Rabu (18/1/2023).
Fachri memastikan bahwa penyaluran bansos tersebut telah selesai dilakukan pada 2020 kemarin.
"Apa yang diamanatkan Dinas Sosial untuk penyaluran bansos itu sudah selesai," ungkap Fachri.
Ia menginformasikan penyaluran bansos selesai dilaksanakan sepanjang April hingga Desember 2020. Lebih lanjut, Fachri membenarkan kondisi beras yang memburuk akibat penuruan kualitas.
"Terkait untuk beras di gudang, itu memang kualitasnya sudah menurun," jelas Fachri.
Baca juga: Hasnaeni Moein Laporkan Ketua KPU Hasyim Asyari ke Polda Metro Jaya Atas Dugaan Pelecehan Seksual
Sebelumnya Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menanggapi dugaan korupsi bansos yang dilakukan oleh Pasar Jaya. Menurutnya, hal itu sudah lama terjadi tahun 2020 lalu.
"Itu kan sudah lama, tahun 2020. Saya enggak tahu," ujar Heru saat ditemui di Agro Eduwisata Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2023).
Ia pun enggan berkomentar saat ditanya apakah akan memanggil Pasar Jaya atau tidak, terkait persoalan itu. Heru malah mengatakan bahwa persoalan tersebut telah selesai.
"Kan sudah lama, saya enggak masuk ke arah situ. Tapi waktu itu sudah selesai kan," ucap Heru.
Saat ditanya sorotan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Heru pun enggan berkomentar lebih.
"Saya enggak bisa komentar, silakan nanti dibahas," kata Heru.
Baca juga: Dipolisikan Hasnaeni Moein Atas Dugaan Pelecehan Seksual, Ketua KPU Ogah Menanggapi
Diberitakan sebelumnya, informasi dugaan korupsi bansos disampaikan akun Twitter @kurawa. Dalam cuitan yang diunggah pada Senin (9/1/2023) lalu, @kurawa menyampaikan temuan dugaan korupsi program bansos senilai Rp 2,85 triliun pada tahun 2020.
Akun Twitter bernama Rudi Valinka itu menjelaskan bahwa semua berawal dari info whistleblower yang mengabarkan adanya penimbunan beras bansos milik Perumda Pasar Jaya tahun anggaran 2020.
Tinggalkan Jejak Digital, Putri Pejabat Bea Cukai Makassar Terciduk Joget Seksi di Klub Malam |
![]() |
---|
Mahfud MD Lacak Ada Rp300 Triliun Transaksi Mencurigakan di Lingkungan Kementerian Keuangan |
![]() |
---|
Rekening Keluarga Diblokir, Ini Sosok Menantu Seksi Rafael Alun Trisambodo Seorang Tiktokers |
![]() |
---|
Harta Keluarga Pegawai Pajak Rafael Alun Diblokir PPATK, Diduga Capai Rp500 Miliar |
![]() |
---|
KPK Kantongi Nama Anggota Geng Rafael Alun Trisambodo di Ditjen Pajak, Punya Pola Transaksi Sama |
![]() |
---|